JAKARTA - Kebakaran yang melanda sebuah toko sembako di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis sore 6 Maret 2025 telah menelan tiga korban jiwa. Kejadian tragis ini masih terus diselidiki oleh aparat Kepolisian Resor Alor untuk mengungkap penyebab pastinya. Insiden ini mengejutkan penduduk setempat, dan proses investigasi dipercaya akan mengungkap berbagai fakta penting seputar peristiwa tersebut.
Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, mengungkapkan bahwa polisi masih dalam tahap pendalaman penyebab kebakaran yang mengerikan ini. “Tiga orang meninggal dunia di TKP dan kami masih dalami dan memantau penyebab terbakarnya toko itu,” ujar Supriadi saat diwawancarai, Jumat 8 Maret 2025. Korban kebakaran termasuk seorang ibu hamil dan dua balita yang berada di lokasi saat api berkobar.
Menurut informasi awal yang diperoleh, api diduga berasal dari korsleting listrik di toko sembako milik Istiar Harun. Lokasi kebakaran yang juga berdampingan dengan rumah Melki Beri menyebabkan kedua bangunan tersebut hangus dilalap api. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kebenaran mengenai sumber api tersebut. “Kami belum bisa pastikan penyebab kebakaran Toko Sembako milik Istiar Harun dan rumah milik Melki Beri,” tambah Supriadi.
Proses pemadaman api dilakukan dengan sigap oleh petugas pemadam kebakaran, dibantu oleh anggota Kodim 1622/Alor, aparat kepolisian, dan masyarakat sekitar. Upaya bersama ini berhasil mencegah api merambat ke bangunan lainnya di sekitar lokasi. “Kami sudah pasang garis polisi dan melakukan sterilisasi di area untuk menghindari korban jiwa lebih lanjut,” jelas Kapolres Alor.
Berdasarkan keterangan dari para saksi, tokonya penuh dengan barang jualan yang terbuat dari plastik, yang menjadi salah satu faktor penyebab api cepat menyebar. Bahan plastik dikenal sangat mudah terbakar dan mendukung penyebaran api dengan cepat. Penyidik juga akan memeriksa apakah terdapat kelengkapan sistem pengamanan kebakaran di lokasi tersebut yang tidak berfungsi dengan semestinya. “Api dengan cepat membakar toko sembako tersebut karena sejumlah barang jualan dipenuhi dengan barang plastik yang mudah terbakar,” papar Supriadi.
Para korban yang meninggal kini telah dibawa ke RSUD setempat untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Tim polisi bersama ahli forensik akan melakukan otopsi untuk mendapatkan lebih banyak informasi seputar kondisi korban pada saat terjebaknya mereka dalam musibah kebakaran tersebut.
Akibat kebakaran ini, hanya tersisa puing-puing dari toko sembako dan rumah yang terbakar. Tragedi ini mengundang empati dari masyarakat setempat, dan banyak yang berharap agar para korban dan keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kami memastikan bahwa investigasi akan dilakukan secara menyeluruh dan hasilnya akan segera kami sampaikan kepada publik,” tutup AKBP Supriadi.
Selain investigasi oleh pihak kepolisian, kebakaran ini menggerakkan pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menerapkan regulasi terkait keamanan listrik dan pemasangan alat pemadam kebakaran di seluruh tempat usaha. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan dan menerapkan standar keamanan yang ketat untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Masyarakat diharapkan lebih waspada dan segera melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik di rumah dan tempat usaha masing-masing. Upaya pencegahan yang efektif dapat menghindarkan dari bencana serupa, yang tidak hanya memakan korban jiwa namun juga kerugian materiil yang besar. Penyelesaian investigasi diharapkan dapat memberi pelajaran berharga untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.