TNI

TNI AU Tingkatkan Keseimbangan Rohani dan Kewaspadaan Prajurit

TNI AU Tingkatkan Keseimbangan Rohani dan Kewaspadaan Prajurit
TNI AU Tingkatkan Keseimbangan Rohani dan Kewaspadaan Prajurit

JAKARTA - Personel Lanud H. AS Hanandjoeddin melaksanakan kegiatan pembinaan rohani yang menekankan pentingnya ketenangan hati dan kewaspadaan. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Al Ikhwah, Komplek Garuda Lanud H AS Hanandjoeddin ini bukan sekadar ritual rutin, tetapi juga menjadi sarana internalisasi nilai-nilai kedamaian dan profesionalisme bagi prajurit TNI Angkatan Udara.

Selain ibadah Sholat Dhuha berjamaah, kegiatan ini juga diisi dengan pembacaan Surat Yasin dan tausiah yang dipimpin langsung oleh Kabintal Lanud H AS Hanandjoeddin, Lettu Sus Gendrayana. Suasana penuh khidmat menjadi momen reflektif bagi seluruh personel, di mana mereka diingatkan untuk menjaga ketenangan pikiran di tengah derasnya informasi yang beredar di masyarakat.

Tausiah: Menjaga Kedamaian dan Kewaspadaan

Dalam tausiahnya, Lettu Sus Gendrayana menekankan peran strategis prajurit TNI AU dalam menjaga stabilitas bangsa. Ia menyoroti pentingnya kewaspadaan serta kemampuan memilah informasi yang belum terverifikasi agar tidak mudah terprovokasi.

“Sebagai prajurit TNI AU, kita harus menjadi teladan dalam menjaga kedamaian. Jangan mudah terbawa arus isu yang dapat memecah belah persatuan. Justru kita harus hadir sebagai penguat bangsa,” tegas Lettu Sus Gendrayana.

Pesan ini menegaskan bahwa tugas seorang prajurit tidak hanya bersifat fisik dan operasional, tetapi juga menuntut kedewasaan berpikir serta kemampuan mengedepankan akhlak dan etika. Dengan demikian, setiap anggota TNI AU diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam bersikap dan bertindak.

Doa Bersama untuk Bangsa

Setelah tausiah, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipanjatkan untuk keselamatan dan keamanan bangsa serta negara. Doa ini mencerminkan kepedulian prajurit tidak hanya terhadap lingkungan internal militer, tetapi juga terhadap masyarakat luas.

Dalam doa yang khidmat, para personel memohon agar Indonesia selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT, suasana tetap kondusif, serta masyarakat hidup dalam kedamaian. Kegiatan ini menjadi simbol harmonisasi antara tugas militer dan tanggung jawab sosial, di mana prajurit tidak hanya menjaga kedaulatan udara, tetapi juga turut menjaga ketenteraman di lingkungan sekitarnya.

Implementasi Nilai AMPUH

Kegiatan rohani ini sekaligus menjadi wujud dari visi TNI AU yang dikenal dengan konsep AMPUH: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis. Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan keseimbangan antara kemampuan operasional dan kualitas spiritual prajurit.

Sebagai prajurit yang adaptif, mereka mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dinamis di lapangan maupun di masyarakat. Sikap modern terlihat dari kesadaran mereka terhadap pentingnya kewaspadaan terhadap informasi yang belum terkonfirmasi, sementara profesionalisme tercermin dari disiplin dalam menjalankan ibadah dan doa bersama.

Nilai unggul dan humanis tercermin dalam cara mereka memperkuat persatuan bangsa, menjaga ketenangan masyarakat, dan berperan aktif sebagai teladan bagi warga sipil. Dengan demikian, kegiatan rutin pembinaan rohani tidak hanya memperkuat mental spiritual prajurit, tetapi juga memperkuat ikatan antara TNI AU dan masyarakat.

Menciptakan Stabilitas dan Kedamaian

Kegiatan rutin ini menegaskan bahwa peran TNI AU tidak hanya sebatas pertahanan fisik, tetapi juga mencakup upaya menjaga stabilitas sosial dan keamanan masyarakat. Dengan melibatkan prajurit dalam kegiatan rohani dan doa bersama, mereka dilatih untuk menginternalisasi nilai kedamaian, ketenangan, serta tanggung jawab sosial.

Selain itu, latihan spiritual ini memberikan kesempatan bagi prajurit untuk merefleksikan diri, meningkatkan kewaspadaan, dan menajamkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi berbagai isu yang dapat memicu konflik. Hal ini penting, mengingat peran TNI AU sebagai pengawal kedaulatan udara juga berkaitan erat dengan keamanan nasional secara menyeluruh.

Refleksi bagi Prajurit dan Masyarakat

Kegiatan ini memberikan pelajaran penting bagi prajurit maupun masyarakat luas. Bagi prajurit, ini menjadi pengingat agar tidak mudah terbawa arus isu yang dapat memecah persatuan, sekaligus meneguhkan komitmen mereka sebagai penguat bangsa. Bagi masyarakat, kehadiran TNI AU yang berdisiplin, humanis, dan religius menjadi simbol kehadiran negara dalam menciptakan ketenangan dan kedamaian.

Dengan mengedepankan keseimbangan antara latihan spiritual dan kewaspadaan operasional, TNI AU menunjukkan bahwa keamanan dan ketenteraman bangsa bukan hanya urusan strategi militer, tetapi juga dibangun melalui kualitas mental, moral, dan spiritual prajurit.

Pembinaan rohani di Lanud H. AS Hanandjoeddin menjadi bukti nyata bahwa TNI AU menempatkan keseimbangan spiritual sebagai fondasi dalam menjalankan tugas. Ibadah Sholat Dhuha berjamaah, pembacaan Surat Yasin, tausiah, dan doa bersama merupakan cara efektif untuk memperkuat mental prajurit, meningkatkan kewaspadaan, serta membangun kesadaran akan tanggung jawab sosial.

Sebagai prajurit AMPUH, personel TNI AU diharapkan tidak hanya unggul dalam kemampuan operasional, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga persatuan, menciptakan ketenangan di masyarakat, dan menjalankan tugas dengan hati yang tenang serta pikiran yang jernih. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa bukan hanya berasal dari alat dan strategi, tetapi juga dari kualitas manusia yang meneguhkan kedamaian dan persatuan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index