JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur secara resmi mengumumkan akan segera meluncurkan Studio Podcast-2 di kawasan strategis Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Langkah ini dipandang sebagai dorongan signifikan bagi upaya digitalisasi dalam bisnis logistik, di mana komunikasi dan informasi merupakan kunci untuk memecahkan berbagai tantangan dalam industri yang dinamis ini.
Pelabuhan Tanjung Perak, sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, menjadi lokasi yang tepat untuk melahirkan inisiatif ini. Studio baru ini dibangun dengan teknologi canggih yang lebih unggul dibandingkan dengan studio pertama yang dimiliki ALFI Jatim. Kehadiran Studio Podcast-2 ini dirancang untuk menjadi pusat diskusi yang interaktif dan informatif bagi para pelaku bisnis logistik.
"Podcast dapat membantu dunia usaha dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja. Saat ini, model kerja jarak jauh dan hibrida semakin berkembang, dan podcast bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi secara fleksibel," ujar Sebastian Wibisono, Ketua ALFI Jatim sekaligus penggagas inisiatif studio podcast ini.
Hadirkan Solusi untuk Tantangan Industri
Studio Podcast-2 ALFI Jatim diharapkan menjadi wadah bagi para pemimpin industri untuk berbagi wawasan, mendiskusikan berbagai isu dan solusi terkait dengan tantangan logistik yang ada. Dengan adanya transformasi digital yang pesat, sektor supply chain harus terus berinovasi. Studio ini tidak hanya akan berfungsi sebagai medium untuk berbagi informasi, tetapi juga sebagai panggung untuk membangun kolaborasi strategis antar pelaku industri.
Sebastian Wibisono menjelaskan bahwa pelucuran studio ini adalah bagian dari misi besar ALFI Jatim untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan rantai pasokan melalui inovasi digital. Selain itu, acara-acara yang diadakan di studio ini akan melibatkan sejumlah pakar industri, pemimpin bisnis, dan otoritas terkait untuk memberikan pandangan-pandangan yang dapat membuka wawasan baru.
Uji Coba Siaran Perdana dengan Teknologi Terkini
Sebelum resmi diluncurkan, Studio Podcast-2 ini telah mengadakan uji coba siaran langsung pada Jumat, 28 Februari 2025, di Studio Podcast Rumah Logistik ALFI Jatim. Acara ini menandai langkah awal dari serangkaian program yang direncanakan untuk siaran-siaran mendatang. Dalam uji coba tersebut, Sebastian Wibisono hadir bersama jajaran ALFI Jatim lainnya, termasuk M. Husni dan Safari Probo Putri dari tim produksi, serta Dewi Anora sebagai pembawa acara.
Dalam uji coba tersebut, teknologi dan kualitas produksi menjadi fokus utama untuk memastikan bahwa studio ini mampu mengakomodasi kebutuhan penyiaran yang modern dan profesional. Acara ini menampilkan demo tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendistribusikan informasi dan ide-ide secara efektif kepada khalayak luas, menjangkau semua pemangku kepentingan dalam industri logistik di Jawa Timur dan sekitarnya.
Mendorong Ekosistem Logistik yang Terintegrasi
Sebastian Wibisono menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam rantai pasokan untuk menciptakan ekosistem logistik terpadu. Platform podcast ini diharapkan menjadi pijakan untuk memulai dialog konstruktif yang akan membentuk masa depan industri logistik, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga secara nasional.
Lebih lanjut, inisiatif ini diharapkan dapat mendukung platform Nasional Logistik Elektronik (NLE) yang merupakan dorongan untuk menuju ekosistem logistik yang lebih terintegrasi. Dengan demikian, Studio Podcast-2 ALFI Jatim bukan hanya sekadar studio, tetapi akan berperan sebagai jembatan komunikasi yang menghubungkan berbagai elemen dalam industri logistik untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih terhubung secara digital.
Studio Podcast-2 ALFI Jatim bakal menjadi elemen penting dalam skenario digitalisasi logistik di Indonesia, menyediakan platform yang inovatif dan interaktif, yang selaras dengan kebutuhan industri di era digital. Kehadirannya akan merombak cara informasi didistribusikan dan diterima oleh pelaku industri, mempererat jaringan komunikasi, serta mendorong pertumbuhan ekosistem logistik yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan global.