Vatikan Pastikan Stabilitas Kesehatan Paus Fransiskus: Tinjauan Lengkap dan Pernyataan Resmi

Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:54:51 WIB
Vatikan Pastikan Stabilitas Kesehatan Paus Fransiskus: Tinjauan Lengkap dan Pernyataan Resmi

JAKARTA - Kesehatan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, dilaporkan dalam kondisi stabil meskipun sedang menjalani perawatan intensif akibat pneumonia ganda di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Vatikan pada Jumat, 7 Maret 2025, menegaskan bahwa Paus masih mampu menjalankan aktivitas sehari-harinya, termasuk beristirahat dan berdoa selama di rawat.

Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, telah ditempatkan di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari 2025. Laporan medis terbaru menyebutkan bahwa Paus tidur nyenyak sepanjang malam dan bangun lebih pagi, tepat setelah pukul 08.00 waktu setempat, yang menjadi indikasi positif dari kondisi kesehatannya.

Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus

Kesehatan Paus Fransiskus telah menjadi perhatian khusus Vatikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah penyakit pernah menghiasi perjalanan hidup serta tugasnya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Pada tahun 2022, Paus terpaksa membatalkan kunjungan ke Afrika karena masalah lutut yang mengharuskannya berjalan dengan bantuan tongkat atau kursi roda. Selain itu, Maret 2023 juga menjadi catatan ketika Paus masuk rumah sakit di Roma karena infeksi saluran pernapasan. Beberapa bulan kemudian, ia menjalani operasi perut untuk mengatasi hernia.

Namun, masalah kesehatan ini bukanlah tantangan baru bagi Paus Fransiskus. Sejak usia muda, tepatnya pada usia 21 tahun, ia sudah dihadapkan pada penyakit serius. Penggalan sejarah hidupnya menunjukkan bahwa pada usia tersebut, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru akibat pneumonia berat dan tiga kista. Dalam beberapa kesempatan, Paus mengungkapkan bahwa pengalaman pahit tersebut justru memberinya motivasi untuk bergabung dengan ordo Yesuit.

Upaya Stabilitas dan Kepedulian Internasional

Kesehatan Paus Fransiskus yang stabil di tengah penyakit yang menyerangnya mendapatkan perhatian tidak hanya dari lingkungan Vatikan, tetapi juga dari komunitas internasional. Solidaritas serta doa untuk kesembuhan Paus mengalir dari berbagai penjuru dunia, mencerminkan kepedulian umat manusia terhadap sosok pemimpin religius yang dikenal mempromosikan kedamaian dan persatuan antarumat beragama.

"Kondisi kesehatan Paus menjadi perhatian utama bagi kami semua. Kami terus memohon doa dari seluruh umat di dunia agar Bapa Suci cepat sembuh dan bisa kembali menjalankan tugasnya dengan optimal," ungkap Kardinal Giovanni Battista, juru bicara Vatikan, dalam salah satu konferensi pers terkait perkembangan kesehatan Paus Fransiskus.

Kehadiran Paus Fransiskus di kancah internasional tidak hanya diakui dalam kapasitas keagamaannya, tetapi juga dalam advokasi dan seremoni global. Salah satu momen bersejarah terjadi ketika Paus mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta pada September 2024 dan berhasil menyepakati Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 tentang Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan. Kolaborasinya dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menunjukkan nilai penting yang diletakkan Paus pada kerukunan sosial dan lintas agama.

Harapan untuk Masa Depan

Kesehatan adalah salah satu aset paling berharga bagi siapa pun, termasuk Paus Fransiskus yang terus berjuang menghadapi tantangan medis dengan penuh keberanian dan keteguhan. Komunitas Katolik dan masyarakat global berharap agar kondisi Paus segera membaik sehingga dapat melanjutkan tugas mulianya dalam memimpin dan menginspirasi dengan harapan serta kedamaian.

Ketika hari-hari perawatan di Rumah Sakit Gemelli berlanjut, kesabaran dan doa menjadi teman Paus Fransiskus serta setiap individu yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang beliau ajarkan. Dengan dukungan dari umat dan komunitas internasional, diharapkan Paus Fransiskus dapat kembali pulih dan melanjutkan pengabdiannya bagi kesejahteraan serta persatuan umat manusia di seluruh dunia.

Terkini