JAKARTA - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram selama periode Ramadan hingga Idulfitri mendatang. Dalam upaya mengantisipasi lonjakan permintaan, Disdag Kudus mengajukan permohonan tambahan kuota gas elpiji kepada Pertamina. Kendati demikian, kuota kota Kudus pada 2025 ditetapkan tetap pada angka 29.570 metrik ton.
Andy Imam Santoso, Kepala Dinas Perdagangan Kudus, melalui Minan Mochammad selaku Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen, mengungkapkan bahwa pengajuan ini berbeda dari peristiwa lainnya seperti Imlek atau Isra Miraj. Biasanya, permintaan tambahan dilakukan sebesar 5 persen dari kuota bulanan. Namun, kali ini, permintaan dilakukan berdasarkan peningkatan kebutuhan di bulan Ramadan dan Idulfitri.
"Kami sudah mengajukan, tetapi belum mendapat jawaban terkait jumlah tambahan yang akan didistribusikan. Itu merupakan kebijakan Pertamina," ujar Minan di ruang kerjanya pada Kamis 27 Februari 2025. Meskipun belum ada kepastian angka, optimisme bahwa permintaan ini akan dikabulkan sangatlah tinggi.
Lebih lanjut, Minan menyatakan bahwa pihaknya secara aktif menjalin komunikasi dengan Pertamina untuk memastikan terealisasinya permohonan mereka. "InsyaAllah dapat, karena pengajuan ini dilakukan secara resmi, dan kami juga terus berkomunikasi intensif melalui telepon dengan Pertamina," tambahnya.
Berkaitan dengan pengajuan ini, penting untuk dicatat bahwa Pertamina memiliki mekanisme khusus dalam menentukan kuota tambahan yang didistribusikan. Formula perhitungan ini mempertimbangkan kebutuhan riil masyarakat yang bersifat dinamis dan dapat diestimasi baik dalam cakupan mingguan maupun bulanan.
Selain itu, Disdag Kudus telah memantau bahwa beberapa kali distribusi tambahan gas elpiji dilaksanakan pada hari Minggu. Tujuan dari langkah ini adalah agar pendistribusian tambahan tidak mengganggu jadwal distribusi reguler yang berjalan setiap harinya.
Pengawasan dan analisis terhadap tingkat kebutuhan dan konsumsi elpiji memang sangat penting. Terlebih lagi, di masa Ramadan dan menjelang Idulfitri, pola konsumsi masyarakat mengalami peningkatan, sehingga ketersediaan gas elpiji menjadi faktor yang tidak bisa dipandang remeh.
Selain respons pemerintah melalui Disdag, masyarakat Kudus juga menunjukkan antusiasme yang besar dalam menghadapi musim Ramadan. Dalam beberapa laporan, harga gas elpiji di pasaran mengalami fluktuasi, bahkan, ada yang mencapai harga Rp50 ribu di pengecer. Oleh karena itu, upaya tambahan ini diharapkan bisa menstabilkan harga di tingkat konsumen.
Meskipun langkah proaktif ini sudah dijalankan, perlu ada kesadaran dari masyarakat dalam penggunaan elpiji secara efisien dan bijak. Dengan demikian, pendistribusian yang merata bisa terjadi dan tidak ada penumpukan atau kekurangan pasokan di satu area tertentu.
Di sisi lain, Pemkab Kudus juga menegaskan bahwa stok gas elpiji 3 kilogram di Kudus saat ini dalam kondisi aman. Namun, terus dilakukan pemantauan terhadap suplai dan harga di lapangan, agar trennya tetap stabil dan memadai. Kesigapan ini merupakan bentuk pelayanan Pemkab untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan memastikan segala bentuk kebutuhan dasar, termasuk bahan bakar rumah tangga, tetap terpenuhi terutama di momen-momen penting.
Meskipun sudah ada jaminan dari pemerintah daerah, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan apabila terdapat kesulitan dalam mendapatkan elpiji di sekitar tempat tinggal mereka. Hal ini agar instansi terkait dapat menindaklanjuti dengan cepat, sehingga semua lapisan masyarakat bisa merasakan pelayanan yang optimal.