TikTok Investasi Rp145 Triliun untuk Pusat Data Baru di Thailand, Perkuat Posisi di Asia Tenggara

Senin, 10 Maret 2025 | 09:54:32 WIB
TikTok Investasi Rp145 Triliun untuk Pusat Data Baru di Thailand, Perkuat Posisi di Asia Tenggara

JAKARTA - TikTok, platform berbagi video terkemuka di dunia, telah mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas infrastrukturnya dengan membangun pusat data di Bangkok, Thailand. Investasi tersebut mencapai total USD8,8 miliar atau sekitar Rp145 triliun, dan diharapkan akan terealisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Pengumuman ini menjadi langkah strategis signifikan bagi TikTok dalam memperkuat posisinya di Asia Tenggara.

Pengumuman ini disampaikan oleh Wakil Presiden Kebijakan Publik TikTok, Helena Lersch, dalam sebuah acara yang diadakan di Bangkok minggu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Lersch menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diterima dari pihak pemerintah Thailand terkait rencana investasi besar ini. “Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah Thailand terhadap investasi dan operasional TikTok,” ucapnya.

Langkah TikTok ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan teknologi semakin gencar menanamkan modal di Asia Tenggara. Dengan populasi pengguna yang terus meningkat dan strategi digitalisasi yang pesat, Thailand muncul sebagai pilihan yang menarik bagi perusahaan global. Kehadiran pusat data tersebut akan memberikan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melayani lebih dari 50 juta pengguna TikTok yang berada di Thailand saja.

Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari TikTok apakah investasi ini termasuk perjanjian senilai USD3,8 miliar terkait layanan hosting data yang sebelumnya diumumkan oleh Dewan Investasi Thailand (BOI). Namun, rencana besar ini mengindikasikan komitmen TikTok untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data secara lokal, yang tentu akan berdampak positif bagi efisiensi operasionalnya di kawasan.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, TikTok menekankan bahwa tujuan utama dari pembangunan pusat data ini adalah meningkatkan operasional yang lebih terlokalisasi. "Akan memungkinkan kami melayani pengguna dan pelanggan di Thailand dan Asia Tenggara dengan lebih efektif," demikian disampaikan perusahaan, sebagaimana dikutip dari Bloomberg News.

Dukungan lokal dan pengembangan infrastruktur adalah elemen penting dalam ekosistem digital saat ini. Dengan semakin banyaknya perusahaan teknologi seperti Apple Inc., Nvidia Corp., dan Microsoft Corp. yang juga berinvestasi di Thailand, negara ini semakin memperkokoh posisinya sebagai hub teknologi di Asia Tenggara.

Asia Tenggara, dengan jumlah pengguna internet yang terus tumbuh, menawarkan peluang bisnis yang menggiurkan bagi TikTok. Thailand, khususnya, menjadi pasar yang penting bagi platform tersebut, apalagi dengan lebih dari tiga juta merchant aktif yang bergabung dalam ekosistem digitalnya. Dengan keberadaan pusat data di Bangkok, TikTok bisa menawarkan pelayanan yang lebih cepat dan responsif, terutama dalam mengelola lalu lintas data yang tinggi dari pengguna lokal.

Selain itu, munculnya regulasi ketat terkait perlindungan data di berbagai negara menjadi alasan lain mengapa TikTok mengoptimalkan infrastrukturnya. Dengan pusat data yang terletak di Thailand, TikTok dapat lebih mudah mematuhi persyaratan lokal tentang pengelolaan data, serta menyediakan layanan yang lebih terjamin keamanannya bagi para pengguna.

Langkah lanjut dari TikTok ini juga sekaligus menjadi sinyal bahwa perusahaan asal China tersebut serius dalam menjaga kelangsungan layanannya di tengah ketidakpastian geopolitik yang sempat mempengaruhi operasional mereka di sejumlah negara besar termasuk Amerika Serikat. Adanya pusat data di Thailand dapat membuka jalan bagi TikTok untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap perlindungan data dan transparansi operasional di kawasan.

Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, TikTok terus merumuskan strategi yang tidak hanya membawa keuntungan bagi perusahaannya tetapi juga memberi manfaat nyata untuk komunitas dan ekonomi lokal. Investasi besar-besaran ini, jika berhasil, tidak hanya akan memperkuat keberadaan TikTok di Asia Tenggara tetapi juga mengokohkan Bangkok sebagai pusat teknologi dan inovasi baru di kawasan.

Dengan langkah besar ini, harapan besar ditumpukan pada bagaimana TikTok akan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar lokal serta meningkatkan kualitas layanan seiring bertumbuhnya basis pengguna yang semakin terkoneksi dan bergantung pada platform inovatif ini.

Terkini