JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali meluncurkan sejumlah program bantuan sosial (bansos) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi keluarga prasejahtera. Pada awal Maret 2025, pemerintah akan mencairkan beberapa jenis bansos, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang diharapkan mampu meringankan beban hidup masyarakat penerima manfaat.
BPNT akan diberikan sebesar Rp 200.000 per bulan kepada setiap keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai bentuk dukungan kebutuhan pangan. Selain itu, PKH yang juga menjadi fokus utama pada periode ini bertujuan untuk mendukung aspek pendidikan dan kesehatan keluarga penerima.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang terdaftar dalam program bansos ini untuk aktif memeriksa status penerimaan melalui situs resmi Kementerian Sosial atau menggunakan aplikasi terkait. Ini penting agar bantuan dapat segera dimanfaatkan dan berjalan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga," tutur seorang pejabat Kementerian Sosial dalam siaran persnya.
Program Bansos yang Akan Dicairkan di 2025
Berikut adalah daftar program bantuan yang akan cair pada tahun 2025:
1. Program Keluarga Harapan (PKH)
Program Keluarga Harapan adalah bantuan tunai bersyarat yang menyasar keluarga miskin dengan anggota keluarga seperti ibu hamil, anak usia sekolah, lansia, atau penyandang disabilitas berat. Tujuan dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup para penerimanya. Pada awal Maret 2025, PKH yang seharusnya dicairkan pada akhir triwulan pertama akan dipercepat untuk segera terealisasi kepada sekitar 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
2. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT bertujuan membantu kebutuhan pokok masyarakat miskin dan rentan. BPNT yang akan menjangkau 18,8 juta KPM telah dijadwalkan untuk dicairkan setiap bulan dan direncanakan akan digelontorkan pada awal tahun 2025 untuk segera dapat digunakan oleh penerima.
3. Makan Bergizi Gratis
Program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang diusung oleh Kemensos sebagai bagian dari program Prabowo-Gibran untuk memastikan pemenuhan gizi bagi pelajar. Program ini menyasar seluruh siswa di sekolah negeri dan swasta tingkat PAUD, SD, SMP, SMA serta pesantren. Tidak hanya itu, ibu hamil, menyusui, penyandang disabilitas, dan lansia juga akan mendapatkan perhatian melalui program makan bergizi ini. Pada tahap awal, program ini akan melibatkan 3 juta anak dengan total anggaran yang mencapai Rp 71 triliun pada tahun 2025.
Proses Pengecekan Bansos Melalui Aplikasi
Masyarakat juga diberikan kemudahan dalam memeriksa status penerimaan bansos melalui aplikasi "Cek Bansos" yang dapat diakses di Google Play Store. Berikut langkah-langkah untuk memanfaatkan aplikasi ini:
1. Unduh Aplikasi
- Aplikasi "Cek Bansos" dapat diunduh dan dipasang pada perangkat ponsel pintar yang menggunakan sistem operasi Android.
2. Daftar Akun
- Setelah terpasang, pengguna diharuskan untuk membuat akun dengan mengisi data pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), dan alamat.
- Proses verifikasi membutuhkan unggahan foto KTP dan swafoto pengguna.
3. Cek Status Bansos
- Setelah akun diverifikasi dan aktif, pengguna dapat masuk ke dalam aplikasi dan memilih menu ‘Cek Bansos’ untuk mengecek status penerimaan PKH serta program bansos lainnya.
Program bantuan sosial ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, tetapi juga untuk memacu perbaikan pada sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Diharapkan, dengan adanya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan dan pengecekan bansos, bantuan dapat tepat sasaran dan transparansi informasi dapat terjaga, sehingga seluruh program dapat berjalan dengan maksimal.