JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pariwisata nasional. Melalui kebijakan promo diskon tiket kereta api, KAI memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gelaran budaya tahunan, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Program ini tidak hanya memberikan nilai ekonomis bagi penumpang, tetapi juga mempertegas peran transportasi massal dalam mendorong mobilitas wisata berbasis budaya.
Promo ini hadir sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaksanaan BEC yang merupakan agenda besar tahunan di Kabupaten Banyuwangi. Dengan potongan harga 10 persen untuk pembelian tiket kereta eksekutif ke sejumlah stasiun di Banyuwangi, KAI memberi insentif khusus bagi pelancong yang memilih moda transportasi publik. Fasilitas ini sekaligus menjadi penggerak meningkatnya kunjungan wisatawan domestik melalui kereta api.
Diskon berlaku khusus pada empat layanan kereta api: KA Blambangan Ekspres, KA Wijayakusuma, KA Mutiara Timur, dan KA Ijen Ekspres. Keempat layanan tersebut menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa dengan Kabupaten Banyuwangi sebagai tujuan akhir. Kota tujuan yang masuk cakupan promo antara lain Stasiun Ketapang, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Temuguruh, dan Kalisetail.
Informasi mengenai promo ini pertama kali dipublikasikan melalui akun Instagram resmi @spoorsongo.id yang kerap menjadi kanal informasi komunitas dan pecinta perkeretaapian. Keputusan memberikan potongan harga dinilai sangat tepat mengingat besarnya antusiasme masyarakat terhadap event budaya berskala nasional seperti BEC.
Salah satu yang menarik dari promo ini adalah ketentuan pembelian yang dibuat eksklusif. Tiket dengan potongan harga hanya bisa dibeli melalui aplikasi resmi Access by KAI. Sistem ini membantu KAI untuk mengefektifkan distribusi tiket, sekaligus memberikan pengalaman digital kepada pelanggan yang sudah terbiasa melakukan transaksi secara daring.
Adapun syarat lainnya adalah pembelian hanya berlaku untuk kelas eksekutif. KAI menegaskan bahwa promo ini tidak mencakup kelas luxury, priority, compartement, panoramic, atau jenis kereta wisata lainnya. Selain itu, diskon ini juga tidak bisa digabungkan dengan jenis diskon lain atau potongan harga khusus, termasuk yang ditujukan untuk penyandang disabilitas, veteran, ataupun lansia.
Tiket yang dibeli dengan harga diskon tetap dapat dibatalkan atau diubah jadwal, selama mengikuti ketentuan umum yang berlaku di KAI. Ini menandakan fleksibilitas yang ditawarkan tetap ada, meski pembelian dilakukan dalam program promo terbatas.
Berikut daftar kereta api yang tercakup dalam promo ini:
KA 145 Blambangan Ekspres: Ketapang – Pasar Senen
KA 146 Blambangan Ekspres: Pasar Senen – Ketapang
KA 157 Wijayakusuma: Ketapang – Cilacap
KA 158 Wijayakusuma: Cilacap – Ketapang
KA 210 Mutiara Timur: Ketapang – Surabaya Pasar Turi
KA 209 Mutiara Timur: Surabaya Pasar Turi – Ketapang
KA 239F Ijen Ekspres: Ketapang – Malang
KA 240F Ijen Ekspres: Malang – Ketapang
Promo ini hadir bertepatan dengan pelaksanaan BEC yang kali ini mengangkat tema “Ngelukat”. Tema ini merepresentasikan filosofi penyucian diri secara spiritual dan budaya, sesuatu yang diyakini masyarakat Banyuwangi sebagai bagian dari nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung akan disuguhi serangkaian acara mulai dari pembukaan bazar, grand carnival, hingga puncak acara berupa BEC Awards.
Kehadiran diskon tiket kereta memberikan insentif tambahan bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung kemeriahan karnaval budaya tersebut. Moda transportasi kereta api menjadi solusi bagi pelancong yang ingin menikmati perjalanan nyaman dengan biaya yang lebih terjangkau.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sendiri menyambut baik inisiatif ini. Selama ini, kolaborasi antara pemerintah daerah dan KAI sudah terjalin erat dalam berbagai kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan adanya promo ini, daerah semakin yakin bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Malang, dan Cilacap.
Di sisi lain, partisipasi KAI dalam mendukung acara ini juga menjadi strategi promosi yang efektif. Dengan meningkatnya jumlah penumpang selama periode promo, KAI tidak hanya berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah, tetapi juga memperluas pasar pengguna layanan kelas eksekutif yang selama ini dikenal sebagai segmen premium.
Secara makro, langkah ini merupakan contoh nyata bagaimana BUMN di sektor transportasi turut aktif mendorong pemulihan ekonomi berbasis sektor pariwisata. Kolaborasi seperti ini idealnya terus diperluas untuk event-event serupa di kota lain.
Menjadikan kereta api sebagai transportasi pilihan utama dalam perjalanan wisata bukan lagi impian. Potensi infrastruktur yang sudah tersedia, konektivitas lintas daerah, serta keunggulan kenyamanan dan keselamatan menjadikan kereta api sebagai moda yang kompetitif. Dengan promosi seperti ini, PT KAI menunjukkan bahwa transportasi tidak hanya sekadar alat perpindahan, tetapi juga jembatan penghubung budaya dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Ke depan, integrasi antara event pariwisata dengan transportasi publik diharapkan bisa terus diperkuat, terutama dalam memberikan akses yang terjangkau, efisien, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Banyuwangi melalui BEC, dan KAI melalui jalur relnya, telah memberikan contoh bagaimana sinergi itu bisa berjalan dengan harmonis.