Premi Asuransi Umum Semester I Tembus Rp58,5 T

Rabu, 03 September 2025 | 10:00:36 WIB
Premi Asuransi Umum Semester I Tembus Rp58,5 T

JAKARTA - Ketahanan industri asuransi umum kembali terbukti pada paruh pertama tahun ini. Di tengah tekanan ekonomi dan dinamika global, sektor ini masih sanggup menunjukkan pertumbuhan positif. Data terbaru dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat bahwa pendapatan premi industri berhasil mencapai Rp58,5 triliun, dengan laju pertumbuhan sebesar 5,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa industri bukan hanya mampu menjaga momentum ekspansi, tetapi juga tetap berhati-hati dalam mengelola risiko klaim. Keseimbangan inilah yang menjadi sorotan utama, mengingat sektor asuransi umum memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas keuangan nasional.

Pertumbuhan Premi di Tengah Tantangan

Menurut Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, industri masih bisa menjaga jarak sehat antara pertumbuhan premi dan klaim. “Kalau kita lihat dari Januari hingga Juni, premi industri tumbuh 5,8 persen. Sementara pertumbuhan klaim hanya 1,4 persen. Ini menunjukkan industri masih mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan premi dan klaim,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Kinerja positif tersebut memberi sinyal bahwa kepercayaan masyarakat terhadap asuransi umum semakin meningkat. Premi yang terkumpul menandakan adanya partisipasi luas baik dari sektor korporasi maupun individu dalam mengamankan asetnya melalui instrumen proteksi.

Lini Usaha Penyumbang Terbesar

Kontribusi premi paling besar masih datang dari sektor asuransi properti dengan capaian Rp17,95 triliun atau naik 8,1 persen. Mengingat sektor properti terus bergerak dinamis di berbagai wilayah Indonesia, wajar jika lini usaha ini tetap menjadi penopang utama industri.

Kenaikan juga terjadi pada asuransi kesehatan, yang melonjak signifikan 28,1 persen menjadi Rp6,09 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan, terutama pascapandemi yang membuat isu kesehatan menjadi prioritas utama.

Trinita menambahkan, “Secara absolut, kenaikan premi paling tinggi datang dari properti sebesar Rp1,35 triliun. Namun secara persentase, asuransi engineering mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 35,2 persen atau menjadi Rp2,7 triliun.”

Selain itu, asuransi kredit ikut mendukung pertumbuhan dengan kontribusi Rp8,53 triliun, atau naik Rp409 miliar setara 5 persen.

Penurunan di Beberapa Lini Usaha

Meski secara keseluruhan mencatatkan kinerja positif, tidak semua lini usaha menunjukkan tren naik. Asuransi kendaraan bermotor justru turun 6,2 persen menjadi Rp9,39 triliun. Penurunan ini bisa dikaitkan dengan melambatnya penjualan kendaraan baru maupun tingginya persaingan di pasar asuransi otomotif.

Sementara itu, asuransi penerbangan (aviation) mengalami penurunan cukup tajam, yaitu 23 persen menjadi Rp679 miliar. Lini usaha ini masih menghadapi tantangan berat, terutama dari ketidakpastian industri penerbangan global dan risiko operasional yang tinggi.

Tren Klaim Asuransi

Dari sisi klaim, total klaim industri asuransi umum tercatat mencapai Rp21,17 triliun, naik tipis 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini menunjukkan industri masih mampu menekan kenaikan klaim, meskipun ada beberapa lini usaha yang mencatat lonjakan cukup besar.

Salah satu yang paling menonjol adalah klaim asuransi marine hull, yang meningkat 40,2 persen menjadi Rp713 miliar. Lonjakan klaim ini biasanya terkait dengan risiko operasional di sektor maritim yang cukup kompleks, mulai dari kerusakan kapal hingga faktor cuaca ekstrem.

Namun, sejumlah lini justru mencatat penurunan tajam dalam klaim. Misalnya, klaim di sektor aviation turun 54,1 persen, energy offshore merosot 58,8 persen, dan personal accident anjlok 42,7 persen.

“Pertumbuhan klaim terbesar memang datang dari marine hull. Namun secara total, industri berhasil menjaga pertumbuhan klaim di level rendah, hanya 1,4 persen, sehingga rasio masih terjaga,” jelas Trinita.

Optimisme Menyongsong Sisa Tahun

Keseimbangan antara premi dan klaim membuat prospek industri asuransi umum masih dinilai positif. Dengan pertumbuhan premi yang lebih tinggi daripada klaim, rasio kerugian tetap terkendali, memberi ruang bagi perusahaan asuransi untuk tetap sehat secara finansial.

Menurut AAUI, kinerja semester pertama ini menjadi modal penting untuk menjaga momentum hingga akhir tahun. “Kami optimistis, kinerja ini menjadi modal kuat bagi industri untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun,” pungkas Trinita.

Optimisme ini beralasan, mengingat sektor asuransi terus memperluas produk dan layanan agar bisa menjangkau kebutuhan masyarakat yang beragam. Mulai dari perlindungan kesehatan, properti, hingga risiko bisnis, semuanya mendapat perhatian seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap mitigasi risiko.

Capaian premi Rp58,5 triliun pada semester I 2025 bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari daya tahan industri asuransi umum menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan 5,8 persen di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif menunjukkan bahwa sektor ini masih menjadi salah satu penopang penting bagi stabilitas sistem keuangan nasional.

Dengan tren klaim yang relatif terkendali dan kontribusi positif dari berbagai lini usaha, industri asuransi umum diyakini mampu menjaga pertumbuhan hingga akhir tahun. Walaupun ada beberapa lini yang mengalami penurunan, keseimbangan tetap terjaga berkat kontribusi kuat dari sektor properti, kesehatan, dan engineering.

Ke depan, tantangan tentu masih ada, terutama dari risiko global, persaingan ketat, dan dinamika kebutuhan konsumen. Namun, dengan fondasi yang kuat, industri ini berpeluang besar untuk terus bertumbuh dan memperluas jangkauan proteksinya bagi masyarakat.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB