JAKARTA - Di tengah kehidupan masyarakat perbatasan Papua yang sarat akan tantangan, hadirnya aparat negara yang menunjukkan empati dan kepedulian sosial menjadi penguat ikatan yang melampaui sekadar hubungan formal antara warga dan institusi. Hal inilah yang diperlihatkan oleh personel Satgas Yonif 126/Kala Cakti (KC) Pos Yomkondo ketika mereka hadir langsung membantu proses pemakaman salah satu warga di Kampung Yomkondo, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, sekaligus menyalurkan bantuan sembako kepada keluarga yang ditinggalkan.
Aksi penuh kemanusiaan itu bukan semata-mata bentuk tugas, namun mencerminkan nilai-nilai solidaritas yang dibawa oleh prajurit TNI di garis terdepan pengabdian negara. Kehadiran mereka dalam momen duka tersebut menunjukkan bagaimana TNI hadir sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan wilayah, tetapi juga dalam merasakan duka dan suka warga binaannya.
Komandan Pos (Danpos) Yomkondo, Letnan Dua Infanteri Hasan, menjelaskan bahwa keterlibatan para prajurit dalam prosesi pemakaman tersebut dilakukan sejak awal hingga akhir. Tidak hanya membantu secara fisik dalam penggalian kubur, para personel Satgas juga turut serta dalam menyiapkan kebutuhan jenazah, termasuk pembuatan peti. Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan perhatian khusus kepada keluarga almarhum melalui bantuan sembako yang diserahkan langsung ke rumah duka.
“Kami hadir bukan hanya sebagai aparat keamanan, tapi juga bagian dari keluarga besar masyarakat Papua. Semoga bantuan kecil ini bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Letda Hasan saat mendampingi keluarga almarhum.
Tak berhenti di situ, Satgas Yonif 126/KC juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada keluarga duka sebagai bentuk empati. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok seperti beras, gula, mie instan, dan teh. Walau sederhana, bantuan sembako tersebut disampaikan dengan niat tulus untuk meringankan beban keluarga yang tengah berduka di tengah situasi ekonomi yang tidak mudah.
Warga sekitar, termasuk keluarga almarhum, menyambut hangat kehadiran Satgas. Ungkapan terima kasih dan rasa haru menyertai prosesi pemakaman. Bagi mereka, bantuan moril, tenaga, dan sembako yang diberikan oleh prajurit TNI adalah bentuk nyata solidaritas yang jarang ditemukan di wilayah pelosok seperti Yomkondo.
Kehadiran Satgas dalam kegiatan sosial seperti ini merupakan bagian dari pendekatan humanis yang terus dikedepankan oleh Yonif 126/KC selama bertugas di wilayah perbatasan. Pendekatan ini bukan semata strategi, melainkan cerminan komitmen prajurit dalam membina hubungan harmonis dengan masyarakat lokal, utamanya di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Melalui kegiatan seperti pemakaman warga yang dibarengi dengan penyaluran bantuan sembako, TNI tidak hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan dan ikatan sosial yang kuat dengan masyarakat. Upaya ini sangat penting dalam menciptakan suasana yang kondusif dan menjauhkan warga dari pengaruh negatif, termasuk potensi konflik atau kesalahpahaman yang mungkin muncul.
Di wilayah perbatasan seperti Yomkondo, kehadiran prajurit TNI sering kali menjadi sumber ketenangan dan harapan. Mereka bukan hanya dikenal sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga mitra masyarakat dalam menghadapi kesulitan hidup sehari-hari. Baik dalam urusan kesehatan, pendidikan, kegiatan sosial, hingga momen-momen duka seperti kematian, TNI menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat melalui tindakan nyata seperti penyaluran bantuan sembako.
Aksi seperti yang dilakukan di Kampung Yomkondo juga memperkuat semangat gotong royong yang masih kuat tertanam di masyarakat Papua. Dalam banyak kesempatan, warga dan aparat saling bahu-membahu mengatasi permasalahan, termasuk dalam momen genting. Hal ini menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam memperkokoh ketahanan nasional di daerah perbatasan.
Penting untuk dicatat bahwa bentuk-bentuk dukungan emosional, sosial, dan bantuan sembako dari TNI bukanlah hal baru. Selama bertugas, Satgas Yonif 126/KC secara aktif menggelar berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pengobatan gratis, pendampingan pendidikan anak-anak, pembagian sembako, hingga kerja bakti bersama warga. Setiap langkah mereka selalu diarahkan untuk memperkuat kebersamaan dan menjadikan keberadaan aparat sebagai mitra sejati masyarakat.
Dengan membangun hubungan yang akrab dan saling menghargai ini, diharapkan tercipta lingkungan yang tidak hanya aman dari segi fisik, tetapi juga nyaman dari segi sosial. Apalagi dalam situasi yang sering kali penuh keterbatasan seperti di Papua, solidaritas, empati, dan bantuan sembako menjadi kekuatan utama yang menyatukan elemen bangsa.
Satgas Yonif 126/KC memahami betul bahwa keberhasilan tugas mereka tidak hanya diukur dari stabilitas keamanan semata, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang bisa mereka berikan bagi kehidupan masyarakat di daerah penugasan. Dalam hal ini, kehadiran mereka di tengah duka warga Yomkondo menjadi simbol kuat bahwa negara hadir tidak hanya dalam situasi darurat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari warganya, termasuk melalui bantuan sembako yang nyata dan menyentuh langsung kebutuhan warga.
Sebagaimana ditekankan oleh Danpos Letda Inf Hasan, setiap langkah yang diambil prajuritnya selalu ditujukan untuk mempererat hubungan antara TNI dan rakyat. Dengan semangat pengabdian dan nilai kemanusiaan yang tinggi, Satgas terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan harmoni bangsa, termasuk lewat aksi-aksi sederhana seperti memberikan bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan.