Nasi Liwet, UMKM yang Kian Gurih di Palembang

Kamis, 04 September 2025 | 08:53:43 WIB
Nasi Liwet, UMKM yang Kian Gurih di Palembang

JAKARTA - Di balik popularitas kuliner modern yang semakin beragam, makanan tradisional tetap memiliki ruang tersendiri di hati masyarakat. Salah satunya adalah nasi liwet, sajian khas yang sederhana namun sarat makna kebersamaan. Di Palembang, nasi liwet kini tidak hanya hadir di meja makan keluarga, tetapi juga berkembang menjadi ladang usaha yang menjanjikan bagi pelaku UMKM.

Salah satu pelaku usaha yang membuktikan hal ini adalah Sheila Andriani Rizky. Perjalanan bisnisnya berawal dari kecintaannya pada nasi liwet, makanan rumahan yang dianggap sederhana namun punya cita rasa khas. Sheila membagikan kisahnya ketika hadir sebagai narasumber segmen UMKM Mozaik Indonesia di Studio Pro 1 RRI Palembang.

Menurut Sheila, ide menjadikan nasi liwet sebagai usaha kuliner datang dari hobi dan pengalaman pribadi. Ia merasa bahwa nasi liwet memiliki daya tarik tersendiri karena sederhana tapi tetap istimewa. “Nasi liwet istimewa dengan lauk sederhana seperti tempe, ikan asin, hingga ayam, tersaji menarik dan bercitarasa khas,” ungkapnya.

Resep Tradisi yang Tidak Pernah Lekang

Keistimewaan nasi liwet terletak pada cara memasaknya. Menggunakan rempah-rempah khas seperti serai, lengkuas, dan daun salam, nasi liwet menghasilkan aroma harum dan rasa gurih alami. Proses ini membuatnya berbeda dengan nasi putih biasa.

Tidak hanya soal rasa, penyajiannya pun unik. Nasi liwet biasanya disajikan di atas daun pisang yang dipanaskan terlebih dahulu, sehingga menambah aroma sekaligus menghadirkan sensasi tradisional. Bagi banyak orang, pengalaman makan nasi liwet tidak hanya soal kuliner, tetapi juga bagian dari nostalgia akan kebersamaan keluarga.

Sheila menegaskan bahwa nilai kebersamaan inilah yang membuat nasi liwet diminati, baik untuk acara resmi maupun santai. “Nasi liwet bukan hanya soal rasa, tapi kebersamaan, karena dinikmati bersama-sama dengan lauk sederhana,” jelasnya.

Dari Dapur Rumah ke Pasar yang Lebih Luas

Fenomena menjadikan nasi liwet sebagai peluang usaha menunjukkan bahwa kuliner tradisional masih memiliki pasar yang kuat. Sheila sendiri menerima banyak pemesanan, mulai dari acara resmi hingga kumpul keluarga.

Meski bagi sebagian orang membuat nasi liwet terlihat mudah, faktanya banyak yang menganggapnya repot. Mengolah nasi dengan bumbu, menyiapkan lauk, hingga menyajikannya di atas daun pisang membutuhkan waktu dan keterampilan tersendiri. Hal inilah yang membuat banyak orang lebih memilih membeli daripada memasak sendiri.

Kesempatan inilah yang ditangkap Sheila untuk mengembangkan usaha. Dengan mengandalkan kualitas rasa dan penyajian yang khas, ia mampu menarik perhatian konsumen di tengah maraknya pilihan kuliner modern.

Menjaga Tradisi di Tengah Arus Modernisasi

Sheila juga menaruh harapan besar agar tradisi makan nasi liwet tetap lestari, terutama di tengah derasnya arus kuliner modern yang semakin beragam. Ia percaya bahwa pelestarian kuliner tradisional bukan hanya soal melestarikan makanan, tetapi juga menjaga budaya kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

“Saya berharap tradisi makan nasi liwet tetap ada, karena ini bukan sekadar kuliner, melainkan budaya yang membawa orang berkumpul dan berbagi,” tutur Sheila.

Harapan tersebut sejalan dengan semangat pengembangan UMKM kuliner lokal. Dengan mempertahankan cita rasa tradisional dan menghadirkan konsep penyajian yang khas, usaha nasi liwet tidak hanya berpotensi mendatangkan keuntungan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya.

UMKM Kuliner sebagai Pilar Ekonomi

Kisah Sheila menggambarkan bagaimana sektor UMKM, terutama kuliner, bisa menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah. Di Palembang, usaha seperti nasi liwet mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memberi warna baru bagi industri kuliner.

Selain itu, kuliner tradisional juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Wisata kuliner kerap menjadi salah satu alasan orang berkunjung ke suatu daerah. Kehadiran nasi liwet sebagai produk UMKM Palembang tentu dapat memperkuat citra kota ini bukan hanya sebagai pusat kuliner pempek, tetapi juga sebagai destinasi kuliner nusantara yang lebih beragam.

Antara Peluang dan Tantangan

Meski peluang pasar cukup besar, usaha berbasis kuliner tradisional juga memiliki tantangan tersendiri. Persaingan dengan kuliner modern yang lebih praktis, kebutuhan menjaga kualitas rasa, hingga konsistensi pelayanan menjadi hal yang harus diperhatikan pelaku UMKM.

Namun, Sheila percaya bahwa dengan keunikan rasa dan nilai kebersamaan yang ditawarkan, nasi liwet akan selalu punya tempat di hati masyarakat. Kunci keberhasilan usaha ini ada pada keseriusan menjaga kualitas dan konsistensi penyajian.

Perjalanan Sheila Andriani Rizky dalam mengembangkan bisnis nasi liwet membuktikan bahwa hobi bisa menjadi pintu masuk menuju kesuksesan. Dari dapur rumah, ia berhasil menjadikan nasi liwet sebagai peluang usaha yang mendatangkan keuntungan sekaligus melestarikan budaya kuliner tradisional.

Di tengah derasnya perkembangan kuliner modern, kehadiran nasi liwet menjadi pengingat bahwa makanan sederhana tetap memiliki nilai tinggi, baik dari sisi cita rasa, kebersamaan, maupun peluang ekonomi. Dengan dukungan masyarakat dan keberanian pelaku UMKM seperti Sheila, tradisi kuliner lokal diyakini akan tetap bertahan dan terus berkembang.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB