JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur menunjukkan tren stabil pada hari ini. Telur ayam kampung, yang sempat mengalami kenaikan pada hari sebelumnya, kini kembali turun dan tercatat di harga Rp46.521 per kilogram. Stabilnya harga telur ayam kampung ini menjadi kabar baik bagi konsumen yang rutin membeli kebutuhan pangan pokok di pasar tradisional maupun modern.
Selain telur ayam kampung, beberapa komoditas sembako lainnya juga menunjukkan perubahan harga yang tidak signifikan. Misalnya, cabai rawit merah, cabai merah besar, cabai merah keriting, daging sapi, tomat, dan ikan teri hanya mengalami fluktuasi harga di bawah Rp500 per kilogram. Perubahan yang minimal ini dianggap tidak berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat maupun harga jual di pasar.
Harga Beras di Berbagai Kota
Harga beras medium di sejumlah daerah di Jawa Timur tercatat bervariasi. Bondowoso tetap menempati posisi harga tertinggi, yakni Rp14.275 per kilogram. Selanjutnya, Jombang berada di harga Rp14.000 per kilogram, diikuti Kota Madiun dengan harga Rp13.533 per kilogram. Sementara itu, beras premium tercatat di angka Rp15.130 per kilogram, memberikan pilihan bagi konsumen yang membutuhkan kualitas lebih tinggi dengan harga lebih mahal.
Perbedaan harga ini sering kali dipengaruhi oleh faktor lokal seperti biaya distribusi, ketersediaan pasokan, dan permintaan di masing-masing daerah. Konsumen diharapkan dapat memanfaatkan informasi harga ini untuk menyesuaikan pengeluaran harian mereka.
Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peningkatan permintaan konsumen, kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan gagal panen, kenaikan harga bahan bakar, hingga kebijakan pemerintah bisa menjadi penyebab utama perubahan harga. Misalnya, hujan atau kekeringan yang ekstrem bisa memengaruhi pasokan bahan pangan tertentu, sehingga harga di pasaran ikut terdongkrak.
Selain itu, faktor distribusi dan logistik juga berperan penting. Ketersediaan transportasi yang lancar membantu menjaga pasokan tetap stabil dan mencegah lonjakan harga di pasar. Konsumen disarankan untuk selalu memantau harga sembako secara rutin agar dapat merencanakan pengeluaran kebutuhan pangan secara lebih efisien.
Daftar Harga Sembako Terbaru
Berdasarkan data Siskaperbapo Jawa Timur, berikut harga sembako yang berlaku hari ini:
Beras premium: Rp15.130 per kg
Beras medium: Rp12.972 per kg
Gula kristal putih: Rp16.443 per kg
Minyak goreng curah: Rp18.604 per liter
Minyak goreng kemasan premium: Rp20.119 per liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp17.395 per liter
Minyakita: Rp16.491 per liter
Daging sapi paha belakang: Rp118.733 per kg
Daging ayam ras: Rp33.856 per kg
Daging ayam kampung: Rp68.611 per kg
Telur ayam ras: Rp26.131 per kg
Telur ayam kampung: Rp46.521 per kg
Cabai merah keriting: Rp28.677 per kg
Cabai merah besar: Rp28.023 per kg
Cabai rawit merah: Rp25.096 per kg
Bawang merah: Rp35.302 per kg
Bawang putih: Rp29.796 per kg
Ikan teri: Rp76.146 per kg
Tomat: Rp5.773 per kg
Tips Mengelola Pengeluaran Sembako
Dengan fluktuasi harga yang relatif stabil, konsumen dapat memanfaatkan beberapa strategi untuk menjaga pengeluaran tetap efisien:
Pantau Harga Secara Rutin, Memeriksa harga harian membantu konsumen menyesuaikan pembelian dan memilih waktu yang tepat untuk membeli bahan pangan.
Belanja di Pasar Lokal, Harga di pasar tradisional terkadang lebih kompetitif dibandingkan toko modern, terutama untuk produk segar seperti sayur, cabai, dan telur.
Bandingkan Harga Antarwilayah, Bagi yang memiliki akses, membandingkan harga di kota atau kabupaten terdekat bisa membantu mendapatkan harga terbaik.
Perhatikan Musiman Komoditas, Beberapa bahan pangan seperti sayuran atau cabai memiliki harga yang fluktuatif sesuai musim panen. Membeli saat musim panen dapat menekan biaya.
Secara umum, kondisi harga sembako di Jawa Timur saat ini relatif stabil. Penurunan harga telur ayam kampung menjadi indikator positif bagi konsumen. Meskipun terjadi perubahan kecil pada komoditas lain, pengaruhnya terhadap pasar secara keseluruhan tidak signifikan.
Dengan memahami pergerakan harga dan faktor penyebab fluktuasi, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengatur pengeluaran pangan harian. Konsumen juga disarankan terus mengikuti informasi terbaru dari sumber resmi, agar dapat mempersiapkan kebutuhan keluarga dengan tepat, menghindari pemborosan, dan tetap menjaga daya beli di tengah dinamika pasar.