JAKARTA, investor.id - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), perusahaan penyewaan dan distribusi alat berat, terpantau mengalami lonjakan harga saham yang spektakuler. Hanya dalam waktu sebulan, sahamnya melonjak hingga 164,86%, menjadikannya salah satu topik hangat di kalangan investor saat ini. Pada penutupan terbaru, saham SMIL naik sebesar 19,51% ke posisi Rp 294.
Langkah strategis yang diambil oleh perusahaan tampaknya menjadi salah satu alasan utama di balik peningkatan tajam ini. PT Sarana Mitra Luas mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk beberapa inisiatif penting, termasuk pemeliharaan armada dan investasi dalam pengadaan forklift listrik guna merespons tren industri yang semakin mengutamakan keberlanjutan.
Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menjelaskan mengenai alokasi capex tahun ini. “Anggaran capex masih sama, rata-rata Rp 200 miliar. Mayoritas anggaran dipakai untuk pemeliharaan forklift,” ungkap Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu 19 Februari.
Lebih lanjut, SMIL memiliki rencana ekspansi untuk menambah hingga 1.000 unit forklift listrik berbasis baterai lithium. Proyek ini didorong oleh meningkatnya permintaan pasar akan forklift ramah lingkungan, di mana banyak perusahaan yang kini mengadopsi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya. Selain itu, langkah refinancing leasing electric forklift juga dilakukan sebagai bagian dari strategi memperkuat posisi perusahaan di pasar.
SMIL telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengikuti tren global dan kebutuhan pasar lokal. Sejak 2023, perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan produsen forklift ternama asal Tiongkok, Heli. Mereka menjadi agen pemegang merek (APM) serta distributor tunggal untuk forklift Heli di Indonesia mulai 2024. Hasil dari kolaborasi ini pun tercermin dari penjualan yang mengesankan di tahun lalu. "Penjualan forklift Heli di tahun 2024 mencapai 500 unit. Tahun ini, kami menargetkan penjualan Heli sebanyak 600 unit,” kata Hadi.
Tunggu, masih ada lebih banyak perkembangan menarik dari sisi SMIL. Menurut Hadi, beberapa perusahaan besar di tanah air telah menunjukkan minat tinggi terhadap produk forklift listrik, termasuk Sinar Mas Group yang sudah mulai beralih ke solusi logistik yang lebih hijau. "Strategi diversifikasi melalui distribusi forklift Heli diyakini dapat memperkuat pertumbuhan perusahaan di tengah tren elektrifikasi industri," pungkasnya.
Fenomena kenaikan saham ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan investor dan analis, terlebih mengingat stabilitas dan potensi pertumbuhan dari sektor logistik dan alat berat. Kenaikan tajam dalam jangka waktu singkat tentu saja mengundang banyak pihak untuk melihat lebih dalam potensi investasi jangka panjang dari SMIL. Adanya peningkatan permintaan dan langkah strategis perusahaan yang proaktif menghadapi tantangan masa depan kemungkinan besar menjadi katalisator di balik kenaikan harga saham yang sangat signifikan ini.
Namun, para investor diingatkan untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan berbagai faktor risiko yang bisa mempengaruhi pasar. Meski optimisme atas langkah perusahaan sejalan dengan tren industri global, volatilitas pasar saham tetap menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan.
Dalam menghadapi masa depan yang terus berkembang, SMIL tampaknya siap untuk tetap adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Langkah-langkah strategis seperti investasi dalam teknologi baru dan perluasan pasar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki visi yang jelas untuk pertumbuhan jangka panjang. Sebagai penutup, segala perkembangan ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi para pemegang saham dan investor baru yang sedang mencari peluang di pasar yang dinamis dan selalu berubah ini.