KAPAL

Dua Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa Diduga Akibat Korsleting

Dua Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa Diduga Akibat Korsleting
Dua Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa Diduga Akibat Korsleting

JAKARTA - Insiden kebakaran kembali terjadi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Dua kapal, yakni Kapal Sinar Sembuluh dan Kapal Sagam Surya, dilalap api pada Senin 3 Maret 2025 petang. Kejadian ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik. Api melahap kedua kapal saat bersandar dan beraktivitas bongkar muat di pelabuhan bersejarah ini.

Gatot Sulaeman, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, mengonfirmasi informasi tersebut. "Penyebab awal kebakaran yang kami duga adalah korsleting listrik," ungkap Gatot saat dikonfirmasi, Selasa 4 Maret 2025.

Kronologi Kejadian
Kebakaran yang mengejutkan banyak pihak ini terjadi sekitar pukul 18.13 WIB, bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Korsleting bermula di ruang mesin Kapal Sinar Sembuluh. Akibat korsleting yang tidak tertangani, nyala api pun semakin membesar dan cepat merambat ke Kapal Sagam Surya yang bersender dekat sekali dengan Kapal Sinar Sembuluh.

Para saksi mata segera melaporkan kejadian ini ke pos pemadam kebakaran. Melihat skala kebakaran yang cukup besar, Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara segera menurunkan 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 90 personel ke lokasi. Proses pemadaman dimulai pada pukul 18.21 WIB, tidak lama setelah pelaporan pertama diterima.

Upaya Pemadaman
Berbekal peralatan standar dan koordinasi yang baik, tim pemadam kebakaran berhasil menguasai situasi kurang lebih dalam satu jam. Api berhasil dijinakkan pada pukul 19.10 WIB. Gatot Sulaeman memberikan apresiasi kepada timnya yang bekerja cepat dan tanggap dalam kondisi darurat tersebut. "Pemadaman berhasil dilakukan berkat kerja keras tim di lapangan yang sigap dalam menangani situasi kebakaran," tambahnya.

Proses pendinginan untuk mencegah kemungkinan api kembali menyala berlangsung hingga pukul 19.57 WIB. Seluruh rangkaian tindakan pengamanan dinyatakan selesai pukul 22.05 WIB, menandai akhir dari operasi pemadam kebakaran pada insiden ini.

Kerugian dan Langkah Selanjutnya
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti berapa besar kerugian material yang diderita akibat kebakaran tersebut. Pihak kepolisian dan tim penyidik kebakaran masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab terjadinya korsleting. Operator kapal dan otoritas pelabuhan juga diminta melakukan evaluasi menyeluruh atas standar keselamatan dan prosedur penanganan kebakaran di pelabuhan.

Kebakaran di pelabuhan tidak hanya menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit, tetapi juga memberikan dampak psikologis pada para pekerja pelabuhan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, pihak berwenang berharap agar evaluasi dan peningkatan sistem keselamatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Tanggapan Pihak Terkait
Pihak otoritas pelabuhan menyatakan penyesalan mendalam atas insiden yang terjadi. Mereka berjanji akan melakukan pembenahan terhadap seluruh aspek keamanan pelabuhan. "Kami akan lebih teliti dalam melakukan pengecekan rutin dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang," ungkap salah seorang perwakilan otoritas pelabuhan.

Dengan insiden ini, banyak pihak berharap agar seluruh pelaku usaha dan pengelola fasilitas publik, khususnya pelabuhan, segera meningkatkan standar keselamatan dan melakukan perawatan secara berkala demi mencegah korsleting dan potensi bahaya lainnya.

Kapal Sinar Sembuluh dan Kapal Sagam Surya yang menjadi korban dalam kebakaran di Pelabuhan Sunda Kelapa membuka mata banyak pihak akan pentingnya sistem pengamanan yang lebih baik lagi di masa depan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam operasional sehari-hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index