JAKARTA - Polemik baru menghampiri dunia UFC setelah salah satu petarung papan atas, Belal Muhammad, mengungkapkan kekecewaannya terkait hilangnya bendera Palestina dari situs resmi UFC menjelang pertarungannya di UFC 315. Peristiwa ini mengundang perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta olahraga bela diri campuran.
Belal Muhammad, yang merupakan juara dunia kelas welter UFC, dijadwalkan menghadapi petarung tangguh asal Australia, Della Maddalena, dalam ajang bergengsi UFC 315. Acara ini akan berlangsung di Bell Centre, Montreal, Kanada, pada tanggal 11 Mei mendatang. Namun, persiapan menjelang laga besar ini diwarnai oleh kontroversi seputar absennya bendera Palestina dalam laman promosi di situs UFC.
Kritikan pun mengalir deras kepada UFC setelah observasi dilakukan dan ditemukan bahwa foto Belal Muhammad tidak dilengkapi dengan bendera kebanggaan Palestina. Sebagai petarung yang berdarah Palestina dan lahir di Chicago, Amerika Serikat, Belal telah meminta UFC untuk mencantumkan bendera tersebut. Keberadaan bendera adalah simbol penting bagi Belal Muhammad, mengingat identitas dan dukungannya kepada Palestin.
"Saya terus mendapatkan pertanyaan dari berbagai sisi: 'Di mana bendera Anda?'. Saya menerima banyak pesan yang mempertanyakan hal ini. Saya awalnya mengira hal ini hanya kekeliruan teknis, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah tersebut," ungkap Belal Muhammad melalui akun media sosialnya.
Belal pun tidak tinggal diam. Petarung berusia 36 tahun ini menegaskan niatnya untuk menggagaskan perhatian UFC dan terutama Dana White selaku presiden UFC agar permasalahan ini segera diatasi. "Saya akan berusaha menyelesaikannya dan berharap Dana [White] juga memerhatikan hal ini dan memperbaikinya, karena Dana pernah mengatakan bahwa dia mendukung kebebasan berbicara. Dia mendukung orang-orang yang mendukung apa yang mereka yakini dan tidak menekan atau mendiamkan siapa pun," lanjut Belal.
Permasalahan ini tentu menarik karena mencuat di tengah intensitas tinggi persiapan menjelang duel besar. Keberanian Belal untuk mendesak pihak UFC dan menyuarakan hak serta identitasnya menjadi sorotan utama. Di sisi lain, hal ini menantang UFC untuk menunjukkan sejauh mana dukungannya terhadap nilai-nilai kebebasan dan ekspresi identitas para atletnya.
Dalam dunia olahraga yang semakin mendunia, identitas budaya dan nasional sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari atlet itu sendiri. Dukungan terhadap keberagaman dan kebebasan berekspresi menjadi hal yang sangat krusial. Tindakan UFC ke depan tentu akan menjadi perhatian besar komunitas olahraga dan pencinta UFC.
Belal Muhammad bukan hanya sekedar petarung yang berkompetisi demi kemenangan. Lebih dari itu, ia adalah simbol perlawanan dan perjuangan, terlebih dalam konteks identitas bangsanya. Pemasangan bendera Palestina yang sederhana sekalipun, memiliki makna yang mendalam baginya dan pendukungnya.
Dengan tinggal menghitung hari menuju laga besar di Bell Centre, perhatian semua pihak kini terfokus pada keputusan dari UFC dan upaya Belal Muhammad memperjuangkan pengakuan atas identitasnya. Keberpihakan terhadap kebebasan berekspresi dan identitas bisa menjadi tema yang lebih besar daripada sekadar ajang pertarungan.
Kasus ini membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai bagaimana organisasi olahraga besar seperti UFC harus bersikap dalam menghadapi isu-isu identitas yang dibawa oleh para atletnya. Apakah mereka akan memberikan respons positif dan segera menyejajarkan platform mereka dengan dukungan yang merata terhadap budaya dan asal usul semua petarungnya? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun yang pasti, suara Belal Muhammad telah menggaung, mengundang respons dari berbagai kalangan dan memaksa perhatian dunia pada masalah yang tak hanya berpusat pada penanda nasional, namun juga hak asasi.
Seiring perkembangan isu ini, kita semua menantikan apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh UFC dan Dana White terhadap harapan yang diutarakan oleh sang juara kelas welter ini. Bagi Belal, bendera Palestina adalah lebih dari sekadar simbol. Itu adalah identitas, kebanggaan, dan semangat yang ia bawa ke arena pertarungan.