JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, menghadiri forum global bertajuk "Securing the Legacy: Debriefing from Paris 2024 for Future Major Sporting Events Marking" yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Rabu, 5 Maret 2025. Dalam forum ini, Menpora Dito menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadikan olahraga sebagai platform yang tidak hanya mendorong perdamaian dunia, tetapi juga berkontribusi dalam ketahanan dan inklusi global.
Forum ini diselenggarakan oleh United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT) Global Sports Programme bekerja sama dengan Misi Tetap Prancis untuk PBB. Fokus utama acara tersebut adalah membahas pembelajaran yang dapat diambil dari penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024, dengan fokus pada keamanan, inovasi teknologi, perlindungan hak asasi manusia, serta inklusi gender dalam olahraga.
Komitmen Indonesia untuk Diplomasi Olahraga
Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia, Dito Ariotedjo mengungkapkan kebanggaannya bisa berdiri di forum prestisius tersebut. "Merupakan suatu kehormatan besar bisa berbicara di hadapan para tamu kehormatan dunia hari ini di Markas Besar PBB. Saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada UNOCT dan Prancis sebagai tuan rumah bersama, serta kepada semua mitra yang terhormat atas dukungan mereka," ungkap Menpora Dito, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menpora Dito juga menekankan bahwa Indonesia telah lama mengakui olahraga sebagai alat pemersatu, diplomasi, dan instrumen penting dalam menjaga keamanan dan inklusi. “Indonesia melihat olahraga bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat hubungan antarbangsa, mendukung perdamaian dunia, dan mendorong inklusi sosial,” tambah Dito.
Kehadiran Menpora Dito di forum PBB ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen besar dalam memajukan diplomasi olahraga di kancah global. Dengan rekam jejak sukses Indonesia dalam menyelenggarakan sejumlah ajang olahraga internasional, forum ini memberi kesempatan bagi Indonesia untuk lebih menunjukkan kepemimpinan dalam menggelar event-event olahraga berskala internasional.
Rekam Jejak Indonesia dalam Menyelenggarakan Event Olahraga Internasional
Menpora Dito Ariotedjo dalam kesempatan tersebut menyoroti sejumlah keberhasilan Indonesia dalam menggelar berbagai ajang olahraga internasional yang sukses dan mengedepankan keamanan, tata kelola yang baik, serta partisipasi publik yang tinggi. Beberapa event besar yang telah diselenggarakan Indonesia antara lain:
Asian Games 2018: Event ini melibatkan 16.000 peserta dan disaksikan oleh 1,3 juta penonton, dengan pengamanan yang melibatkan 100.000 personel keamanan.
Piala Dunia Basket FIBA 2023: Turnamen ini menarik 111.000 penonton dengan dukungan lebih dari 1.500 personel keamanan.
Piala Dunia U-17 FIFA 2023: Acara ini mencatatkan total 430.000 penonton dengan lebih dari 13.000 personel keamanan yang dilibatkan.
MotoGP Mandalika 2023: Event ini menarik lebih dari 100.000 penggemar, didukung dengan 3.000 personel keamanan.
“Indonesia secara konsisten telah memenuhi standar global dalam penyelenggaraan event olahraga internasional. Acara-acara ini merupakan pernyataan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam keamanan, tata kelola, dan diplomasi olahraga,” ujar Menpora Dito.
Menguatkan Kolaborasi Global dalam Pengamanan Olahraga
Forum ini dihadiri oleh berbagai pihak dari negara-negara anggota PBB, Komite Olimpiade Internasional (IOC), federasi olahraga internasional, asosiasi olahraga, serta sektor swasta. Salah satu tujuan utama forum ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengamanan ajang olahraga global dan memastikan bahwa prinsip inklusi serta keberlanjutan tetap menjadi prioritas dalam penyelenggaraannya.
Selain sebagai ajang berbagi pengalaman, forum ini juga menandai ulang tahun kelima Global Sports Programme, sebuah inisiatif yang berupaya memperkuat keamanan dalam penyelenggaraan ajang olahraga besar serta mempromosikan olahraga sebagai alat perdamaian dan pencegahan terorisme. Forum ini juga menjadi wadah untuk membahas bagaimana olahraga bisa berperan dalam menciptakan dunia yang lebih aman, inklusif, dan lebih baik.
Indonesia: Pemimpin Diplomasi Olahraga Global
Partisipasi Indonesia dalam forum ini semakin menegaskan peran strategis negara ini dalam diplomasi olahraga global. Rekam jejak Indonesia yang sukses menggelar berbagai event olahraga internasional, ditambah dengan komitmennya untuk terus memperkuat sektor ini, menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk berperan lebih besar dalam menciptakan dunia olahraga yang aman dan berkelanjutan.
Menpora Dito Ariotedjo menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa Indonesia akan terus berupaya untuk memajukan diplomasi olahraga, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga di tingkat global. “Kami percaya bahwa olahraga memiliki kekuatan untuk mempererat hubungan antarbangsa, mendorong perdamaian, dan meningkatkan inklusi sosial. Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan dunia olahraga yang lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Menpora Dito.
Melalui forum ini, Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai pemimpin global dalam diplomasi olahraga, yang tidak hanya mengedepankan prestasi olahraga, tetapi juga mengutamakan prinsip-prinsip keamanan, inklusi, dan perdamaian di seluruh dunia.