1.000 Rumah Murah Tapera untuk Warga Majalengka

Senin, 07 Juli 2025 | 09:33:53 WIB
1.000 Rumah Murah Tapera untuk Warga Majalengka

JAKARTA - Di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan akses perumahan, harapan memiliki rumah kini bukan lagi impian yang sulit digapai, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Majalengka. Melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB untuk merealisasikan ribuan unit rumah murah di berbagai daerah, termasuk 1.000 unit yang dialokasikan khusus untuk Kabupaten Majalengka.

Kehadiran program ini bukan sekadar pembangunan fisik rumah, melainkan solusi nyata terhadap kebutuhan tempat tinggal layak dan terjangkau, sekaligus memperkuat jaring pengaman sosial melalui kolaborasi lintas lembaga.

Asisten Manajer Pemasaran Pembiayaan Program BP Tapera, Berdi Dwiyanto, menekankan bahwa KPR FLPP hadir sebagai instrumen untuk mendukung masyarakat yang selama ini kesulitan menjangkau harga rumah komersial. "Program ini dirancang agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa memiliki rumah. Skema bunganya tetap 5 persen selama tenor 20 tahun, DP hanya 1 persen, dan cicilan mulai dari Rp1 jutaan," ujar Berdi.

Dari total kuota 10.000 unit rumah FLPP yang akan disalurkan di seluruh Jawa Barat, sebanyak 1.000 unit akan dibangun di Majalengka. Berdi menjelaskan bahwa pihaknya aktif menyosialisasikan program ini kepada warga setempat, terutama yang belum memiliki hunian dan memenuhi kriteria sebagai penerima manfaat.

"Skema ini terbuka untuk warga negara Indonesia yang belum punya rumah, berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan berpenghasilan maksimal Rp8,5 juta untuk lajang, atau Rp10 juta bagi yang sudah menikah," terangnya.

Tidak hanya itu, seluruh proses seleksi tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Calon penerima KPR FLPP harus lolos analisis kelayakan kredit dari bank penyalur. Namun untuk proses pendaftaran, calon pembeli hanya perlu mengunduh aplikasi SiKasep melalui Google Play Store atau mengakses situs resmi BP Tapera untuk mengecek ketersediaan rumah.

Dari sisi harga, rumah subsidi FLPP di wilayah Majalengka dinilai cukup kompetitif. Feti Febriyanti, Manager Relasi dan Pemasaran Bisnis Divisi KPR & KKB Bank BJB, menyebutkan bahwa harga rumah berkisar di angka Rp166 juta. Ia menyarankan agar masyarakat, terutama ASN muda, segera memanfaatkan kesempatan ini.

"Program ini sangat cocok bagi ASN muda dan masyarakat yang belum memiliki rumah. Jangan ditunda karena harga rumah akan terus naik, lokasi makin jauh dari pusat kota, dan luas tanah makin kecil," ujarnya dengan nada tegas.

Feti juga menjelaskan bahwa Bank BJB telah menggandeng beberapa pengembang terpercaya yang siap membangun perumahan FLPP di lokasi strategis Majalengka. Proyek perumahan yang sudah terdaftar antara lain Alam Asri Majalengka (Desa Karayunan, Kecamatan Cigasong), Kota Impian Cijati (Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran), serta Bumi Ligung Indah (Desa Buntu, Kecamatan Ligung).

Keterlibatan pemerintah daerah juga menjadi salah satu kekuatan program ini. Dalam sambutannya secara virtual, Plt Kepala BKPSDM Majalengka, H. Gatot Sulaeman, menyampaikan dukungan penuh dari Pemkab terhadap inisiatif pembangunan rumah murah melalui KPR FLPP. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor keuangan merupakan upaya strategis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Daripada terus menyewa rumah atau kos, lebih baik memiliki rumah sendiri dengan mencicil. Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh ASN, terutama yang masih muda," tutur Gatot.

Ia pun mendorong agar masyarakat tidak hanya menunggu, melainkan aktif mencari informasi dan segera mengajukan permohonan sesuai prosedur yang ditetapkan. “Ini agar kita mendapatkan informasi yang utuh,” imbuhnya.

Program ini sekaligus menjadi upaya konkrit pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan nasional yang jumlahnya masih signifikan. Rumah subsidi seperti FLPP juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap sektor konstruksi, tenaga kerja lokal, dan perputaran ekonomi daerah.

Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, serta pihak perbankan dan pengembang, pembangunan 1.000 unit rumah FLPP di Majalengka menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam menghadirkan hunian yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga berkualitas. Rumah-rumah tersebut tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pondasi awal kehidupan layak bagi generasi muda dan masyarakat pekerja di wilayah tersebut.

Langkah ini pun dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi dan sosial, sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di bidang perumahan rakyat.

Dengan skema pembayaran yang ringan, lokasi strategis, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, kini warga Majalengka—khususnya kalangan ASN, pekerja, dan buruh—dapat menjadikan rumah impian mereka sebagai kenyataan.

Terkini