Lonjakan Permintaan Bikin Emas Jadi Investasi Favorit Dunia

Rabu, 03 September 2025 | 09:36:33 WIB
Lonjakan Permintaan Bikin Emas Jadi Investasi Favorit Dunia

JAKARTA - Ketika ketidakpastian ekonomi dunia semakin mencuat, emas kembali membuktikan diri sebagai aset yang tak tergoyahkan. Lonjakan harga logam mulia ini berhasil mencatat rekor tertinggi, didorong oleh tingginya permintaan dari investor yang mencari instrumen investasi aman di tengah gejolak global. Fenomena ini bukan hanya mencerminkan kekhawatiran pasar, tetapi juga menunjukkan pergeseran strategi keuangan global menuju aset yang dianggap lebih stabil.

Harga emas dunia kini berada di posisi puncak, dengan catatan terbaru di pasar spot mencapai USD3.508,50 per ons. Capaian ini melanjutkan tren kenaikan yang sudah berlangsung sejak awal tahun, memperlihatkan daya tarik emas yang tetap konsisten di tengah turbulensi ekonomi.

Ketidakpastian Global Jadi Pemicu Utama

Dalam kondisi normal, harga emas biasanya naik ketika ada guncangan geopolitik atau ketidakstabilan finansial. Namun kali ini, dorongan utamanya berasal dari sejumlah kebijakan ekonomi dan politik Amerika Serikat yang menuai kontroversi.

Para analis menilai, pengumuman tarif yang lebih luas dari Presiden AS Donald Trump menjadi pemicu awal lonjakan harga. Kebijakan tersebut mengganggu perdagangan global dan menimbulkan ketidakpastian besar bagi para pelaku pasar. Alhasil, investor segera melirik emas sebagai aset pelindung nilai.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS juga semakin memperkuat minat investor terhadap emas. Dengan suku bunga yang lebih rendah, imbal hasil dari aset lain cenderung turun, sehingga logam mulia menjadi lebih menarik.

Pandangan Analis: Trump Jadi Faktor Penentu

Direktur penelitian di BullionVault, Adrian Ash, dalam wawancaranya dengan BBC menegaskan bahwa pergerakan harga emas dalam beberapa bulan terakhir erat kaitannya dengan langkah Trump.

“Kenaikan harga emas selama beberapa bulan terakhir benar-benar disebabkan oleh Trump dan apa yang telah dia lakukan terhadap geopolitik serta perdagangan global,” jelas Ash. Ia menambahkan, pemilihan umum AS yang berlangsung tahun lalu juga turut menjadi titik awal lonjakan harga ini.

Selain itu, kekhawatiran atas independensi Federal Reserve (The Fed) semakin menambah ketegangan. Trump diketahui berulang kali melontarkan kritik pedas terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, bahkan sempat mencoba memecat salah satu gubernurnya, Lisa Cook.

Menurut Derren Nathan dari Hargreaves Lansdown, langkah tersebut bisa dianggap sebagai upaya Trump melemahkan independensi bank sentral AS. “Itu telah mendorong minat baru pada aset safe haven, termasuk emas,” ungkap Nathan.

Peringatan dari Eropa

Kekhawatiran terhadap independensi bank sentral bukan hanya menjadi isu domestik AS, tetapi juga perhatian global. Kepala Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, menilai potensi intervensi politik terhadap The Fed bisa berakibat fatal.

“Jika Trump melemahkan independensi Fed, itu akan menjadi bahaya yang sangat serius bagi perekonomian global,” ujar Lagarde. Ia memperingatkan bahwa jika The Fed dipaksa menyesuaikan kebijakan berdasarkan tekanan politik, stabilitas ekonomi AS maupun dunia bisa terguncang.

Permintaan dari Asia Tetap Kuat

Biasanya, ketika harga emas melonjak, pasar tradisional besar seperti China dan India cenderung menahan diri. Konsumen di kedua negara itu sering kali menunda pembelian perhiasan emas ketika harga sedang tinggi. Namun, tren kali ini menunjukkan hal berbeda.

Adrian Ash mengungkapkan, “Emas terus menemukan permintaan dari China dan India karena pembeli beralih dari perhiasan ke produk emas investasi seperti batangan atau koin.” Artinya, meskipun harga tinggi, masyarakat di Asia masih melihat emas sebagai instrumen investasi yang layak, bukan hanya sekadar barang konsumsi.

Permintaan yang terus stabil dari kedua negara dengan populasi besar ini semakin memperkuat harga emas di pasar global.

Dampak Bagi Investor

Lonjakan harga emas membawa kabar gembira bagi para pemilik logam mulia. Mereka yang telah mengalokasikan dana ke emas sejak awal tahun kini menikmati keuntungan signifikan. Bahkan, beberapa analis memprediksi harga emas masih bisa menembus level lebih tinggi jika ketidakpastian global terus berlanjut.

Namun, bagi investor baru, kondisi ini bisa menjadi dilema. Membeli emas di tengah harga tertinggi tentu memiliki risiko, terutama jika tren koreksi tiba-tiba muncul. Karenanya, banyak pakar menyarankan strategi investasi yang lebih berhati-hati, misalnya membeli secara bertahap atau melalui instrumen derivatif emas yang lebih fleksibel.

Implikasi Ekonomi Global

Fenomena melonjaknya harga emas ini tidak hanya memengaruhi investor individu, tetapi juga berimplikasi pada stabilitas ekonomi global. Ketika dana besar mengalir ke emas, pasar saham dan obligasi bisa mengalami tekanan. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global sedang goyah.

Bank sentral di berbagai negara juga kerap menambah cadangan emas mereka sebagai langkah antisipatif. Dengan cadangan emas yang lebih kuat, stabilitas moneter dapat lebih terjaga ketika mata uang melemah atau terjadi gejolak pasar.

Kenaikan harga emas dunia hingga menembus rekor tertinggi memperlihatkan bagaimana logam mulia ini tetap menjadi pilihan utama di masa penuh ketidakpastian. Dari kebijakan kontroversial Presiden Trump, ancaman terhadap independensi The Fed, hingga permintaan kuat dari pasar Asia, semua faktor berpadu menciptakan momentum bullish bagi emas.

Meski membawa keuntungan besar bagi sebagian pihak, situasi ini juga menjadi pengingat bahwa perekonomian global tengah berada dalam kondisi rapuh. Investor yang ingin masuk ke pasar emas dituntut lebih cermat dan strategis agar tidak terjebak pada euforia semata.

Dengan dinamika yang terjadi saat ini, emas sekali lagi menunjukkan perannya sebagai benteng pertahanan finansial dunia.

Terkini

Tablet Premium, Harga Bersahabat: Xiaomi Pad 7 Pro

Sabtu, 06 September 2025 | 12:20:31 WIB

Xiaomi G24i 2026: Monitor Gaming 200Hz Kini Tersedia

Sabtu, 06 September 2025 | 12:10:33 WIB

Oppo Find X9 Pro: Fotografi Dan Performa

Sabtu, 06 September 2025 | 12:10:32 WIB

Vivo T4R 5G: Layar Terang, Performa Tangguh

Sabtu, 06 September 2025 | 12:10:30 WIB