JAKARTA - Industri galangan kapal nasional tengah menghadapi kondisi yang tidak mudah. Meski banyak hambatan mengiringi langkah pelaku usaha di sektor ini, harapan tetap terbuka berkat peluang besar pada segmen reparasi maupun pembangunan kapal baru. Potensi tersebut menjadi titik terang yang memberi dorongan bagi industri agar terus bertahan di tengah berbagai tekanan, terutama di paruh kedua tahun ini.
Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Anita Puji Utami, menekankan bahwa aktivitas perbaikan atau reparasi kapal masih menjadi tumpuan utama kinerja galangan di Tanah Air, khususnya di wilayah Jawa. Permintaan untuk jasa perbaikan datang dari beragam jenis kapal, mulai dari kapal niaga, kapal ferry, hingga kapal yang dikelola sektor swasta.
Reparasi Jadi Penopang Utama
Fakta bahwa reparasi masih mendominasi permintaan menunjukkan bahwa kebutuhan pasar tetap ada meski industri mengalami perlambatan di sejumlah aspek. Galangan kapal tidak hanya berperan dalam membangun kapal baru, melainkan juga menjaga keberlangsungan armada yang sudah beroperasi melalui layanan perbaikan. Inilah yang membuat aktivitas reparasi dipandang sebagai segmen yang relatif stabil.
Menurut Anita, meski permintaan pembangunan kapal baru belum pulih sepenuhnya, peluang reparasi justru terus meningkat. Hal ini didorong oleh kebutuhan mendesak dari pemilik kapal untuk menjaga performa armadanya agar tetap layak beroperasi di tengah persaingan transportasi laut yang semakin ketat.
Tantangan yang Menghadang
Meski peluang ada, industri galangan kapal tidak lepas dari beragam tantangan. Salah satunya adalah tingginya biaya produksi akibat harga bahan baku yang masih berfluktuasi. Selain itu, daya saing industri nasional sering kali terhambat oleh keterbatasan teknologi modern yang dimiliki oleh sebagian besar galangan kapal di Indonesia.
Kendala lain datang dari minimnya dukungan kebijakan yang konsisten, terutama terkait insentif dan regulasi yang bisa membantu industri berkembang lebih cepat. Tanpa adanya perbaikan dalam ekosistem usaha, sulit bagi galangan untuk bersaing dengan negara-negara lain yang memiliki fasilitas lebih maju.
Potensi Pembangunan Kapal Baru
Walau reparasi mendominasi, peluang pembangunan kapal baru tidak bisa diabaikan. Beberapa proyek di sektor pelayaran, logistik, maupun ferry domestik tetap membuka ruang bagi galangan untuk terlibat. Permintaan pembangunan kapal baru memang belum sebesar sebelum pandemi, namun tren kebutuhan transportasi laut yang terus tumbuh menjadi faktor pendukung bagi industri ini.
Ke depan, pembangunan kapal baru juga akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait transportasi laut dan logistik nasional. Jika program tol laut dan penguatan armada domestik terus berjalan, maka permintaan untuk kapal baru bisa kembali meningkat secara bertahap.
Strategi Bertahan dan Berkembang
Pelaku industri kini dituntut untuk lebih adaptif dalam merespons dinamika pasar. Inovasi dalam layanan, peningkatan kualitas tenaga kerja, serta kolaborasi dengan sektor lain menjadi langkah penting agar galangan tetap kompetitif. Dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk regulasi maupun akses pembiayaan, juga dibutuhkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan.
Selain itu, investasi dalam teknologi perbaikan dan pembangunan kapal harus menjadi prioritas. Dengan kemampuan teknis yang lebih baik, galangan nasional tidak hanya dapat memenuhi permintaan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang melayani pasar internasional.
Harapan di Tengah Tekanan
Industri galangan kapal nasional memang belum sepenuhnya lepas dari berbagai tekanan. Namun, peluang yang hadir dari segmen reparasi kapal tetap menjadi harapan utama agar roda bisnis tetap berputar. Meski penuh tantangan, para pelaku industri masih melihat masa depan yang menjanjikan asalkan ada sinergi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor terkait.
Seperti disampaikan oleh Anita Puji Utami, aktivitas reparasi akan terus menjadi penopang utama industri galangan. Hal ini membuktikan bahwa meski menghadapi tantangan besar, sektor galangan kapal nasional masih menyimpan potensi cuan yang tidak boleh diabaikan. Dengan langkah strategis dan dukungan yang tepat, industri ini berpeluang menjaga eksistensinya sekaligus berkembang lebih jauh di masa mendatang.