Jakarta - Dalam upaya memperkuat kerja sama dan sinergi di bidang infrastruktur, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengadakan pertemuan penting dengan Vice Minister for Engineering Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Masayoshi Hirose. Pertemuan yang berlangsung pada Selasa, 25 Februari 2025, di Kantor Kementerian PU Jakarta ini, membahas sejumlah inisiatif dan proyek strategis yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan infrastruktur di Indonesia.
Pertemuan tersebut menjadi forum diskusi yang menandai keinginan kuat kedua negara untuk terus menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan dalam bidang infrastruktur. Wamen Diana menyambut baik kedatangan Wamen Hirose, dan menegaskan komitmen Indonesia untuk mempertahankan hubungan baik dengan Jepang dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.
“Kami menyambut baik kunjungan Wakil Menteri Hirose. Terlepas dari restrukturisasi kementerian, kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Jepang guna mendukung pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” kata Wamen Diana.
Dalam konteks infrastruktur air, Indonesia berkomitmen pada forum internasional, salah satunya melalui kerja sama dengan High-Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP). Baru-baru ini, pada 4 Februari 2025, Wamen Diana mengadakan pertemuan dengan Koordinator HELP, Prof. Kenzo Hiroki, guna membahas keberlanjutan dukungan Kementerian PU terhadap inisiatif global ini.
“Kami terus mendukung kerja sama dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. Meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, komitmen kami tetap kuat dalam menghadapi tantangan di sektor keairan,” lanjut Wamen Diana.
Pertemuan tersebut juga menjadi wadah apresiasi terhadap pelaksanaan High Level Meeting (HLM) ke-11 yang diselenggarakan di Kementerian PU. Forum ini menjadi platform penting bagi berbagai negara untuk pertukaran kebijakan dan teknologi infrastruktur, termasuk teknologi baru seperti reclaimed asphalt dan sabo technology, serta manajemen risiko banjir di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya ucapkan selamat dan sukses, saya dengar forum ini sangat bermanfaat untuk bertukar informasi dan teknologi bidang infrastruktur. Saya dorong seluruh jajaran di Kementerian PU untuk belajar pendekatan informasi dan teknologi dalam pembangunan infrastruktur,” ungkap Wamen Diana.
Diskusi itu juga menyoroti berbagai proyek yang dilakukan dengan dukungan Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan total nilai mencapai USD 1,65 miliar. Proyek-proyek tersebut mencakup berbagai sektor seperti irigasi, pengelolaan sungai dan pantai, jalan, serta sanitasi. Beberapa proyek yang tengah dalam tahap persiapan mencakup peningkatan Bendungan Sutami di DAS Brantas dan pengembangan Jalan Tol Padang-Pekanbaru.
“Saya harap kooperasi dengan Jepang dapat terus kita jalin dan infrastruktur yang dibangun benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Wamen Diana.
Wamen Hirose menegaskan komitmen Jepang untuk terus mendukung Indonesia dalam bidang teknologi, terutama teknologi daur ulang aspal yang dinilai memiliki potensi besar untuk diterapkan di Indonesia. “Kami harap teknologi aspal daur ulang dapat segera dimanfaatkan. Kami siap mendukung secara aktif dan kami harap Ibu Wamen dapat mendorong penerapan teknologi ini,” kata Wamen Hirose.
Selain itu, Wamen Hirose juga mengundang Kementerian PU untuk turut berpartisipasi dalam ISO-based Standarisation Activity in the Field of Hydrological Risks, sebuah workshop internasional yang akan diadakan pada triwulan kedua tahun 2025. Workshop ini akan fokus pada adaptasi perubahan iklim dari aspek hidrologi sesuai standar internasional, dan diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara sektor pemerintah dan swasta.
Pertemuan strategis ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian PU, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Mohammad Zainal Fatah, dan Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan, Edy Juarsa. Kehadiran mereka mempertegas sinergi antara berbagai sektor yang mendukung penguatan kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Jepang, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan inovatif.