Dana Desa Meningkat hingga Rp8 Miliar dan Investasi UEA ke Danantara

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:52:55 WIB
Dana Desa Meningkat hingga Rp8 Miliar dan Investasi UEA ke Danantara

JAKARTA - Berita ekonomi kemarin dipenuhi dengan sejumlah peristiwa penting yang berpotensi memengaruhi perekonomian Indonesia. Dari pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengenai peningkatan dana desa hingga investasi besar dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Danantara, berikut adalah rangkuman informasi terkini yang perlu Anda ketahui.

Peningkatan Dana Desa hingga Rp8 Miliar

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa dana desa dapat meningkat menjadi antara Rp6 hingga Rp8 miliar per tahun per desa. Peningkatan ini sejalan dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Dana desa kita punya (saat ini) Rp1,1 miliar per desa per tahun, tapi sekarang ada makan bergizi gratis, kita bisa naikkan mungkin Rp6 hingga Rp8 miliar per desa," ungkap Luhut. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan alokasi dana untuk desa demi mendukung program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Bank Indonesia Siapkan Penukaran Uang Baru untuk Ramadan

Sementara itu, menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, Bank Indonesia (BI) akan melayani penukaran uang baru melalui program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025. Program ini akan berlangsung dari 3 hingga 27 Maret 2025.

Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan, "Memang kebutuhan uang tunai di (momentum) Idul Fitri itu hampir 25 persen dari seluruh kebutuhan uang kartal selama setahun sebenarnya. Jadi, ini suatu momen yang sangat penting untuk mendistribusikan uang tunai." Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat selama perayaan Idul Fitri.

Menteri Perdagangan Bantah Praktik Pengemasan Ulang MinyaKita

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Budi Santoso menanggapi isu mengenai praktik pengemasan ulang minyak goreng rakyat, MinyaKita, yang diduga menjadi penyebab tingginya harga minyak. Dalam pernyataannya, Budi menegaskan, "Nggak, nggak ada," menolak adanya praktik tersebut. Pernyataan ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng.

Perang Dagang AS-China Tidak Ganggu Perdagangan Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga memberikan pernyataan penting terkait dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China terhadap perdagangan Indonesia. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, perang dagang tersebut belum mengganggu perdagangan Indonesia. "Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan isu ekonomi dunia yang terjadi saat ini. Kami memastikan, perdagangan Indonesia masih berjalan dengan lancar," kata Airlangga.

Investasi UEA ke Danantara

Salah satu berita paling menarik adalah rencana investasi besar dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Danantara. Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa UEA siap menanamkan modal sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp163,3 triliun untuk pengembangan elektrifikasi energi terbarukan di Indonesia. "Kesiapan itu disampaikan langsung Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei 10 hari lalu terkait rencana pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 10 gigawatt," jelas Luhut.

Investasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor energi terbarukan di Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Terkini