OJK

Muliaman Hadad: Dari OJK hingga Menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara

Muliaman Hadad: Dari OJK hingga Menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara
Muliaman Hadad: Dari OJK hingga Menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara

JAKARTA - Dunia keuangan Indonesia kembali diramaikan dengan penunjukan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Keputusan ini diambil dalam kerangka pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal dengan sebutan Kabinet Merah Putih. Penunjukan ini menambah panjang daftar posisi strategis yang pernah diduduki oleh Muliaman.

Muliaman Hadad sebelumnya telah menjabat sebagai Kepala BPI Danantara sejak Oktober 2024. Kiprah dan reputasinya di dunia keuangan memang tidak diragukan lagi. Muliaman telah menorehkan pengalaman di sejumlah posisi penting dalam perusahaan-perusahaan prestisius serta lembaga keuangan nasional.

Jalur Karier Muliaman di Dunia Keuangan

Karier Muliaman Hadad terbilang berkilau. Sebelum penunjukan ini, ia telah menduduki posisi Komisaris Independen di PT Astra International Tbk dan juga menjadi Komisaris Utama serta merangkap Komisaris Independen di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Bukan hanya di perusahaan swasta, di ranah pendidikan, Muliaman Hadad juga memberikan kontribusinya. Ia pernah menjadi dosen di tingkat pascasarjana di Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti. Kiprahnya di lingkungan pemerintahan dimulai ketika ia menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sejak 2007. Muliaman masih memperpanjang masa jabatannya, namun kemudian memilih untuk berkecimpung sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengantongi gelar Master of Public Administration dari John F Kennedy School of Government, Harvard University, Muliaman Hadad tidak asing dengan proses seleksi ketat untuk posisi strategis, termasuk saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI DPR RI untuk posisi di Dewan Komisioner OJK.

Memasuki kariernya di Bank Indonesia, Muliaman mulai berkiprah sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram, dan perlahan meniti karier hingga menjadi Kepala Seksi Urusan Pengaturan dan Pengembangan Perbankan BI. Pada 1996, ia diangkat sebagai Analis Senior di bagian Biro Gubernur, sebelum akhirnya menduduki posisi Deputi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan di tahun-tahun berikutnya. Puncaknya, pada 2005 Muliaman Hadad berhasil menduduki posisi Direktur di direktorat tersebut.

Danantara: Tantangan dan Harapan Baru

BPI Danantara sendiri merupakan entitas baru dalam peta investasi nasional yang memikul tanggung jawab cukup besar di bawah Kabinet Merah Putih. Tugas utama badan ini adalah mengelola dan mengembangkan investasi guna memacu pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing nasional. Dalam konteks ini, pemilihan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas bukanlah keputusan yang sembarangan. Pengalaman dan pengetahuan luas Muliaman diharapkan mampu mendorong kinerja dan capaian BPI Danantara ke tingkat yang lebih tinggi.

Dalam kesempatan wawancara dengan Kompas.com, Muliaman Hadad menyatakan, “Kepastian struktur dan skema investasi Danantara masih menunggu penetapan presiden. Kami berkomitmen untuk bekerja keras dalam menyusun regulasi dan framework yang akan menjadi landasan operasional kami di masa depan. Ini adalah tanggung jawab besar, namun saya optimis bahwa kami dapat mencapai tujuan yang kami tetapkan.”

Masa Depan dan Regenerasi Kepemimpinan

Langkah pemberian jabatan kepada Muliaman Hadad ini menunjukkan upaya pemerintah dalam memastikan bahwa posisi strategis diisi oleh sosok-sosok dengan rekam jejak yang baik dan kompeten. Regenerasi kepemimpinan tampaknya tengah berjalan di antara lembaga-lembaga penting di tanah air.

Penunjukan Muliaman memicu optimisme bahwa di bawah pengawasannya, Danantara dapat meningkatkan portofolio investasi nasional dan merespons tantangan ekonomi global dengan lebih tangkas. Sebagai tokoh yang tidak asing dengan dinamika lembaga keuangan, kehadiran Muliaman sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas diharapkan bisa mendobrak inovasi dan menghadirkan kebijakan yang adaptif serta responsif terhadap perubahan global.

Dengan kiprah dan pengalamannya, Muliaman Hadad diharapkan bisa membawa angin segar bagi kepemimpinan di badan ini, memanfaatkan momentum untuk peningkatan daya saing dan keberlanjutan ekonomi Indonesia. Posisi baru ini membuka babak baru dalam karier profesional Muliaman, sekaligus menjadi langkah penting dalam mendukung visi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index