JAKARTA - Bisnis asuransi jiwa di Indonesia terus menghadapi tantangan dari kondisi ekonomi yang dinamis. Namun, bagi PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life), asuransi jiwa kredit tetap menjadi pilar utama dalam mempertahankan pendapatan premi perusahaan. Produk ini, yang mencakup perlindungan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor, menyumbang sekitar 80% dari total premi, atau setara Rp 203,2 miliar dari total pendapatan Rp 254 miliar pada semester I-2025.
Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto, menjelaskan bahwa meski bisnis ini masih mendominasi, perusahaan tetap menghadapi tekanan dari ketidakpastian ekonomi global dan domestik, serta melemahnya daya beli masyarakat. Hal ini membuat masyarakat cenderung berhati-hati dalam mengambil kredit.
“Hal ini tentunya berdampak signifikan buat Ciputra Life dengan pendapatan premi mayoritas berasal dari Asuransi jiwa kredit," ujarnya kepada Kontan.
Kinerja Premi di Tengah Tantangan Ekonomi
Meskipun mayoritas pendapatan berasal dari asuransi jiwa kredit, Ciputra Life mencatat penurunan pendapatan premi dibandingkan semester I-2024. Listianawati menyebut bahwa kinerja premi ke depannya sangat bergantung pada pemulihan ekonomi nasional, daya beli masyarakat, dan pertumbuhan kredit.
Stimulus pemerintah dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif menjadi faktor penopang optimisme perusahaan. Ciputra Life menargetkan pertumbuhan pendapatan premi lebih dari 10% hingga akhir tahun 2025, dengan harapan kinerja di paruh kedua tahun ini akan kembali menguat.
“Kami tetap berupaya mencapai pertumbuhan pendapatan premi lebih dari 10% hingga akhir tahun,” tegas Listianawati.
Strategi Mempertahankan Kinerja
Untuk menjaga dominasi asuransi jiwa kredit dalam portofolio, Ciputra Life telah menyiapkan beberapa strategi:
Memperkuat kerja sama dengan institusi keuangan: Ciputra Life menjalin kemitraan dengan lebih dari 20 bank dan perusahaan multifinance, sehingga distribusi produk lebih luas dan efisien.
Inovasi produk: Perusahaan terus mengembangkan produk yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan nasabah, termasuk integrasi layanan berbasis digital.
Efisiensi layanan: Fokus pada proses underwriting dan klaim yang lebih cepat, sehingga nasabah merasakan kemudahan dalam mengakses proteksi asuransi.
Strategi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan premi, sekaligus meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah.
Dominasi Asuransi Jiwa Kredit
Asuransi jiwa kredit menjadi andalan Ciputra Life karena beberapa alasan:
Basis pelanggan yang stabil: Nasabah KPR dan KKB menjadi kelompok pelanggan yang relatif konsisten, sehingga risiko volatilitas lebih rendah dibanding produk tradisional.
Kebutuhan proteksi yang tinggi: Kredit jangka panjang seperti KPR menuntut perlindungan yang dapat menjamin pembayaran pinjaman jika terjadi risiko kematian atau cacat tetap.
Mudah diintegrasikan dengan layanan perbankan: Produk asuransi dapat langsung dipasarkan melalui bank mitra, sehingga distribusi lebih luas dan efisien.
Dominasi asuransi jiwa kredit terlihat jelas dari kontribusinya terhadap total premi, yang tetap menjadi tulang punggung Ciputra Life.
Peluang Pertumbuhan di Masa Depan
Dengan adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stabil, stimulus pemerintah, dan pemulihan daya beli masyarakat, Ciputra Life optimistis bahwa kinerja premi akan kembali menguat pada paruh kedua 2025.
Selain itu, penetrasi digital yang terus meningkat juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menawarkan produk asuransi dengan cara yang lebih modern dan fleksibel. Nasabah dapat membeli, mengelola, dan mengklaim polis secara online, sehingga meningkatkan kenyamanan dan memperluas jangkauan pasar.
“Fokus kami ke depan adalah inovasi produk serta layanan berbasis digital untuk meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi bagi nasabah,” jelas Listianawati.
Tantangan yang Dihadapi
Meski prospek bisnis asuransi jiwa kredit menjanjikan, Ciputra Life tetap menghadapi sejumlah tantangan:
Ketidakpastian ekonomi global: Fluktuasi suku bunga, inflasi, dan kondisi geopolitik dapat mempengaruhi keputusan masyarakat mengambil kredit.
Melemahnya daya beli masyarakat: Konsumen yang lebih berhati-hati dalam mengambil kredit bisa menurunkan potensi premi.
Persaingan industri: Banyak perusahaan asuransi lain yang juga menawarkan produk serupa, sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif.
Ciputra Life menanggapi tantangan ini dengan menjaga kualitas produk, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat kemitraan strategis.
Asuransi jiwa kredit tetap menjadi pilar utama Ciputra Life dalam semester pertama 2025, menyumbang sebagian besar pendapatan premi. Meskipun menghadapi tekanan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat, perusahaan optimistis bahwa dengan strategi kemitraan, inovasi produk, dan layanan digital, pertumbuhan premi dapat kembali meningkat hingga lebih dari 10% pada akhir tahun.
Kehadiran asuransi jiwa kredit tidak hanya menopang kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga memberikan proteksi penting bagi nasabah yang memiliki pinjaman jangka panjang, menjadikannya win-win solution bagi kedua belah pihak.