Kekerasan di Pertandingan Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Korban Anak Presenter, Pelaku Cucu Pengacara

Kekerasan di Pertandingan Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Korban Anak Presenter, Pelaku Cucu Pengacara
Kekerasan di Pertandingan Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Korban Anak Presenter, Pelaku Cucu Pengacara

JAKARTA - Insiden kekerasan dalam pertandingan basket antar pelajar kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Kali ini, insiden tersebut terjadi dalam pertandingan antara SMP Mardi Waluya Cibinong melawan SMP Negeri 1 Kota Bogor pada Senin 17 Februari 2025. Salah satu pemain dari SMP Mardi Waluya, yang diketahui bernama Reynard Cedric Sudirja dengan nomor punggung 13, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap lawan mainnya di lapangan.

Peristiwa ini menjadi viral setelah cuplikan video pertandingan beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat Cedric melakukan berbagai tindakan kekerasan terhadap pemain SMPN 1 Kota Bogor. Salah satu korban dalam insiden ini adalah AS (13), yang merupakan anak dari presenter televisi Alfath Tauhid sekaligus keponakan selebgram Foren.

Aksi Kekerasan yang Terekam Kamera

Dalam rekaman yang beredar, Cedric terlihat menendang, menyikut, serta memukul lawan mainnya, termasuk AS. Sejumlah warganet yang menyaksikan video tersebut mengecam aksi yang dinilai tidak sportif dan membahayakan pemain lain.

Foren, dalam unggahan di media sosialnya, mengungkapkan kemarahannya atas kejadian tersebut. “Bukan cuma keponakan aku yang jadi korban,” ujar Foren. Menurutnya, Cedric juga melakukan tindakan kasar kepada pemain lainnya.

“Memukul bagian perut, tapi itu tidak terekam kamera. Menyeleding hingga terjatuh keras, menyikut kencang, memukul kepala keponakan,” jelas Foren dalam unggahannya di Instagram.

Pelaku Diduga Berasal dari Keluarga Ternama

Selain aksi kekerasan yang menjadi perbincangan, latar belakang pelaku juga menarik perhatian publik. Beredar kabar bahwa Cedric adalah cucu dari seorang pengacara ternama di Indonesia. Kabar ini semakin memperkeruh perdebatan di media sosial, dengan banyak yang menilai bahwa kasus ini harus diusut tuntas tanpa adanya intervensi pihak berpengaruh.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga Cedric maupun SMP Mardi Waluya Cibinong terkait insiden ini.

Kecaman dari Publik dan Tuntutan Sanksi

Kasus ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk pecinta olahraga dan netizen yang menuntut adanya tindakan tegas dari pihak penyelenggara kompetisi. Banyak yang berharap agar panitia turnamen, pihak sekolah, dan federasi olahraga pelajar segera mengambil tindakan untuk memberikan efek jera.

Salah satu komentar dari netizen di media sosial menyebutkan, “Tindakan seperti ini harus dihukum. Jangan sampai dibiarkan karena bisa merusak sportivitas dan mental pemain lain.”

Sejumlah warganet juga menandai akun resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar memberikan perhatian terhadap insiden ini.

Respons dari Pihak Sekolah dan Federasi Olahraga

Hingga saat ini, pihak SMP Mardi Waluya Cibinong belum memberikan pernyataan resmi terkait tindakan yang akan mereka ambil terhadap Cedric. Sementara itu, pihak SMPN 1 Kota Bogor juga belum mengonfirmasi apakah akan mengambil langkah hukum atau hanya meminta sanksi administratif kepada penyelenggara turnamen.

Di sisi lain, Federasi Olahraga Pelajar Indonesia (FOPI) menyatakan bahwa mereka sedang menelusuri insiden tersebut. “Kami akan mengevaluasi pertandingan dan mengambil langkah yang sesuai agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar salah satu perwakilan FOPI kepada media.

Harapan untuk Keamanan Atlet Muda

Kekerasan dalam olahraga pelajar menjadi isu yang harus ditangani dengan serius. Banyak pihak berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar dunia olahraga pelajar di Indonesia lebih mengedepankan sportivitas dan keselamatan atlet.

Kasus ini masih terus berkembang dan publik menantikan langkah yang akan diambil oleh pihak sekolah, penyelenggara turnamen, serta otoritas terkait dalam menangani insiden ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index