PLN Hijaukan Serayu untuk Jaga PLTA Mrica

Selasa, 02 September 2025 | 10:14:17 WIB
PLN Hijaukan Serayu untuk Jaga PLTA Mrica

JAKARTA - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki arti strategis bagi pasokan energi bersih di Tanah Air. Pembangkit yang sudah beroperasi lebih dari empat dekade ini menjadi salah satu penopang sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

Namun, tantangan besar kini dihadapi. Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang menjadi sumber utama air untuk PLTA Mrica mulai mengalami tekanan lingkungan. Masalah erosi dan potensi longsor di hulu DAS mengancam fungsi ekologis sekaligus keberlangsungan operasi pembangkit.

Untuk itu, PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan langkah nyata dengan menggelar program konservasi DAS Serayu dan reforestasi hutan di kawasan Telaga Dringo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Aksi Nyata Melestarikan Alam

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa aksi konservasi yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus menjaga keberlanjutan PLTA Mrica. “Aksi nyata ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus upaya menjaga keberlangsungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica, yang menjadi salah satu pemasok energi listrik andal untuk sistem Jawa, Madura, dan Bali (Jamali),” jelasnya.

Melalui langkah konservasi ini, PLN IP tidak hanya berfokus pada penyediaan energi, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Reforestasi di kawasan hulu DAS Serayu dipandang penting untuk menekan sedimentasi, yang berpotensi mengganggu operasi waduk dan turbin PLTA.

Penanaman Puluhan Ribu Pohon

Sebagai wujud nyata dari program ini, PLN IP telah mendistribusikan 20.000 bibit pohon untuk ditanam di area hulu DAS Serayu. Bibit tersebut terdiri dari 8.500 pohon puspa, 8.500 akasia decuren, 2.000 pohon aren, dan 1.000 pohon matoa.

“Penanaman ini diharapkan mampu menahan laju erosi, mengurangi potensi longsor, serta mengembalikan kualitas lingkungan di sekitar kawasan Telaga Dringo dan Hulu DAS Serayu,” ujar Bernadus dalam kegiatan penanaman pohon.

Jenis-jenis pohon yang dipilih bukan tanpa alasan. Pohon puspa dan akasia dikenal memiliki kemampuan adaptasi tinggi dan perakaran kuat, sehingga efektif mencegah erosi. Sementara itu, pohon aren dan matoa memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat dalam jangka panjang.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Program konservasi DAS Serayu ini tidak berdiri sendiri. PLN IP melibatkan banyak pihak, mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banjarnegara, aktivis lingkungan, pelajar, perusahaan mitra, hingga tokoh masyarakat. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan konservasi, sebab pelestarian lingkungan membutuhkan keterlibatan lintas sektor.

Selain itu, kegiatan konservasi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero). Perusahaan BUMN ini ingin menunjukkan perannya bukan hanya sebagai penyedia energi listrik, melainkan juga sebagai agen pembangunan berkelanjutan dengan kepedulian terhadap aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.

PLTA Mrica: Lebih dari Sekadar Pembangkit Listrik

Selama 45 tahun beroperasi, PLTA Mrica telah memberi dampak yang lebih luas dari sekadar pasokan energi. Pembangkit ini menjadi salah satu tulang punggung energi bersih Indonesia, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

Waduk Mrica, yang menjadi bagian dari infrastruktur pembangkit, juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan penopang irigasi pertanian. Dengan kata lain, menjaga keberlanjutan PLTA Mrica sama halnya dengan menjaga ekosistem dan ketahanan ekonomi masyarakat Banjarnegara dan sekitarnya.

“Aksi yang kita lakukan hari ini tidak hanya mendukung pelestarian ekosistem DAS Serayu, tetapi juga memperkuat fungsi strategis Waduk Mrica sebagai pengendali banjir dan infrastruktur energi bersih yaitu PLTA yang dikelola PLN IP UBP Mrica,” ungkap Bernadus.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, memberikan apresiasi terhadap upaya PLN Indonesia Power yang secara aktif menginisiasi program konservasi di kawasan hulu DAS Serayu. Ia menilai, tantangan alih fungsi hutan dan kerusakan lahan tidak bisa dihadapi oleh pemerintah daerah seorang diri.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri, masyarakat dan pemerintah daerah harus mendukung. Kita tidak akan berhenti di sini, kita akan menanam terus, sehingga konservasi lahan di Banjarnegara bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Apresiasi ini menegaskan bahwa keberhasilan program reforestasi membutuhkan sinergi berkelanjutan antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Harapan ke Depan

Konservasi DAS Serayu yang dilakukan PLN IP menjadi langkah awal untuk memperkuat ketahanan energi nasional berbasis energi bersih. Melalui program ini, diharapkan lahan kritis di hulu DAS bisa dipulihkan, sedimentasi dapat ditekan, serta keberlangsungan PLTA Mrica tetap terjaga.

Ke depan, upaya serupa diharapkan bisa diperluas ke daerah lain, sehingga seluruh PLTA di Indonesia memiliki perlindungan ekosistem yang memadai. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjaga ketahanan energi, tetapi juga berkontribusi terhadap pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB