Survei Menunjukkan Orang Tua Harap Anak Mandiri Finansial Di Usia 27

Selasa, 09 September 2025 | 13:12:47 WIB
Survei Menunjukkan Orang Tua Harap Anak Mandiri Finansial Di Usia 27

JAKARTA - Menjadi mandiri secara finansial adalah salah satu tonggak penting dalam kehidupan seseorang. Namun, bagi banyak orang tua di Inggris, mimpi agar anak-anak mereka bisa mandiri secara ekonomi di usia muda bukanlah hal yang mudah dicapai. Survei terbaru menunjukkan bahwa rata-rata orang tua berharap anak mereka sudah mampu mengatur keuangan sendiri pada usia 27 tahun. Di tengah tantangan ekonomi global dan biaya hidup yang terus meningkat, target tersebut tidak selalu realistis.

Riset yang dilakukan Yorkshire Building Society terhadap 2.000 orang tua dengan anak berusia 5–17 tahun menemukan bahwa usia 27,5 tahun dianggap sebagai titik ideal bagi anak untuk berhenti bergantung pada “bank of mum and dad”. Meskipun demikian, sebagian orang tua memperkirakan dukungan finansial bisa berlangsung lebih lama, menandakan adanya kesadaran bahwa masa transisi menuju kemandirian finansial bisa berbeda-beda bagi setiap individu.

Sebanyak 5% orang tua memprediksi anak mereka baru akan benar-benar mandiri menjelang usia 40 tahun. Bahkan, 1% percaya bahwa anak mereka baru lepas dari bantuan finansial setelah melewati usia 50, saat para orang tua justru sedang bersiap memasuki masa pensiun. Angka-angka ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara harapan ideal dan kenyataan di lapangan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang semakin kompleks.

Selain menekankan kemandirian finansial, orang tua juga memiliki harapan besar terhadap kemampuan anak untuk menabung secara rutin, mengelola utang, dan memiliki rumah sendiri pada usia 30 tahun. Namun, survei menunjukkan bahwa separuh dari orang tua khawatir kepemilikan rumah akan sulit dicapai generasi berikutnya. Kekhawatiran ini muncul karena harga rumah yang semakin tinggi, pendapatan yang tidak selalu sebanding dengan kebutuhan hidup, dan ketidakpastian pasar pekerjaan.

Hasil survei menyoroti kekhawatiran yang cukup signifikan dari orang tua terkait masa depan anak: 48% khawatir anak mereka tidak mampu membeli rumah, 42% takut soal ketidakpastian pekerjaan, 38% cemas gaji anak kelak tidak sebanding dengan biaya hidup, dan 34% resah anaknya akan terjerat utang. “Di balik mimpi indah tentang masa depan anak, ada ketakutan nyata bahwa biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi akan membuat jalan mereka jauh lebih sulit dibanding generasi sebelumnya,” ujar Pete Lewis, Senior Savings Manager Yorkshire Building Society.

Meski demikian, mayoritas orang tua telah mengambil langkah konkret untuk membekali anak-anak mereka dengan literasi keuangan sejak dini. Sebanyak 78% rutin memberikan uang saku dengan rata-rata £10,50 per minggu, atau sekitar Rp210 ribu. Tidak hanya itu, 65% anak juga sudah memiliki rekening bank sendiri, menandakan bahwa praktik pengelolaan keuangan sudah diperkenalkan secara bertahap sejak masa kanak-kanak.

Pendidikan finansial sejak dini diyakini penting untuk membentuk kebiasaan menabung, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta menyiapkan anak menghadapi risiko keuangan di masa depan. Survei mencatat bahwa 23% orang tua menilai usia 8–10 tahun sebagai waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak mengelola uang, sementara 20% lainnya ingin pendidikan finansial dimulai bahkan sebelum anak berusia 5 tahun.

Yorkshire Building Society pun meluncurkan inisiatif menarik berupa sampul buku tabungan edisi terbatas. Anak-anak dapat menggambar atau menuliskan tujuan menabung di atas sampul tersebut, sekaligus mewarnai ilustrasi tumpukan koin sebagai cara visual memotivasi mereka. Program ini bertujuan membuat anak-anak lebih sadar akan pentingnya menabung sekaligus memberi pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif.

Patokan usia mandiri finansial versi orang tua berdasarkan survei adalah: 18–24 tahun: 25%, 25–30 tahun: 40%, 31–35 tahun: 13%, 36–40 tahun: 5%, 41–45 tahun: 2%, 46–50 tahun: 1%, 50 tahun ke atas: 1%, dan tidak yakin: 13%. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua berharap anak mereka mandiri antara 25–30 tahun, namun tetap ada sebagian yang realistis bahwa kemandirian penuh bisa datang lebih lambat.

Dengan biaya hidup yang terus meningkat, akses terhadap kepemilikan rumah yang semakin sulit, dan berbagai tantangan ekonomi lainnya, impian orang tua agar anak mandiri finansial di usia 27 tahun bisa menjadi target yang ambisius. Namun, dengan pendidikan finansial sejak dini, pengelolaan uang yang disiplin, dan pembiasaan menabung, anak-anak bisa lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Selain itu, literasi keuangan juga mendorong kesadaran anak tentang pentingnya proteksi diri dan perencanaan jangka panjang. Memahami konsep dana darurat, asuransi, dan investasi sejak dini memberi anak bekal yang lebih baik untuk menghadapi risiko tak terduga. Anak-anak yang dibiasakan mengelola uang sejak kecil cenderung lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial di kemudian hari.

Kesadaran ini juga penting mengingat sebagian anak muda saat ini mengalami fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dan cenderung menghabiskan penghasilan untuk konsumsi, sementara tabungan dan proteksi sering diabaikan. Orang tua yang aktif mengajarkan literasi finansial dapat membantu anak menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga membangun fondasi kemandirian finansial yang lebih kokoh.

Dengan kombinasi pendidikan finansial, pengenalan rekening bank, dan pemberian uang saku terstruktur, generasi muda dapat memiliki kontrol lebih baik atas keuangan mereka. Hal ini menjadi bekal penting agar anak-anak tidak hanya mandiri secara finansial, tetapi juga mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi dan menyiapkan masa depan yang lebih stabil.

Pada akhirnya, survei ini menekankan bahwa kemandirian finansial bukan hanya soal usia, tetapi juga soal kesiapan, disiplin, dan pendidikan sejak dini. Orang tua yang proaktif dalam mendidik anak tentang uang memberi peluang lebih besar bagi anak untuk mandiri, sekaligus meminimalkan risiko ketergantungan finansial yang berkepanjangan.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB