OJK

OJK Soroti Partisipasi Peserta Dana Pensiun yang Minim, Target Peningkatan Aset pada 2025

OJK Soroti Partisipasi Peserta Dana Pensiun yang Minim, Target Peningkatan Aset pada 2025
OJK Soroti Partisipasi Peserta Dana Pensiun yang Minim, Target Peningkatan Aset pada 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya partisipasi peserta dana pensiun di Indonesia sepanjang 2024, seiring target peningkatan aset signifikan pada 2025. Berdasarkan laporan statistik dana pensiun bulanan OJK, jumlah peserta dana pensiun sukarela per Desember 2024 menyusut menjadi 4,10 juta, menurun 1,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 4,15 juta.

Penurunan partisipasi ini menjadi perhatian utama, terutama karena terjadi penurunan signifikan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP). Peserta kategori ini merosot 4,1% yoy dari 887.017 pada Desember 2023 menjadi 850.358 pada Desember 2024. Fenomena ini menunjukkan tantangan yang dihadapi untuk menarik lebih banyak peserta.

"Penurunan partisipasi peserta dana pensiun sangat mengkhawatirkan. Hal ini menuntut perhatian lebih terhadap strategi peningkatan awareness terhadap pentingnya dana pensiun," ujar seorang analis senior di OJK, menekankan kebutuhan untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman publik akan manfaat dana pensiun.

Paradoks terjadi di tengah menurunnya jumlah peserta, aset total dana pensiun malah mengalami peningkatan positif sepanjang tahun. Menurut data OJK, total aset dana pensiun pada Desember 2024 meningkat 3,75% yoy, mencapai angka Rp382,54 triliun dibandingkan Rp368,70 triliun pada Desember 2023. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan aset Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang melonjak 8,51% yoy dari Rp134,65 triliun menjadi Rp146,10 triliun.

Meskipun ada penurunan jumlah peserta, Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 5,01% yoy dari 362.846 peserta pada Desember 2023 menjadi 381.023 peserta pada Desember 2024. Pertumbuhan ini memberi sedikit harapan bagi tren partisipasi dana pensiun.

Melihat pertumbuhan bulanan (month-to-month/mtm), total aset dana pensiun juga meningkat 0,84%, naik dari Rp379,36 triliun pada November 2024 menjadi Rp382,54 triliun di Desember 2024. Pertumbuhan ini membuktikan bahwa aset dana pensiun tetap menjadi instrumen keuangan yang menarik meskipun jumlah partisipasi menurun.

Dalam rangka mengantisipasi tantangan ini, OJK menargetkan peningkatan aset dana pensiun antara 9% hingga 11% pada 2025. Ambisi ini menggarisbawahi pentingnya strategi inovatif dan proaktif untuk mendorong peningkatan partisipasi dan memperluas cakupan dana pensiun di seluruh negeri. Namun, dengan jumlah partisipasi yang rendah, usaha ini tampaknya menghadapi rintangan yang signifikan.

"Target pertumbuhan aset yang ambisius pada 2025 memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan edukasi masyarakat, kolaborasi dengan stakeholder, serta insentif yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan dana pensiun," ujar sumber terpercaya di lingkungan OJK yang enggan disebutkan namanya.

Meningkatkan partisipasi peserta dana pensiun menjadi krusial untuk mendukung stabilitas keuangan jangka panjang dan kesejahteraan ekonomi di masa depan. OJK dan pemangku kepentingan terkait harus bekerja sama dalam merumuskan strategi yang tidak hanya menarik peserta baru tetapi juga mempertahankan partisipasi yang sudah ada.

Pentingnya dana pensiun sebagai instrumen keuangan untuk masa depan harus dipahami secara luas agar masyarakat dapat merencanakan pensiun dengan lebih baik. OJK berkomitmen mengawasi dan memastikan bahwa seluruh strategi yang diterapkan dapat memperkuat dan memperluas akses dana pensiun di Indonesia.

Dengan kesadaran akan tantangan dan peluang di era sekarang, peningkatan partisipasi dan aset dana pensiun memerlukan upaya bersama. OJK berharap bahwa melalui tindakan proaktif, target pertumbuhan aset 2025 dapat tercapai, membuktikan bahwa sektor dana pensiun Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi pada ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index