petani

Samosir Tingkatkan Pendampingan Kepada Petani Bawang: Upaya Maksimalkan Hasil Panen

Samosir Tingkatkan Pendampingan Kepada Petani Bawang: Upaya Maksimalkan Hasil Panen
Samosir Tingkatkan Pendampingan Kepada Petani Bawang: Upaya Maksimalkan Hasil Panen

JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir telah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan hasil panen bawang merah di wilayah tersebut. Dengan menggandeng Bank Sumut dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, mereka telah meluncurkan program pendampingan intensif kepada para petani bawang di daerah tersebut.

"Kami berupaya memastikan bahwa pendampingan kepada kelompok tani dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses penanaman hingga panen. Dengan pendekatan ini, kami optimis produksi bawang akan meningkat signifikan," ujar Tumiur Gultom, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, saat ditemui di Samosir pada Kamis.

Dalam langkah konkret mendukung tujuan ini, bantuan berupa 1 ton bibit bawang merah varietas batu ijo, 2 ton pupuk organik padat, dan 10 liter pupuk organik cair telah disalurkan. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Sumut, yang ditujukan kepada Kelompok Tani Makmur di Desa Simanindo, Kecamatan Simanindo.

Berdasarkan data yang dihimpun, setiap tahun produktivitas bawang merah di Samosir terus menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Hingga tahun 2024, produktivitasnya tercatat mencapai 15 ton per hektare. Peningkatan ini tak lepas dari peran para petani yang kini semakin memahami teknik budi daya bawang merah yang efektif dan efisien.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Bank Sumut atas bantuan CSR yang diberikan kepada Kelompok Tani Makmur. Diharapkan dengan bantuan ini, produktivitas bawang merah dari Kabupaten Samosir akan terus meningkat," tambah Tumiur Gultom.

Bank Sumut, yang aktif dalam program kemitraan untuk ketahanan pangan, menerapkan pendekatan kolaboratif dengan para petani. Abdul Hamid, Pimpinan Unit CSR Bank Sumut, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam mendukung perekonomian lokal melalui sektor pertanian.

"Semoga bantuan yang kami berikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani sehingga menghasilkan panen yang memuaskan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi kelompok penerima manfaat," ungkap Abdul Hamid.

Selain bantuan material, peningkatan kapasitas petani juga menjadi fokus melalui pembuatan kelompok penangkar bibit di lima lokasi. Kelima kelompok tersebut tersebar di Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo, Desa Sitolu Huta Kecamatan Pangururan, Desa Simbolon Purba Kecamatan Palipi, Desa Pardomuan Kecamatan Onan Runggu, dan Desa Lumban Suhisuhi Toruan Kecamatan Pangururan.

Pendampingan ini mencakup pelatihan teknik budi daya yang efektif, pengelolaan tanah yang baik, serta penggunaan pupuk organik untuk memastikan tanaman bawang merah tumbuh secara optimal. Dengan pendekatan menyeluruh dan kolaboratif ini, Kabupaten Samosir berharap dapat menjadi salah satu sentra bawang merah yang mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Upaya ini sejalan dengan program nasional ketahanan pangan yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Dengan peningkatan produktivitas dan kualitas produksi bawang merah, diharapkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian lokal Samosir semakin menguat.

Langkah strategis ini juga membuka peluang bagi Kabupaten Samosir untuk menarik perhatian investor dan pembeli dari luar daerah, mengingat kualitas bawang merah yang dihasilkan memiliki potensi untuk bersaing di pasar yang lebih luas.

Dengan optimisme yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, Samosir berharap dapat mencetak sejarah baru dalam pengembangan sektor pertanian, tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index