Harga BBM Pertamina Terkini dan Efeknya bagi Konsumen

Minggu, 07 September 2025 | 11:13:45 WIB
Harga BBM Pertamina Terkini dan Efeknya bagi Konsumen

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) selalu menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia karena berpengaruh langsung pada biaya hidup sehari-hari. Informasi mengenai penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina belakangan ini kembali menjadi sorotan, khususnya untuk jenis BBM non-subsidi. Dengan adanya perubahan harga pada Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, publik perlu memahami secara detail bagaimana pergerakan tarif ini berlaku di tiap wilayah.

Penyesuaian ini bukan sekadar kebijakan internal, melainkan mengacu pada aturan resmi melalui Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Artinya, perubahan harga tersebut memiliki dasar regulasi jelas, sehingga menegaskan konsistensi pemerintah dalam menjaga mekanisme harga energi nasional.

Harga BBM di Jabodetabek

Berdasarkan laman resmi Pertamina, masyarakat Jabodetabek kini menikmati penurunan harga untuk beberapa jenis BBM. Pertamax Turbo yang sebelumnya dibanderol Rp13.200 per liter turun menjadi Rp13.100 per liter. Pertamina Dexlite juga mengalami penurunan dari Rp13.850 menjadi Rp13.600 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex turun dari Rp14.150 menjadi Rp13.850 per liter.

Namun, untuk produk populer seperti Pertamax dan Pertamax Green 95, harganya tidak berubah. Demikian pula Pertalite tetap di level Rp10.000 per liter dan Bio Solar bertahan Rp6.800 per liter. Stabilitas harga pada BBM subsidi ini memberi kepastian bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perbedaan Harga di Wilayah Lain

Di luar Jabodetabek, variasi harga cukup terasa. Misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, hingga Lampung, harga Pertamax dipatok Rp12.500 per liter. Pertamax Turbo di wilayah ini mencapai Rp13.400, sedangkan Dexlite Rp13.900 dan Pertamina Dex Rp14.150.

Kondisi berbeda terlihat di Free Trade Zone (FTZ) Sabang dan Batam yang memiliki harga lebih rendah. Pertamax di Sabang hanya Rp11.500 per liter, sementara di Batam Rp11.700 per liter. Hal ini mencerminkan adanya skema khusus yang diterapkan pada daerah perdagangan bebas tersebut.

Wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu mencatat harga Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.200, dan Pertamina Dex Rp14.450. Sedangkan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur, harga Pertamax lebih rendah, yakni Rp12.200 per liter.

Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan

Untuk kawasan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax tercatat Rp12.200, sama seperti wilayah Jawa. Pertamax Turbo dipatok Rp13.100, Dexlite Rp13.600, dan Pertamina Dex Rp13.850. Khusus di NTT, Bio Solar nonsubsidi dijual Rp13.500 per liter.

Di Kalimantan, harga relatif bervariasi. Provinsi Kalimantan Barat, Tengah, Timur, dan Utara menetapkan harga Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp13.900, dan Pertamina Dex Rp14.150. Sementara di Kalimantan Selatan, harga lebih tinggi, yakni Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.200, dan Pertamina Dex Rp14.450.

Wilayah Timur Indonesia

Untuk kawasan Sulawesi, mulai dari Utara, Gorontalo, Tengah, Tenggara, Selatan, hingga Barat, harga Pertamax berada di kisaran Rp12.500 per liter. Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp13.900, dan Pertamina Dex Rp14.150.

Di Maluku dan Maluku Utara, harga Pertamax Rp12.500 dan Dexlite Rp13.900, sementara Pertamax Turbo serta Pertamina Dex tidak tercantum secara khusus.

Papua dan wilayah sekitarnya juga memiliki harga yang berbeda. Pertamax dijual Rp12.500 per liter, dengan tambahan Pertamax Turbo Rp13.400 (khusus Papua). Dexlite Rp13.900, sedangkan Pertamina Dex Rp14.150 hanya berlaku di Papua dan Papua Barat Daya.

Dampak dan Catatan untuk Masyarakat

Perubahan harga ini tentu membawa implikasi langsung bagi masyarakat, terutama bagi pengguna kendaraan pribadi maupun sektor logistik. Penurunan harga di beberapa jenis BBM non-subsidi memberikan ruang bernapas bagi konsumen kelas menengah dan pelaku usaha. Namun, variasi harga antarwilayah menunjukkan tantangan distribusi dan kebijakan energi di Indonesia yang sangat luas.

Stabilnya harga Pertalite dan Bio Solar menjadi faktor penting karena dua jenis BBM ini banyak digunakan masyarakat luas, terutama angkutan umum dan sektor transportasi darat. Pemerintah melalui Pertamina tampaknya tetap menjaga keberlanjutan subsidi agar tidak menambah beban masyarakat kecil.

Di sisi lain, adanya harga lebih murah di wilayah FTZ seperti Batam dan Sabang juga menarik perhatian. Hal ini bisa menjadi daya tarik ekonomi sekaligus menimbulkan perbandingan dengan harga di daerah non-FTZ.

Secara keseluruhan, kebijakan terbaru Pertamina menunjukkan dinamika harga energi yang terus menyesuaikan kondisi global maupun regulasi nasional. Dengan penurunan harga pada Pertamax Turbo, Pertamina Dexlite, dan Pertamina Dex, ada upaya nyata memberikan keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan keberlanjutan bisnis energi.

Bagi masyarakat, memahami daftar harga BBM di seluruh wilayah Indonesia sangat penting agar bisa merencanakan pengeluaran lebih bijak. Selain itu, informasi resmi dari Pertamina perlu selalu menjadi acuan, mengingat beredarnya data tidak valid bisa menyesatkan publik.

Dengan komitmen pada transparansi dan regulasi pemerintah, diharapkan harga BBM bisa terus dikelola secara adil untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan energi nasional.

Terkini

BMKG: Hujan Ringan Mengintai Sebagian Besar Indonesia

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:52 WIB

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:43 WIB

AION UT: Mobil Listrik Hemat dan Ramah Lingkungan

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:31 WIB