PROPERTI

Greenwoods Group Siap Melantai di Bursa, Targetkan Dana IPO hingga Rp 2 Triliun

Greenwoods Group Siap Melantai di Bursa, Targetkan Dana IPO hingga Rp 2 Triliun
Greenwoods Group Siap Melantai di Bursa, Targetkan Dana IPO hingga Rp 2 Triliun

JAKARTA - Greenwoods Group melalui holding-nya, PT Baruna Realty, tengah mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan target dana mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Rencana ini dijadwalkan akan terealisasi tahun ini atau paling lambat pada 2026.

Founder & CEO Greenwoods Group, Okie Imanto, menyatakan bahwa perusahaan saat ini tengah melakukan berbagai persiapan internal untuk memastikan kelancaran proses IPO.

“Kami sedang melakukan konsolidasi internal dan restrukturisasi aset agar dapat menentukan aset mana yang akan masuk ke Baruna Realty. Kami juga telah menunjuk konsultan untuk membantu mempersiapkan rencana IPO ini,” ungkap Okie saat ditemui di acara BCA Expoversary 2025, Kamis 20 Februari.

Okie menambahkan bahwa kepastian waktu pelaksanaan IPO akan diumumkan setelah kuartal pertama 2025. Greenwoods Group akan mencermati kinerja penjualan perusahaan di awal tahun sebagai salah satu indikator kesiapan sebelum resmi menjadi emiten properti.

Target Penjualan dan Ekspansi Proyek

Tahun ini, Greenwoods Group menargetkan marketing sales sebesar Rp 999 miliar, naik signifikan dibanding capaian tahun 2024 yang sebesar Rp 452 miliar. Perusahaan ini juga ingin memastikan bahwa total aset Baruna Realty sudah lebih dari Rp 11 triliun sebelum IPO.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, Greenwoods Group akan meluncurkan empat proyek residensial baru pada 2025, yakni:

Greenwoods Country Serpong

Aria Bogor

Damara Estate Jimbaran Hijau (Bali) – terdiri dari 13 unit dengan harga mulai Rp 8 miliar

Parang Kencana Residence Seminyak

Selain itu, di Damara Serpong, perusahaan akan mengembangkan dua klaster hunian sebanyak 400 unit dengan harga mulai Rp 1,9 miliar. Klaster pertama akan dikembangkan melalui kerja sama dengan Easton Urban Capital.

Sementara itu, proyek Parang Kencana Residence merupakan hasil kolaborasi Greenwoods Group dengan merek fashion Parang Kencana. Proyek ini mencakup 22 unit vila dan 2 unit komersial yang dipasarkan dengan harga antara Rp 9 miliar hingga Rp 16 miliar.

Ekspansi ke Segmen Komersial dan Pemakaman Premium

Selain pengembangan residensial, Greenwoods Group juga memperluas portofolionya dengan merambah segmen properti komersial dan pemakaman premium. Tahun ini, perusahaan berencana meluncurkan lapangan padel bernama WePadl di Pondok Indah, yang akan dilengkapi dengan Pison Coffee, restoran, dan bar.

Tak hanya itu, Greenwoods Group tengah mempersiapkan proyek memorial park di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 140 hektare, dengan tahap pertama mencakup 50 hektare.

“Rencananya, pemakaman ini akan diperuntukkan bagi muslim dan non-muslim. Peluncurannya ditargetkan pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini,” ujar Okie. Untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur, Greenwoods Group telah menyiapkan investasi sekitar Rp 56 miliar.

IPO dan Diversifikasi Portofolio

Okie menegaskan bahwa Greenwoods Group tidak ingin hanya sekadar mencatatkan saham di bursa, tetapi juga ingin menjadi perusahaan yang lebih kuat dan dipercaya oleh investor.

“Kami ingin saat IPO nanti, portofolio kami bervariasi, mencakup properti residensial, komersial, serta proyek yang menghasilkan pendapatan berulang,” tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya mencapai target penjualan, Greenwoods Group juga memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan. Salah satunya adalah kolaborasi dengan BCA dalam ajang BCA Expoversary 2025 yang digelar di ICE BSD pada 20-23 Februari 2025. Melalui pameran ini, Greenwoods Group menargetkan marketing sales sebesar Rp 200 miliar.

“Kami lebih mengandalkan proyek menengah atas di pameran ini, karena segmen tersebut lebih tahan terhadap penurunan daya beli,” pungkas Okie.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index