JAKARTA - Komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam membangun sektor perumahan rakyat kembali ditegaskan. Kali ini, langkah konkret datang dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang menyatakan siap menggelontorkan dana sebesar Rp130 triliun guna mendukung Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang perumahan. Kebijakan ini dipandang sebagai penanda kuat bahwa pembangunan nasional bisa dijalankan tanpa ketergantungan pada pinjaman luar negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam keterangannya kepada media. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya berkaitan dengan penyediaan rumah, tetapi merupakan representasi dari filosofi berdikari dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Saya sudah bicarakan dengan Bapak Presiden bahwa untuk kementerian kami tidak memerlukan pinjaman luar negeri. Kami tahun ini tidak ada pinjaman dari luar negeri. Ini adalah keputusan yang sangat rasional dan ini bukti bahwa kita Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri,” ungkap Maruarar Sirait dengan tegas.
Pernyataan tersebut memperkuat sikap pemerintah saat ini yang mendorong kemandirian anggaran dalam pembiayaan proyek-proyek strategis, terutama sektor perumahan rakyat. Pendekatan ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber pendanaan asing yang rentan terhadap fluktuasi global.
Percepatan Program 3 Juta Rumah
BPI Danantara, lembaga investasi milik negara, menyambut positif langkah ini dengan menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung Program 3 Juta Rumah. Program ini merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan kepemilikan rumah layak bagi masyarakat, khususnya di kalangan menengah ke bawah.
Maruarar menjelaskan bahwa dana Rp130 triliun yang disiapkan oleh Danantara akan difokuskan untuk mendanai KUR perumahan dalam waktu enam bulan ke depan. Hal ini tentu membutuhkan kesiapan dari sisi sumber daya manusia maupun sistem operasional yang efisien.
“Karena ini kan suatu kebijakan yang ada di tengah tahun. Ini kan udah bulan Juni. Jadi kami harus mempersiapkan SDM-SDM yang tangguh, yang bersih, profesional, berintegritas, kompeten, dan bisa di lapangan,” jelasnya.
Menurut Maruarar, tantangan utama bukan hanya sekadar menyalurkan dana, tetapi memastikan bahwa dana tersebut tepat sasaran, terserap dengan baik, serta memberikan dampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Skema KUR Perumahan dalam Proses Finalisasi
Skema teknis penyaluran KUR perumahan saat ini sedang dirancang oleh kementerian terkait bersama Danantara. Ara — sapaan akrab Maruarar — mengatakan bahwa proses ini dilakukan dengan cermat agar kebijakan yang dilahirkan betul-betul menyentuh masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah yang selama ini sulit mengakses pembiayaan rumah melalui mekanisme perbankan konvensional.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang ingin membangun kemandirian sektor perumahan tanpa mengandalkan pinjaman luar negeri. Ara menegaskan, Presiden secara langsung memberikan instruksi agar Indonesia mampu memaksimalkan potensi investasi dalam negeri seperti Danantara, sekaligus membangun kepercayaan global terhadap instrumen investasi nasional.
“Karena prinsip Pak Prabowo adalah kita berdiri di kaki kita sendiri. Kita juga kalau ada investasi itu sangat bagus, tapi kita juga punya danantara yang luar biasa, yang sudah mendapatkan kepercayaan internasional,” ujarnya.
Indonesia Percaya Diri Hadapi Dunia
Komitmen Danantara dalam mendukung pembiayaan perumahan rakyat mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap kekuatan ekonomi domestik Indonesia. Sebagai contoh, Ara menyebut minat dari Emir Qatar yang siap untuk berinvestasi dan bekerja sama dengan Indonesia sebagai bentuk pengakuan terhadap kredibilitas pengelolaan investasi nasional.
“Contohnya, bagaimana Emir Qatar juga siap untuk berinvestasi, join bersama kita, itu adalah contoh kepercayaan,” imbuhnya.
Penguatan institusi investasi dalam negeri seperti Danantara juga dinilai sebagai modal penting untuk mempercepat pembangunan sektor perumahan yang inklusif, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial ekonomi.
Menghapus Ketergantungan, Membangun Masa Depan
Langkah strategis ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia mulai berani melangkah maju tanpa harus bergantung pada bantuan asing, khususnya dalam sektor vital seperti perumahan rakyat. Dukungan Danantara terhadap KUR perumahan bukan sekadar soal dana, tetapi juga mencerminkan filosofi pembangunan yang berdaulat.
Melalui Program 3 Juta Rumah yang didukung oleh dana domestik, pemerintah berharap mampu menjangkau lebih banyak masyarakat untuk memiliki rumah layak huni, sekaligus meningkatkan daya beli sektor konstruksi dan turunannya. Hal ini diharapkan akan memberi efek berantai terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara luas.
Dengan sistem pembiayaan yang lebih inklusif, dukungan SDM yang kompeten, serta instrumen investasi yang terpercaya, Indonesia diyakini mampu mewujudkan cita-cita pembangunan nasional tanpa harus kehilangan kendali atas arah dan tujuan kebijakan.
Langkah ini juga memperlihatkan bahwa negara tidak lagi menjadi objek dari kepentingan asing, tetapi justru menjadi aktor utama dalam mengelola kekuatan ekonominya sendiri.