JAKARTA - Bogor selama ini dikenal dengan deretan kuliner kekinian yang selalu berhasil menarik perhatian warganya maupun wisatawan. Namun di balik tren makanan modern itu, masih ada sajian tradisional yang tak kalah menggoda. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah sebuah warung gudeg yang tersembunyi di kawasan perumahan mewah Bogor Raya. Warung sederhana bernama Pawon Kayu ini menawarkan gudeg khas Jogja dengan harga ramah di kantong, hanya Rp20 ribu per porsi. Keistimewaannya, nasi gudeg disajikan beralas daun jati, menghadirkan sensasi makan yang unik dan autentik.
Perjalanan Menuju ‘Hidden Gem’ di Bogor
Lokasi Pawon Kayu memang tak mudah ditemukan. Pengunjung perlu melewati area Sekolah Bogor Raya, lalu masuk ke gang kecil yang hanya cukup untuk satu mobil. Dari sana, petunjuk berupa papan kayu sederhana akan mengarahkan ke lokasi. Jalan kecil ini diapit sungai di satu sisi dan kebun jati di sisi lainnya, memberi suasana asri sebelum sampai di rumah sederhana yang disulap menjadi tempat makan bernuansa tradisional Jawa.
Suasana pedesaan langsung terasa saat tiba di sana. Pondok kecil bergaya warung jadul menyambut para tamu, dan ternyata sudah banyak yang mengantre meski baru pagi hari. Antusiasme pengunjung menandakan bahwa kehadiran Pawon Kayu cepat mendapat tempat di hati pencinta kuliner Bogor.
Informasi Singkat Pawon Kayu
Nama: Pawon Kayu
Alamat: Jl. Babakan II, Cimahpar, Bogor Utara
Instagram: @pawon_kayu_bogor
Jam operasional: 07.00–15.00 WIB
Harga: mulai Rp20 ribu
Tipe kuliner: nasi gudeg Jogja dan makanan tradisional
Fasilitas: area makan di tempat
Dari Gudeg Frozen hingga Warung Populer
Menariknya, Pawon Kayu baru berdiri sekitar dua bulan. Menurut Dika, pengelola sekaligus kasir, usaha ini sebenarnya berawal dari penjualan gudeg frozen secara daring. “Ada pelanggan yang tanya, bisa makan langsung di tempat tidak? Dari situ ibu saya terinspirasi membuka area makan di depan rumah,” ujarnya.
Awalnya hanya ada empat meja sederhana. Namun karena peminat terus bertambah, kapasitas pun kini bisa menampung sekitar 30 orang. Sistemnya sederhana: pengunjung mengantre, memilih menu, membayar, lalu menunggu pesanan selesai. Bila ada yang belum lengkap, pegawai akan mengantar langsung ke meja.
Keistimewaan lain, lokasi warung dikelilingi kebun jati yang rindang, memberi pengalaman bersantap yang terasa seperti pulang kampung.
Resep Gudeg Autentik Jogja
Walau baru buka, pengalaman kuliner Ibu Dika sebenarnya cukup panjang. Ia berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, dan sejak 2012 sudah berjualan aneka makanan, termasuk membuka warung di kantin Bandara Soekarno-Hatta. Untuk Pawon Kayu, ia menggunakan resep gudeg Jogja autentik dengan cara memasak tradisional.
Semua lauk dimasak menggunakan kayu bakar. Asap dan aroma smokey dari proses memasak ini justru menambah daya tarik. Selain menghadirkan rasa khas, teknik ini juga menjamin menu selalu fresh ketika disajikan.
Seporsi Gudeg Komplet Rp20 Ribu
Menu utama tentu nasi gudeg komplet dengan telur, dihargai hanya Rp20 ribu. Hidangan disajikan di atas daun jati besar, yang bukan hanya memberi tampilan cantik tetapi juga menjaga kehangatan dan menambah aroma khas pada nasi.
Gudeg yang disajikan termasuk tipe agak basah dengan warna cokelat tidak terlalu gelap. Rasanya manis pas dengan nangka muda yang lembut. Kreceknya berupa potongan kerupuk kulit bertekstur empuk, meski rasa pedasnya cenderung ringan. Pelengkap lain adalah telur ayam bacem serta tempe bacem yang manisnya tidak terlalu pekat.
Bagi yang ingin tambahan lauk, tersedia ayam kampung goreng seharga Rp23 ribu. Ayam ini diungkep semalaman dengan bumbu sehingga rasanya gurih dan meresap sempurna.
Sego Bebek Bumbu Ireng dan Menu Lain
Selain gudeg, Pawon Kayu juga menghadirkan menu istimewa lain yaitu Sego Bebek Bumbu Ireng khas Madura. Satu porsi dihargai Rp40 ribu dengan pilihan potongan paha atau dada. Daging bebek goreng disiram bumbu hitam yang kaya rempah. Meski warna bumbunya tidak terlalu gelap dan berminyak, rasa kemiri serta rempahnya cukup kuat dan pekat.
Menu ini disajikan sederhana di atas daun jati bersama nasi panas. Minyak dari bumbu menambah cita rasa gurih ketika diaduk bersama nasi, membuat siapa saja ketagihan.
Ada pula menu kikil yang dihargai Rp15 ribu. Potongan kikilnya bersih, empuk, dan dimasak dengan bumbu kecap serta cabai. Meski tampak sederhana, banyak pengunjung menyebut hidangan ini sangat nagih. Tambahan lain yang tersedia adalah Opor Ayam Kampung dan Sego Babat Madura, cocok bagi pengunjung yang ingin variasi selain gudeg.
Nuansa Pedesaan di Tengah Kota
Keunikan Pawon Kayu bukan hanya pada sajian, melainkan juga pada atmosfernya. Duduk di pondok kayu sambil menikmati nasi gudeg beralas daun jati, dikelilingi kebun jati yang teduh, menghadirkan suasana makan ala pedesaan Jawa di tengah padatnya kota Bogor.
Meski baru berusia dua bulan, Pawon Kayu sudah berhasil menarik banyak perhatian, bahkan viral di media sosial. Kombinasi resep autentik, harga terjangkau, serta nuansa khas yang sulit ditemukan di tempat lain menjadikan warung ini layak disebut hidden gem kuliner Bogor.
Bagi pencinta kuliner tradisional, Pawon Kayu menghadirkan pengalaman unik menyantap gudeg Jogja tanpa harus jauh-jauh ke Yogyakarta. Dengan harga Rp20 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi nasi gudeg komplet yang autentik dan mengenyangkan. Ditambah suasana asri di tengah kebun jati, Pawon Kayu menawarkan lebih dari sekadar makanan, melainkan juga pengalaman budaya kuliner Jawa yang hangat dan membumi.