SAHAM

IHSG Naik, Sektor Energi dan Industri Melesat

IHSG Naik, Sektor Energi dan Industri Melesat
IHSG Naik, Sektor Energi dan Industri Melesat

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan tren positif yang cukup signifikan. Pada sesi I, indeks berhasil menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar 58,54 poin atau sekitar 0,78% ke level 7.548. Meskipun sempat menyentuh kenaikan lebih tinggi di awal sesi hingga 149 poin atau 1,99% pada level 7.639, pergerakan IHSG akhirnya menurun sedikit menuju penutupan sesi. Total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 9,77 triliun, mencerminkan tingginya aktivitas pasar selama sesi tersebut.

Kenaikan IHSG ini sangat dipengaruhi oleh penguatan saham emiten yang berada di bawah kendali dua konglomerat besar Indonesia, yaitu Barito Group milik Prajogo Pangestu dan Sinarmas Group. Peningkatan ini turut didorong oleh pengumuman resmi dari MSCI Global Index yang merilis daftar saham-saham baru yang masuk ke dalam indeks mereka, termasuk saham-saham DSSA, CUAN, dan PTRO. Keputusan MSCI ini biasanya menjadi magnet bagi para investor global, sehingga turut meningkatkan aktivitas beli pada saham-saham terkait.

Sektor-Sektor Penggerak IHSG

Selain sentimen dari saham kelompok Barito dan Sinarmas, penguatan indeks juga didukung oleh performa positif pada beberapa sektor utama. Sektor energi menjadi salah satu pendorong utama dengan kenaikan sebesar 2,69%. Sektor industri juga mencatat penguatan signifikan sebesar 2,20%, menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi yang terus membaik.

Sektor keuangan, infrastruktur, dan material dasar juga memberikan kontribusi positif pada penguatan IHSG dengan masing-masing naik 0,83%, 0,44%, dan 0,35%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pemulihan ekonomi yang terjadi di berbagai lini sektor masih berjalan beriringan. Namun, tidak semua sektor mengalami kenaikan. Sektor teknologi justru menekan indeks dengan penurunan sebesar 3,97%, menjadi perhatian tersendiri bagi para investor yang memantau dinamika pasar sektor ini.

Saham-Saham dengan Kenaikan Signifikan

Di tengah penguatan pasar, sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa hingga mencapai batas auto reject atas. PT Shield On Service Tbk (SOSS) menjadi salah satu saham dengan lompatan harga signifikan, naik 24,76% menjadi Rp 655 per saham. Saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) juga melonjak tajam sebesar 24,52% ke harga Rp 9.665. Peningkatan harga juga terjadi pada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang melesat hampir 20% menjadi Rp 78.575.

Saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) dan PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) juga turut mencatat kenaikan besar, masing-masing sebesar 26,67% dan 23,73%, mengindikasikan tingginya minat beli yang masuk ke saham-saham ini.

Saham dengan Tekanan Penurunan

Meski pasar umumnya menunjukkan penguatan, beberapa saham mengalami tekanan harga cukup berat. Saham ENRG mengalami penurunan signifikan sebesar 13,39% ke harga Rp 550, diikuti oleh RAAM yang melemah 10,12% menjadi Rp 302. Saham DCII juga menurun sebesar 10% ke Rp 281.075, sementara FORU dan RELI masing-masing terkoreksi 9,01% dan 8,53%.

Penurunan saham-saham ini cukup mempengaruhi dinamika sektor terkait, khususnya sektor teknologi dan infrastruktur yang sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda melemah.

Aktivitas Investor Asing dan Penutupan Sebelumnya

Pada sesi sebelumnya, meskipun IHSG harus menutup dengan penurunan sebesar 13,57 poin atau 0,18% ke level 7.490, aktivitas investor asing tetap menunjukkan tren pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 666,09 miliar. Saham pilihan yang dibeli asing di antaranya adalah ENRG sebesar Rp 494,01 miliar, AMMN Rp 218,15 miliar, dan DEWA Rp 216,31 miliar.

Penurunan indeks pada sesi sebelumnya dipicu oleh anjloknya sektor teknologi yang turun 4,46% setelah saham DCII jatuh lebih dari 10%. Sektor infrastruktur, properti, konsumer non-primer, dan energi juga memberikan tekanan pada indeks dengan penurunan masing-masing 1,64%, 0,15%, 0,17%, dan 0,27%. Sementara sektor material dasar menjadi satu-satunya yang mampu bertahan dengan kenaikan sebesar 1,21%.

Saham-Saham dengan Kenaikan Mengesankan Meski IHSG Melemah

Menariknya, di tengah pelemahan indeks secara umum, sejumlah saham justru mencatatkan kenaikan luar biasa. Saham FUTR mencatat lonjakan harga sebesar 30% menjadi Rp 104, diikuti oleh KBLV yang naik 27,78% menjadi Rp 92, dan MBTO yang meningkat 27,17% menjadi Rp 117.

Saham SMGA dan CSIS juga melambung dengan kenaikan masing-masing sebesar 26,88% dan 26,51%, sedangkan RAAM naik 24,44% menjadi Rp 336. Fenomena ini menunjukkan adanya dinamika sektor dan saham tertentu yang menarik minat investor meski kondisi pasar secara keseluruhan sedang berfluktuasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index