UMKM

Peruri Dorong UMKM Naik Kelas dengan Adopsi Teknologi Digital

Peruri Dorong UMKM Naik Kelas dengan Adopsi Teknologi Digital
Peruri Dorong UMKM Naik Kelas dengan Adopsi Teknologi Digital

JAKARTA - Dalam upaya mempercepat transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menunjukkan komitmen kuatnya dengan mendorong pelaku UMKM untuk merangkul teknologi digital. Sejak tahun 2022, Peruri telah meluncurkan inisiatif melalui Peruri Digital Entrepreneur Academy, yang didesain sebagai program pembinaan dan inkubasi bisnis bagi UMKM.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui adopsi teknologi digital dalam berbagai aspek. Setiap tahun, peserta dari program ini mendapatkan pelatihan intensif dan pendampingan selama tiga bulan. Program ini mengevaluasi sejumlah indikator keberhasilan, termasuk peningkatan omzet, perluasan kapasitas produksi, dan jangkauan pemasaran ke luar kota maupun mancanegara. Selain itu, para peserta juga diharapkan dapat meraih sertifikasi berstandar nasional dan internasional.

Sukma Pratiwi, Kepala Biro Strategic Corporate Branding dan TJSL Peruri, memberikan pernyataan bahwa dalam rangkaian pelatihan "UMKM Naik Kelas" yang diadakan oleh Kementerian BUMN, Peruri melibatkan 20 UMKM binaan dari Rumah BUMN Karawang. “Para peserta diharapkan memperoleh wawasan dan strategi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka,” ujar Sukma.

Peran aktif Peruri dalam program ini adalah bagian dari strategi lebih besar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Acara pelatihan tersebut, yang berlangsung di Kota Bandung pada 22 Februari 2025, merupakan salah satu langkah penting dalam serangkaian upaya untuk menghadirkan transformasi besar bagi UMKM.

Pelatihan ini juga berkaitan langsung dengan peluncuran aplikasi "Naksir UMKM," yang telah berhasil menghimpun data potensi UMKM di Tanah Air. Aplikasi tersebut dirancang untuk mengkategorikan UMKM ke dalam empat kelas berbeda, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 4. Dengan pengkategorian ini, pelatihan dapat diberikan lebih tepat sasaran, menyesuaikan dengan kebutuhan dan level perkembangan masing-masing UMKM.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan pentingnya pelatihan dan pendampingan sebagai strategi vital untuk memperkuat fondasi UMKM agar dapat bersaing di berbagai tingkat. "Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kami telah berinteraksi dengan ribuan UMKM, menyelenggarakan berbagai pameran, dan melaksanakan pelatihan di berbagai daerah. Dari pengalaman ini kami belajar bahwa langkah pertama membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di mana posisi mereka saat ini," jelas Arya.

Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan, tidak hanya bagi para pelaku UMKM, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya UMKM yang "naik kelas," diharapkan dapat memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan dan mendukung terciptanya kemandirian ekonomi nasional.

"Peruri berkomitmen membantu UMKM terus bertumbuh dan berkembang untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang mandiri dan berdaya saing,” tegas Ratih dari Peruri dalam keterangan resmi.

Dengan semakin maraknya inisiatif dari peran serta BUMN seperti Peruri dan partisipasi aktif pelaku UMKM, harapannya digitalisasi di sektor ini dapat berjalan lebih cepat. Upaya kolaboratif ini diharapkan membawa dampak positif bagi banyak pihak dan mendorong UMKM Indonesia mencapai pasar global.

Ke depan, transformasi digital yang diinisiasi ini diharapkan bukan hanya sekadar buzzword belaka, tetapi menjadi gaya hidup bisnis yang membawa UMKM Indonesia menuju pentas dunia, menjadikan mereka lebih siap dalam menghadapi persaingan yang kompetitif baik di pasar lokal maupun internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index