JAKARTA - Memasuki perdagangan hari ini, Rabu, 19 Februari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,31% atau turun 50 poin, sehingga berada di level Rp16.278 per dolar AS. Dalam sesi perdagangan yang sama, indeks dolar AS terpantau bergerak stabil dengan kenaikan tipis sebesar 0,01% ke level 107,068.
Dalam konteks global, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga mengalami pelemahan. Yen Jepang dan dolar Hong Kong masing-masing melemah sebesar 0,06% dan 0,02%, sementara dolar Singapura dan dolar Taiwan melemah 0,04% dan 0,05%. Krisis ini juga dialami oleh won Korea Selatan yang turun 0,12% dan rupee India yang melemah sebesar 0,10%. Di sisi lain, mata uang seperti peso Filipina dan baht Thailand mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,13% dan 0,01%.
Pengamat forex, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa sentimen ketidakpastian yang berkelanjutan terkait kebijakan tarif perdagangan dari Presiden AS, Donald Trump, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. "Kebijakan perdagangan AS yang belum menentu ini menciptakan tekanan tambahan bagi mata uang di kawasan Asia, termasuk Indonesia," ujar Ibrahim.
Dari sisi domestik, pasar uang domestik juga mengamati kebijakan pemerintah terkait perpanjangan retensi devisa hasil ekspor (DHE) dari sumber daya alam (SDA) hingga 100% dalam jangka waktu setahun. Kebijakan ini dianggap menjadi tantangan baru bagi eksportir di Indonesia.
Berikut adalah kurs jual beli dolar AS di beberapa bank besar Indonesia per tanggal 19 Februari 2025:
Bank Central Asia (BCA):
Pada pukul 09.54 WIB, BCA menetapkan harga beli dolar AS di level Rp16.342 dan harga jual di angka Rp16.362 melalui e-rate. Sementara itu, di TT Counter, harga beli dan jual masing-masing berada di antara Rp16.140 dan Rp16.440, berlaku per pukul 08.02 WIB. BCA juga menerapkan nilai jual beli yang sama di bank notes per pukul 08.05 WIB.
Bank Rakyat Indonesia (BRI):
BRI mengumumkan harga beli dan jual dolar AS dengan e-rate pada level Rp16.343 dan Rp16.370 masing-masing per pukul 09.34 WIB. Sementara di TT Counter, BRI menetapkan harga beli dan jual masing-masing sebesar Rp16.275 dan Rp16.475 di waktu yang sama.
Bank Mandiri:
Pada pukul 09.55 WIB, Bank Mandiri menetapkan harga beli dan jual dolar AS dengan special rate masing-masing sebesar Rp16.330 dan Rp16.370. Di TT Counter, harga beli per dolar AS dipatok di level Rp16.075 dan harga jual berada pada Rp16.425. Hal ini sesuai pembaruan terakhir pukul 09.54 WIB. Bank Mandiri juga menyesuaikan kurs pada bank notes dengan harga beli dan jual yang sama pada level Rp16.075 dan Rp16.425, per pukul 09.52 WIB.
Bank Negara Indonesia (BNI):
BNI menetapkan nilai kurs untuk special rates pada pukul 09.50 WIB, dengan harga beli dolar AS sebesar Rp16.341 dan harga jual sebesar Rp16.361. Sedangkan di TT Counter, pada waktu yang sama, nilai beli dan jual dolar AS masing-masing berada pada level Rp16.225 dan Rp16.475. Kurs ini juga diaplikasikan dalam bank notes BNI.
Dalam kondisi ekonomi yang tengah diliputi ketidakpastian global dan domestik, stakeholders serta pelaku pasar diimbau untuk terus memantau perkembangan kebijakan ekonomi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam menghadapi situasi volatilitas nilai tukar rupiah, penting bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk menggunakan fasilitas perbankan yang tepat guna mengoptimalkan transaksi valuta asing. Sebagai penutup, pergerakan kurs ini diperkirakan akan terus menunjukkan dinamika hingga pengumuman kebijakan Bank Indonesia terkait BI Rate yang menjadi salah satu acuan bagi posisi nilai tukar rupiah di pasar.