Harga Minyak Stabil Meski Tekanan Global Terus Meningkat

Senin, 01 September 2025 | 10:20:43 WIB
Harga Minyak Stabil Meski Tekanan Global Terus Meningkat

JAKARTA - Harga minyak dunia menunjukkan pergerakan yang relatif stabil, meskipun berbagai faktor geopolitik dan ekonomi menimbulkan ketidakpastian. Lonjakan produksi dari beberapa negara penghasil, bersamaan dengan kekhawatiran dampak tarif AS terhadap permintaan, menahan harga minyak agar tidak melonjak meski ada gangguan pasokan akibat serangan udara Rusia-Ukraina.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pasar minyak saat ini sangat sensitif terhadap kombinasi faktor pasokan dan permintaan, serta risiko geopolitik yang terus berkembang.

Pergerakan Harga Minyak Terkini

Minyak mentah Brent turun 12 sen atau 0,18 persen menjadi USD67,36 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level USD63,88 per barel, turun 13 sen atau 0,2 persen. Aktivitas perdagangan diperkirakan akan lebih sepi karena bertepatan dengan hari libur bank di AS.

Kondisi ini menunjukkan pasar masih menimbang ketegangan geopolitik dan prospek produksi global sebelum mengambil langkah lebih agresif.

Ketegangan Rusia-Ukraina dan Dampaknya pada Minyak

Serangan udara Rusia-Ukraina yang semakin intensif menjadi faktor penting dalam menentukan pasokan minyak global. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjanji membalas serangan dengan memerintahkan lebih banyak aksi jauh di wilayah Rusia setelah serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap fasilitas listrik di utara dan selatan Ukraina.

Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi infrastruktur energi Ukraina, tetapi juga mengancam ekspor minyak Rusia. Data pengiriman mingguan dari pelabuhan Rusia menunjukkan angka terendah dalam empat minggu terakhir, hanya 2,72 juta barel per hari. Analis ANZ menyoroti bahwa penurunan ini menambah kekhawatiran tentang kestabilan pasokan global.

Produksi Minyak AS dan Peningkatan Output OPEC+

Sementara tekanan geopolitik muncul dari Eropa Timur, sisi pasokan global justru terdorong meningkat. Produksi minyak mentah AS tercatat mencapai rekor tertinggi pada Juni, naik 133.000 barel per hari menjadi 13,58 juta barel per hari menurut data Badan Informasi Energi (EIA).

Selain itu, perhatian pasar tertuju pada pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada 7 September. Investor berharap mendapat petunjuk terkait kemungkinan peningkatan produksi, yang dapat menahan harga minyak agar tidak terlalu tinggi meski ada gangguan pasokan dari Rusia.

Peningkatan produksi dari AS dan potensi kenaikan dari OPEC+ menjadi faktor utama yang menyeimbangkan tekanan harga akibat risiko geopolitik.

Dampak Ekonomi Global dan Permintaan Minyak

Selain faktor pasokan, permintaan minyak juga menjadi perhatian. Aktivitas manufaktur Tiongkok menyusut selama lima bulan berturut-turut pada Agustus, menurut survei resmi. Hal ini menunjukkan produsen menahan ekspansi di tengah ketidakpastian perdagangan dengan AS dan permintaan domestik yang melambat.

Kondisi ini menimbulkan risiko bagi harga minyak global, karena Tiongkok merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Perlambatan produksi di negara ini dapat menekan permintaan minyak, sehingga harga tidak naik secara signifikan meski pasokan terganggu.

Faktor Pasar dan Sentimen Investor

Investor kini memantau laporan pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis minggu ini. Data ini dipandang penting untuk menilai kesehatan ekonomi AS dan memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Penurunan suku bunga biasanya meningkatkan minat terhadap aset berisiko, termasuk komoditas seperti minyak.

Dengan sentimen investor yang berhati-hati, pasar minyak tetap bergerak dalam kisaran ketat. Lonjakan harga hanya mungkin terjadi jika ada kombinasi gangguan pasokan signifikan dan permintaan yang kuat dari konsumen global.

Harga minyak saat ini berada dalam posisi seimbang di antara tekanan geopolitik dan dorongan produksi. Serangan udara Rusia-Ukraina dan risiko pasokan dari pelabuhan Rusia menjadi faktor penguat harga, sementara peningkatan produksi AS dan potensi output tambahan dari OPEC+ menahan kenaikan.

Di sisi permintaan, perlambatan manufaktur Tiongkok dan ketidakpastian ekonomi global membuat investor berhati-hati. Pergerakan harga minyak selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh laporan ekonomi, hasil pertemuan OPEC+, serta dinamika geopolitik yang terus berkembang.

Dengan berbagai faktor yang saling menyeimbangkan, pasar minyak diperkirakan akan tetap stabil dalam waktu dekat, meski risiko ketidakpastian tetap tinggi. Investor dan pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan global untuk mengantisipasi perubahan harga yang lebih signifikan.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB