JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kini tengah berbenah untuk meningkatkan fasilitas layanan transportasi khususnya kereta rel listrik (KRL) dengan dukungan signifikan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun. Dana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk memajukan sektor transportasi yang lebih baik dan mumpuni, terutama di kawasan perkotaan yang padat penduduk.
Pendanaan ini diharapkan membantu KAI dalam mengatasi lonjakan jumlah penumpang yang semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, KAI berencana untuk memperluas armada KRL yang diperkirakan bakal menguntungkan para pengguna transportasi publik.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2024, yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto pada 31 Desember 2024, menjadi landasan pencairan dana ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mengimpor 11 trainset KRL dari perusahaan manufaktur CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd., dengan kedatangan pertama yang sudah tercatat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas dukungan ini. PMN ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sarana KRL yang memadai bagi masyarakat," ujar Raden Agus Dwinanto Budiadji, EVP Corporate Secretary KAI.
Langkah strategis ini bukan hanya fokus pada penambahan jumlah kereta, tetapi juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan para penumpang, sehingga daya tarik transportasi publik semakin kuat di mata masyarakat. Pengiriman trainset akan berlangsung secara bertahap sepanjang semester pertama tahun 2025.
Tidak hanya fokus pada pengembangan sarana, kondisi keuangan KAI juga menunjukkan tren positif. Per Juni 2024, KAI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,1 triliun, mengalami peningkatan dari Rp 775 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan mencapai 32 persen, yakni menjadi Rp 16,6 triliun, sementara beban pokok tetap stabil di angka Rp 10,5 triliun.
Di balik angka-angka tersebut, pencapaian ini berkat strategi bisnis yang lebih efisien dan efektif, serta dukungan infrastruktur yang lebih memadai. Dengan adanya suntikan dana ini, KAI diharapkan makin percaya diri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna KRL, sekaligus mendukung tercapainya target-target ekonomi dan pembangunan nasional.
Perluasan armada ini bukan sekadar upaya menambah kapasitas, melainkan juga sebagai cara meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi transportasi, serta mengurangi kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Dengan bertambahnya jumlah trainset, frekuensi perjalanan juga diprediksi akan meningkat dan memberikan pilihan waktu perjalanan yang lebih fleksibel bagi pengguna.
Dukungan PMN ini didukung pula pengawasan ketat dan pelaporan berkala untuk memastikan penggunaan dana yang transparan dan sesuai target yang diinginkan. KAI juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan, termasuk pembenahan infrastruktur stasiun dan sistem tiket yang lebih canggih, sehingga kenyamanan dan keamanan penumpang menjadi prioritas.
Rencana menambah armada ini berguna pula dalam upaya jangka panjang menghadapi perubahan iklim, di mana transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan menjadi solusi yang lebih berkelanjutan.
Dengan sinergi antara pemerintah, KAI, dan berbagai pihak terkait, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan sistem transportasi yang lebih modern. Transformasi ini adalah langkah krusial yang akan mengantarkan kembali KAI sebagai salah satu tulang punggung transportasi nasional yang unggul.
Tidak hanya saat ini, tapi juga untuk menyiapkan infrastruktur dan layanan terbaik di masa depan. KAI optimis bahwa kombinasi antara inovasi, investasi, dan kerjasama yang erat akan membuahkan hasil yang signifikan bagi negara dan masyarakat secara keseluruhan.