JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta melaksanakan upacara bendera yang khidmat pada Senin 7 Maret 2025. Peringatan ini berlangsung tepat di halaman kantor, diikuti oleh seluruh pegawai serta mahasiswa yang sedang menempuh praktek kerja lapangan di sana. Kegiatan ini diwarnai dengan semangat kebangkitan dan refleksi mendalam atas perjalanan panjang kebanggaan bangsa.
Dengan mengusung tema "Bangkit Untuk Indonesia Emas", Kantor Imigrasi Yogyakarta menegaskan kembali komitmennya dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta, Najarudin Safaat, bertindak sebagai inspektur upacara, memberikan amanat dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Najarudin menggugah memori kolektif tentang sejarah panjang perjuangan kebangkitan nasional.
"Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini,” ujar Najarudin dengan penuh rasa hormat dan kebanggaan.
Hari Kebangkitan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, mengakar pada peristiwa penting berdirinya Budi Utomo. Organisasi tersebut dibentuk oleh Dr. Sutomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) di bawah inspirasi dan gagasan progresif dari Wahidin Sudirohusodo. Tujuannya adalah meningkatkan martabat bangsa Indonesia melalui pendidikan dan kebangkitan nasional.
Makna yang lebih dalam dari kebangkitan nasional dijelaskan oleh Najarudin sebagai penanda lahirnya zaman baru bagi bangsa Indonesia. "Kebangkitan nasional adalah pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia,” tegas Najarudin, memperkuat pentingnya semangat ini bagi generasi masa kini.
Dalam amanatnya, Najarudin juga menggambarkan optimisme yang harus diusung masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan. "Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa," tambahnya dengan suara yang nyaring dan penuh semangat.
Peringatan ini bukan hanya sekedar ritus seremonial, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan revitalisasi semangat nasionalisme di kalangan pegawai dan generasi muda. Dengan antusiasme yang tinggi, upacara tersebut menggembarkan suasana khidmat namun berenergi. Seluruh peserta upacara, termasuk para mahasiswa yang sedang menjalani masa praktek, terlihat mendapatkan suntikan semangat nasionalisme yang kuat dari perayaan ini.
Antusiasme Budi Utomo sebagai organisasi pelopor kebangkitan pemuda masih terus bergaung hingga kini. Di eranya, Budi Utomo bermakna kepribadian yang luhur, menyiratkan suatu panggilan bagi generasi muda untuk tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai organisasi pemuda lainnya sebagai manifestasi semangat kebangkitan nasional.
Melalui peringatan ini, Kantor Imigrasi Yogyakarta tak hanya memperingati sejarah tetapi juga meneguhkan langkah ke depan, menyongsong era Indonesia Emas dengan kesiapan dan tekad bulat. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Yogyakarta menjadi cerminan semangat kolektif seluruh bangsa Indonesia dalam merajut masa depan yang lebih cerah dan membanggakan.
Semangat kebangkitan, optimisme, dan cita-cita luhur yang terpatri dalam Hari Kebangkitan Nasional ini diharapkan terus tumbuh dan menginspirasi setiap insan, menegaskan kembali perjuangan tanpa henti untuk kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia. Peringatan kali ini, diharapkan menjadi momentum kebangkitan yang nyata menuju Indonesia yang lebih baik, Emas di usia kemerdekaannya yang lebih dari satu abad.