JAKARTA - Bulan Ramadhan selalu membawa atmosfer spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Mojokerto. Salah satu tradisi yang menjadi magnet di bulan suci ini adalah Buka Bersama atau yang lebih akrab disebut Bukber. Tradisi ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menikmati hidangan lezat setelah seharian penuh berpuasa, tapi juga mempererat silaturahmi serta mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan, nilai yang melekat pada masyarakat Indonesia.

Bukber bukanlah sekadar acara makan-makan. Ini adalah momen pertemuan budaya antara ajaran Islam dan tradisi komunal masyarakat, di mana banyak orang berkumpul untuk menikmati hidangan berbuka puasa dalam suasana kekeluargaan. Meskipun asal-usul pasti dari tradisi Bukber di Indonesia sulit ditelusuri, namun praktik ini telah menjadi bagian integral dari budaya Ramadhan di tanah air.

Menjelang bulan Ramadhan, berbagai tempat kuliner di Mojokerto bersiap menyambut kedatangan para warga yang ingin merayakan Bukber. Mojokerto memiliki banyak tempat menarik yang menawarkan suasana unik dan menu beragam untuk dinikmati bersama keluarga, teman, atau rekan kerja. Setiap tempat memiliki ciri khas masing-masing, membuat setiap kunjungan menjadi pengalaman yang berbeda.

Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk menikmati Bukber di Mojokerto adalah Warung Apung Rahmawati. Terletak di Genengan RT 02 RW 14 Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, lokasi ini menawarkan konsep lesehan di atas kolam, memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menenangkan. Dengan halaman parkir yang luas dan suasana yang nyaman, Warung Apung Rahmawati menjadi pilihan ideal untuk acara buka puasa bersama.

Tidak hanya itu, ada pula Dapur DK Dewi Khayangan yang terletak di Jalan RA Basuni Nomor 57, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Rumah makan ini dikenal dengan suasana yang nyaman dan menu yang menggugah selera. "Kami selalu berupaya menyajikan hidangan terbaik untuk para tamu, terutama selama bulan Ramadhan di mana banyak orang ingin menikmati waktu bersama orang-orang terdekat," ujar pemilik Dapur DK Dewi Khayangan.

Selain menawarkan berbagai pilihan menu, kedua tempat kuliner tersebut memastikan bahwa pengunjung mendapatkan pelayanan terbaik, terutama saat bulan Ramadhan yang menjadi waktu istimewa bagi umat Muslim untuk menikmati kebersamaan.

Selain menjadi kesempatan untuk berkumpul, tradisi Bukber juga membuka peluang bagi sektor kuliner dan pariwisata di Mojokerto. Para pengusaha makanan dan pemilik rumah makan berlomba-lomba menawarkan promo menarik dan menu spesial untuk menarik perhatian para pengunjung. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya mempererat ikatan sosial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Program-program komunitas dan acara berbuka bersama yang diadakan oleh berbagai organisasi juga semakin marak selama Ramadhan. Dalam sebuah wawancara, Anna, seorang pengunjung setia Warung Apung Rahmawati, mengatakan, "Bukber adalah cara kami untuk saling mendekatkan diri setelah lama tidak bertemu. Ini adalah momen yang selalu kami nantikan setiap tahunnya."

Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak pula tempat makan yang menyediakan fasilitas reservasi secara online, memudahkan pengunjung untuk memesan tempat dan mengatur jadwal Bukber mereka dengan lebih praktis. Namun, meski teknologi memudahkan berbagai aspek kehidupan termasuk kuliner, esensi dari Bukber tetap sama, yakni kebersamaan dan silaturahmi.

Di tengah hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari, Bukber menjadi oase yang menyejukkan, menghadirkan momen hangat yang tak hanya merayakan keberhasilan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merayakan hubungan manusia yang erat satu sama lain. Dengan mengagendakan Bukber selama Ramadhan di tempat-tempat kuliner Mojokerto, anda tidak hanya menjajal kenikmatan kuliner lokal, tapi juga memperkaya pengalaman sosial yang berharga.

Bagi Anda yang berada di Mojokerto atau berencana berkunjung selama Ramadhan, jangan lewatkan kesempatan untuk eksplorasi tempat-tempat kuliner unik dan nikmati setiap momen berharga bersama keluarga dan kenalan melalui tradisi Bukber. Setelah semua, inilah semangat sejati dari Ramadhan: memperkuat hubungan, berbagi kebahagiaan, dan menikmati setiap momen bersama.