JAKARTA - Kabar terbaru datang dari dunia K-pop terkait salah satu ikon girl group legendaris, 2NE1. Park Bom, salah satu vokalis utama grup tersebut, dipastikan tidak akan ikut tampil dalam festival Waterbomb Bali 2025. Keputusan ini diumumkan oleh agensi D-Nation Entertainment, yang menyatakan Park Bom harus beristirahat sementara waktu demi fokus pada pemulihan kesehatan. Keputusan ini diambil setelah pertimbangan dan diskusi yang matang antara pihak agensi dan sang artis.
Waterbomb Bali sendiri merupakan bagian dari tur festival musik musim panas yang menggabungkan pertunjukan musik dengan atraksi permainan air dan pertunjukan visual spektakuler. Festival ini telah merambah berbagai kota di Asia dan Timur Tengah sebelum akhirnya mampir ke Bali, termasuk Manila, Taipei, dan Makau.
Melihat perjalanan Park Bom, kita mengenal sosoknya tidak hanya sebagai anggota 2NE1, tetapi juga sebagai penyanyi solo yang punya karya mentereng dan dedikasi tinggi dalam bermusik. Lahir pada 24 Maret 1984, Park Bom sempat menempuh pendidikan di Amerika Serikat sejak kelas enam. Ia melanjutkan studi di Berklee College of Music, salah satu institusi musik bergengsi di dunia, dan kemudian mengenyam pendidikan psikologi di Universitas Lesley.
Kariernya di industri musik dimulai pada 2006 lewat kolaborasi dengan beberapa artis dari label YG Entertainment seperti Big Bang, Lexy, dan Masta Wu. Kemunculannya di panggung K-pop semakin dikenal ketika ia resmi debut sebagai vokalis utama 2NE1 pada tahun 2009. Grup ini melahirkan sejumlah lagu hits seperti ‘Fire’, ‘I Am The Best’, dan ‘Come Back Home’ yang berhasil menempatkan mereka di puncak popularitas, baik di Korea Selatan maupun di kancah internasional.
Tak hanya sukses bersama grup, Park Bom juga memiliki karier solo yang tak kalah bersinar. Pada 28 Oktober 2009, ia meluncurkan lagu solo pertamanya berjudul ‘You and I’ yang langsung meraih posisi puncak di Gaon Digital Chart, salah satu chart musik bergengsi di Korea Selatan. Lagu keduanya, ‘Don’t Cry’, juga memperoleh respon positif dan menempati posisi nomor satu. Prestasi tersebut membawanya menerima penghargaan Best Digital Single di Mnet Asian Music Awards 2010.
Namun, perjalanan grup 2NE1 tidak berlangsung selamanya. Pada 2016, mereka resmi bubar, dan Park Bom memutuskan hengkang dari YG Entertainment. Meski begitu, Park Bom tidak menyerah dan memilih melanjutkan karier solonya dengan bergabung di D-Nation Entertainment. Kebersamaannya dengan agensi baru ini membuka babak baru dalam perjalanan bermusiknya.
Kabar menggembirakan datang ketika 2NE1 melakukan reuni, menandai kembalinya grup yang pernah berjaya itu. Penampilan perdana setelah reuni mereka terjadi di Coachella 2022, di mana mereka membawakan lagu hits ‘I Am The Best’, yang disambut antusias oleh para penggemar.
Selain kemampuan vokal yang memukau, Park Bom juga dikenal memiliki talenta lain di dunia seni. Ia mahir menari serta memainkan berbagai alat musik, seperti seruling, piano, dan celo. Dalam berbagai wawancara, ia menyebutkan bahwa inspirasi bermusiknya datang dari diva dunia seperti Mariah Carey, Christina Aguilera, dan Beyonce.
Meskipun saat ini Park Bom tengah beristirahat untuk pemulihan kesehatan, penggemar tetap menantikan kiprah dan karya-karya baru darinya. Karier panjang yang sudah ia jalani membuktikan dedikasi dan passion-nya dalam bermusik. Keputusan untuk beristirahat juga menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan demi konsistensi di industri yang sangat kompetitif ini.
Kisah Park Bom bukan hanya tentang popularitas dan lagu-lagu hits, tetapi juga tentang perjalanan seorang artis yang penuh liku dan perjuangan. Dari masa-masa awalnya di Amerika Serikat, debut gemilang dengan 2NE1, hingga berani melangkah sebagai solois dan kembali reuni dengan grupnya, semuanya membentuk sosok Park Bom yang inspiratif.
Bagi para pecinta musik Korea dan penggemar 2NE1, berita absen Park Bom di Waterbomb Bali 2025 tentu menjadi momen yang mengundang perhatian sekaligus harapan agar ia segera pulih dan kembali berkarya. Dunia K-pop selalu memberikan warna melalui para artisnya yang tidak hanya berbakat tetapi juga humanis, yang tahu kapan harus berjuang dan kapan harus menjaga diri.