SEPAK BOLA

Inspirasi dari Ende: Kurir Difabel yang Menaklukkan Dunia Sepak Bola Amputasi

Inspirasi dari Ende: Kurir Difabel yang Menaklukkan Dunia Sepak Bola Amputasi
Inspirasi dari Ende: Kurir Difabel yang Menaklukkan Dunia Sepak Bola Amputasi

JAKARTA - Sirilus Siko, seorang pria penyandang disabilitas dari Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita. Tekadnya untuk tidak menyerah dan semangat pantang menyerahnya telah membawanya bergabung dengan Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia. Perjalanan hidupnya yang penuh tantangan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang menghadapi disabilitas serupa.

Menempuh Jalan Berliku dengan Tekad Kuat

Sejak lahir, Rilus telah menghadapi tantangan dengan disabilitas pada kaki kanannya. Di usia yang masih sangat muda, kecintaannya terhadap sepak bola sudah terlihat. Meski berbeda, semangatnya bermain bola tidak surut. "Mereka (teman-teman) mungkin melihatnya kasihan, cuma dari diri saya nyatanya emang tak apa-apa, tak ada rasa takut. Saya main bola dengan tongkat," ujarnya di Wisma Kemenpora pada Selasa 4 Februari 2025.

Meski harus bermain menggunakan tongkat, Rilus tak pernah merasa rendah diri. Sepanjang masa kecilnya di Ende, dia biasa bermain bola dengan teman-teman yang non-disabilitas, mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Jejak Menuju Dunia Sepak Bola Amputasi

Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA, Rilus mulai mencari informasi lebih banyak mengenai sepak bola amputasi melalui media sosial. Informasi mengenai komunitas sepak bola amputasi di Surabaya menjadi titik awal keberangkatannya menuju mimpi. Tanpa peduli pada keterbatasan fasilitas yang ada, Rilus tetap memutuskan untuk berangkat ke Surabaya.

Di kota tersebut, dukungan dari pengurus komunitas sepak bola amputasi memberikan secercah harapan. Mereka memberikan tempat tinggal untuk Rilus, memungkinkan dia untuk terus berlatih tanpa merasa gentar. Usaha dan dedikasinya terhadap olahraga ini tak pernah surut.

Kesempatan Emas: Seleksi Tim Nasional Sepak Bola Amputasi

Peluang yang dinantinya tiba ketika ada seleksi untuk masuk Tim Nasional Sepak Bola Amputasi. Kegigihannya dalam berlatih akhirnya membuahkan hasil ketika dia sukses lolos seleksi. “Saya bersyukur saya bisa lolos seleksi dan terpilih untuk memperkuat Tim Nasional untuk kejuaraan Artalive Challenge Cup 2023 di Malaysia,” kata Rilus dengan penuh kebanggaan.

Rilus tidak hanya menjadi bagian dari tim nasional, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi tantangan di level internasional. Keikutsertaannya dalam kejuaraan ini membuktikan bahwa dirinya — dan banyak orang dengan kondisi serupa — dapat mencapai impian mereka jika bersungguh-sungguh.

Inspirasi Bagi Banyak Kalangan

Kisah Rilus menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya bagi mereka dengan disabilitas tetapi juga bagi siapa pun yang menghadapi tantangan dalam hidup. Keberhasilannya memberi harapan dan contoh bahwa semangat dan tekad adalah kunci untuk mengatasi berbagai halangan.

Banyak pihak mengapresiasi kerja keras dan dedikasi Rilus. Tak hanya dari rekan satu tim atau pengurus sepak bola amputasi, tapi juga dari berbagai institusi yang bergerak dalam pemberdayaan orang dengan disabilitas. Kementerian Pemuda dan Olahraga sendiri telah menyaksikan dedikasi Rilus dan mendukung penuh upayanya dalam mengharumkan nama bangsa melalui jalur sepak bola amputasi.

Kesimpulan

Kisah Sirilus Siko memberikan pelajaran penting tentang determinasi dan keberanian. Dimulai dari desa kecil di NTT, perjuangan Rilus hingga mencapai panggung internasional seperti Artalive Challenge Cup merupakan contoh nyata bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita terus berusaha. Semoga dengan keberhasilannya, Rilus dapat membawa lebih banyak perubahan dan inspirasi bagi kesetaraan dan pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia. Keberhasilannya menandakan awal dari perubahan besar, tidak hanya untuknya, tetapi untuk komunitasnya dan negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index