BCA

Pertumbuhan Pesat Pembiayaan Emas di BCA Syariah Capai 198,6 Persen pada 2024

Pertumbuhan Pesat Pembiayaan Emas di BCA Syariah Capai 198,6 Persen pada 2024
Pertumbuhan Pesat Pembiayaan Emas di BCA Syariah Capai 198,6 Persen pada 2024

JAKARTA - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pembiayaan kepemilikan emas atau logam mulia dengan menerapkan prinsip syariah. Melalui produk Emas iB, bank ini mengalami lonjakan spektakuler sebesar 198,6 persen tahun ke tahun (year-on-year/yoy), mencapai angka Rp153,8 miliar pada 2024 dari sebelumnya hanya Rp51,5 miliar pada 2023.

Pranata, Direktur BCA Syariah, menyampaikan dalam sesi konferensi pers di kantor pusat BCA Syariah di Jakarta, Jumat, bahwa pertumbuhan ini jauh melampaui produk konsumer lainnya seperti kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 73,4 persen yoy, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang justru mengalami penurunan sebesar 1,1 persen yoy.

“Pembiayaan emas atau cicil emas mencatat pertumbuhan paling besar di antara produk konsumer lainnya. Kalau kita lihat dari sisi jumlah nasabah, ini menyumbang peningkatan nasabah baru BCA Syariah, termasuk jumlah account yang bertambah banyak dari sektor emas. Ini adalah cicil emas atau murabahah emas,” ungkap Pranata.

Pranata menjelaskan, meskipun harga emas cenderung meningkat secara berkelanjutan, keinginan masyarakat untuk memiliki emas tidak surut. Hal ini menunjukkan pemahaman yang semakin baik di kalangan masyarakat tentang potensi emas sebagai instrumen investasi jangka panjang yang andal. “Apalagi margin BCA Syariah ini sangat baik. Margin yang kami kenakan itu jauh di atas peningkatan harga emas sendiri sehingga minat terhadap cicil emas atau murabahah emas ini kami lihat semakin meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menambahkan bahwa pembiayaan emas kini makin mudah diakses nasabah melalui fitur canggih dalam aplikasi mobile banking BSya. Kehadiran fitur tersebut diharapkan mampu semakin mendongkrak pertumbuhan pembiayaan emas di BCA Syariah.

“Kalau di tahun 2024, penggunaan fitur BSya untuk pembiayaan emas belum terlalu banyak, kebanyakan konsumen terdorong untuk membeli melalui Expo BCA karena banyak promo menarik. Dengan perkembangan fitur ini, kami harap penggunaan fitur digital akan lebih besar dari sebelumnya,” ujar Yuli.

Selain itu, Yuli mengungkapkan rencana pengembangan produk tabungan emas yang dapat diakses melalui mobile banking. Produk ini diharapkan bisa dirilis pada tahun ini melalui kerja sama dengan pihak ketiga, sehingga dapat memberi alternatif investasi baru bagi nasabah.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan BCA Syariah mengajukan izin usaha bulion ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Yuli menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian mendalam terhadap pasar usaha bulion ini. “Kami masih dalam tahap mempelajari dan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk aspek institusional seperti adanya audit emas dan manajemen risiko khusus untuk emas,” jelasnya.

Tumbuh pesatnya pembiayaan emas ini berbarengan dengan beberapa langkah lain terkait layanan bank emas. Sebelumnya, pada Rabu (26/2), Presiden Joko Widodo meresmikan layanan bank emas oleh Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI), di mana Pegadaian telah mengantongi izin usaha bulion dari OJK sejak 23 Desember 2024. Izin ini meliputi kegiatan deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, hingga perdagangan emas.

BSI juga mendapat izin resmi dari OJK untuk pelaksanaan bank emas pada 12 Februari 2025 berdasarkan Surat OJK No. S-53/PB.22/2025. Dengan izin ini, BSI dapat melaksanakan usaha penitipan dan perdagangan emas.

Dengan dinamika yang ada, pertumbuhan pesat pembiayaan emas di BCA Syariah menunjukkan respons positif masyarakat dan menjadi indikasi kuat bahwa sektor ini akan tetap jadi andalan investasi di masa mendatang, seiring dengan inovasi layanan yang dikembangkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index