JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal dan beraktivitas di daerah rawan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi.
Dari hasil analisis terkini BMKG, pada awal pertengahan bulan Agustus, sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan ini seringkali disertai kilat atau petir serta angin kencang yang dapat menimbulkan potensi bahaya bagi berbagai aktivitas sehari-hari.
Menurut Andri, juru bicara BMKG, meskipun intensitas curah hujan akan menurun setelah beberapa hari, beberapa wilayah seperti Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan tetap berpotensi mengalami hujan lebat. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun warga setempat agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin timbul.
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi: Ancaman di Wilayah Pesisir dan Laut
Selain hujan deras, potensi angin kencang juga menjadi perhatian serius BMKG. Wilayah yang berisiko mengalami angin kencang meliputi Aceh, Banten, Jawa Barat, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Kecepatan angin yang meningkat ini berpeluang memicu gelombang laut tinggi di sekitar wilayah pesisir dan perairan tersebut.
Fenomena gelombang tinggi ini sangat berbahaya terutama bagi para nelayan dan pelaku aktivitas di laut seperti kapal penumpang dan kapal kargo. BMKG mengimbau nelayan dan operator kapal untuk memantau secara ketat informasi cuaca dan peringatan yang disampaikan agar dapat menghindari risiko kecelakaan di laut.
Dampak Cuaca Ekstrem pada Sektor Pertanian dan Pariwisata
Peningkatan curah hujan yang terjadi secara signifikan di beberapa wilayah membawa dampak nyata pada sektor pertanian. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan, curah hujan yang tinggi mengganggu proses panen dan penanaman. Andri menekankan pentingnya kewaspadaan petani dalam memilih waktu menanam, terutama menghindari lahan rendah yang rawan tergenang air.
“Petani diimbau untuk menghindari penanaman di lahan rendah yang rawan genangan, serta memperkuat saluran irigasi dan drainase,” tambahnya. Sementara itu, daerah NTB dan NTT yang relatif mengalami kondisi lebih kering justru menjadi kesempatan bagi para petani untuk melakukan pengeringan hasil panen dengan optimal.
Selain pertanian, sektor pariwisata juga merasakan dampak dari kondisi cuaca ini. Destinasi wisata pegunungan dan air terjun yang biasanya menjadi favorit wisatawan terancam dengan hujan lebat dan kabut tebal yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
Para wisatawan yang berencana mengunjungi wilayah ini diharapkan dapat memantau kondisi cuaca terkini dan menyesuaikan rencana perjalanan agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Waspada Gelombang Tinggi dan Risiko di Kawasan Pantai Selatan
BMKG juga memberikan perhatian khusus kepada masyarakat dan wisatawan yang beraktivitas di kawasan pantai selatan Jawa dan Bali. Gelombang tinggi dan angin kencang berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan di area tersebut.
“Masyarakat yang berwisata ke pantai selatan Jawa dan Bali juga perlu berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang membahayakan wisatawan. Aktivitas laut seperti snorkeling dan surfing sebaiknya ditunda,” jelas Andri.
Saran ini sangat penting untuk diperhatikan agar aktivitas pariwisata air tidak menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat cuaca buruk.
Risiko Perjalanan Darat dan Upaya Mitigasi
Selain risiko di laut dan pesisir, cuaca ekstrem juga berdampak pada kondisi jalan darat. Curah hujan tinggi dapat menyebabkan jalan menjadi licin dan meningkatkan potensi longsor, terutama di wilayah pegunungan.
BMKG mengingatkan para pengendara dan pelaku perjalanan untuk berhati-hati, terutama ketika melewati daerah rawan longsor dan genangan air. Disarankan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan mengambil tindakan pencegahan agar perjalanan tetap aman.
Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Strategis
Peringatan BMKG juga mencakup potensi gelombang tinggi yang dapat terjadi di beberapa wilayah perairan strategis, seperti Samudra Hindia Barat Sumatera, Perairan Selatan Jawa dan Bali, serta Perairan Selatan Lombok hingga Pulau Sumba. Tingginya gelombang laut ini memperbesar risiko bagi pelayaran dan kegiatan kelautan di kawasan tersebut.
Nelayan dan operator kapal dihimbau untuk memantau perkembangan situasi cuaca dan peringatan dari BMKG secara berkala. Peningkatan kewaspadaan di laut menjadi langkah penting guna mencegah insiden yang dapat membahayakan jiwa dan harta benda.