JAKARTA – Tak hanya dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologi supercepat, China juga menyimpan beragam kuliner unik yang memicu rasa penasaran. Negeri Tirai Bambu ini memang terkenal dengan kreativitasnya, termasuk dalam hal makanan. Salah satu yang tengah viral adalah sate tanpa daging yang justru laku keras di pasaran.
Inovasi dalam bidang kuliner di China tidak kalah mencengangkan dibanding sektor teknologi dan manufaktur. Dari bahan-bahan yang tak biasa hingga cara penyajian yang anti-mainstream, berikut ini lima kuliner unik asal China yang mencuri perhatian masyarakat lokal maupun turis internasional.
1. Sate Tanpa Daging “Sate” dari Gluten Gandum
Jika biasanya sate terbuat dari daging ayam, kambing, atau sapi, maka di China Anda bisa menemukan sate tanpa daging yang terbuat dari gluten gandum atau disebut juga mianjin. Makanan ini sangat populer di kalangan vegetarian maupun mereka yang menjalani gaya hidup sehat.
Dibumbui dengan rempah-rempah khas dan dibakar seperti sate pada umumnya, sate ini memiliki tekstur kenyal dan rasa yang menggugah selera. Tak heran jika makanan ini laku keras di berbagai kota besar China, bahkan sampai dijual dalam bentuk kemasan instan.
“Rasanya sangat mirip daging sungguhan, tapi lebih sehat dan ramah lingkungan,” ujar Li Wei, salah satu penjual makanan vegetarian di Shanghai. “Banyak pelanggan kami yang bukan vegetarian pun menyukainya.”
2. Jelly Sarang Burung Palsu
Kuliner mewah seperti sarang burung walet biasanya dibanderol dengan harga tinggi. Namun inovasi dari beberapa produsen makanan di China berhasil menciptakan versi imitasi dengan harga terjangkau, berbahan dasar agar-agar dan esens alami.
Walau tidak memiliki kandungan nutrisi seperti sarang burung asli, versi ini tetap diminati karena teksturnya yang mirip dan penyajiannya yang elegan. Biasanya, jelly ini disajikan dingin dengan tambahan madu atau buah-buahan segar.
3. Es Krim Rasa Wasabi dan Udang
Kombinasi rasa tak biasa juga menjadi ciri khas inovasi kuliner China. Es krim dengan rasa wasabi, udang, bahkan ayam panggang bisa ditemukan di beberapa gerai es krim eksperimental di kota-kota besar seperti Beijing dan Guangzhou.
Meski terdengar ekstrem, banyak pencinta kuliner yang justru tertarik mencobanya. “Kami ingin menciptakan pengalaman baru bagi pelanggan,” kata Chen Ming, pemilik toko es krim unik di Chengdu. “Kami percaya makanan bisa menjadi seni.”
4. Roti Kukus Berbentuk Kartun
Tidak hanya soal rasa, tampilan makanan juga jadi perhatian utama. Roti kukus (baozi) dengan bentuk karakter kartun seperti Pikachu, Hello Kitty, dan Minions menjadi tren di kalangan anak muda.
Dengan warna-warna cerah dari pewarna alami dan isian yang bervariasi seperti kacang merah, coklat, hingga pasta kacang hijau, roti ini sering dijadikan oleh-oleh khas dan unggahan media sosial.
5. Sup Serangga – Kaya Protein dan Ramah Lingkungan
Bagi sebagian orang, serangga mungkin bukan bahan makanan yang lazim. Namun di beberapa daerah di China, sup serangga justru menjadi makanan berharga tinggi karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Biasanya, sup ini berisi belalang, ulat bambu, atau jangkrik yang dimasak dengan kaldu rempah. Meskipun tak semua orang berani mencobanya, penggemarnya percaya bahwa kuliner ini akan menjadi tren masa depan sebagai solusi krisis pangan global.
“Serangga adalah sumber protein yang efisien dan berkelanjutan,” ujar Dr. Zhang Yu, ahli gizi dari Universitas Peking. “Dengan olahan yang tepat, mereka bisa menjadi alternatif makanan utama di masa depan.”
Budaya Kuliner China: Antara Tradisi dan Inovasi
Beragamnya kuliner unik dari China ini tidak lepas dari kombinasi budaya kuliner kuno yang terus dilestarikan, serta dorongan inovasi untuk menyesuaikan dengan zaman. Dari makanan berbahan dasar nabati hingga eksperimen rasa ekstrem, semuanya menunjukkan bahwa dunia kuliner China tidak pernah kehabisan ide.
Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang, baik untuk mencoba langsung maupun sekadar mengabadikan momen kuliner ekstrem tersebut. Bagi masyarakat lokal, keberagaman kuliner ini menjadi bukti bahwa kreativitas bisa hadir dalam bentuk yang paling sederhana yakni makanan sehari-hari.