UNESCO Mendorong Kerja Sama Global dalam Mengembangkan Kelautan yang Berkelanjutan

Selasa, 04 Maret 2025 | 09:51:48 WIB
UNESCO Mendorong Kerja Sama Global dalam Mengembangkan Kelautan yang Berkelanjutan

Jakarta - Dunia menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Fungsi vital lautan sebagai sumber kehidupan dan ekonomi mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi. Dalam pertemuan internasional bertajuk Ocean Decade International Coastal Cities Conference yang berlangsung pada 26 Februari 2025 di Qingdao, Provinsi Shandong, China, UNESCO menekankan pentingnya kolaborasi global dalam mengembangkan kelautan yang berkelanjutan. Acara ini mempertemukan sekitar 400 pemangku kepentingan utama dari kota-kota pesisir di seluruh dunia.

Wakil Ketua UNESCO, Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC), dan Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (IOTWMS), Harkunti Pertiwi Rahayu, menyoroti betapa pentingnya peningkatan kerja sama bilateral dan multilateral untuk mencapai tujuan ini. "Kerja sama ini memungkinkan negara-negara untuk belajar dari satu sama lain dan bertukar pengalaman sukses," ujar Rahayu.

Sebagai negara maritim dengan garis pantai yang luas, Indonesia menjadi salah satu negara yang relevan untuk fokus pada kerja sama ini, terutama dalam menghadapi risiko gabungan dari tsunami dan gempa bumi. Rahayu menekankan bahwa banyak kota pesisir di negara berkembang tidak memiliki langkah-langkah mitigasi bencana dalam rencana tata ruang mereka. "Kota-kota pesisir di beberapa negara berkembang menghadapi banyak bahaya dalam perencanaan kota," tambahnya.

Indonesia telah menunjukkan komitmennya dengan upaya legislatif serta menetapkan rencana pembangunan jangka panjang. Rahayu mencatat bahwa strategi ini mencakup pengurangan risiko bencana, serta perhatian pada aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. "Indonesia memiliki rencana khusus untuk wilayah pesisir yang mencakup strategi tanggap darurat tsunami dan mitigasi bencana," katanya.

Dalam praktiknya, Indonesia dan China telah lama menjalin kerja sama dalam mengembangkan kelautan berkelanjutan. Pada Mei 2010, kedua negara mendirikan Pusat Kelautan dan Iklim China-Indonesia di Jakarta. Pusat ini berfungsi sebagai platform untuk penelitian, pertukaran informasi, dan pengembangan kapasitas di bidang laut dan perubahan iklim. China telah memberikan kontribusi dalam membantu Indonesia memajukan sektor perikanan laut, pariwisata bahari, dan sektor lainnya untuk mendorong blue economy.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Nelly Florida Riama, mengungkapkan kemitraan ini telah memberikan manfaat dalam peningkatan teknologi dan pengetahuan. "China merupakan salah satu negara terkemuka dalam menyediakan informasi cuaca dan iklim. Konferensi ini penting bagi kami untuk terlibat lebih dalam dengan kota-kota lain, terutama kota pesisir," kata Riama.

Konferensi ini juga sejalan dengan upaya Dekade Kelautan PBB yang berfokus pada pencapaian keberlanjutan lautan. Dengan banyaknya kota pesisir di Indonesia, perlu untuk mengambil pelajaran dari negara lain dan mengetahui strategi mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan. “Kami belajar dari pengalaman negara lain dengan kondisi yang mirip dengan kami,” tambah Riama.

Kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan edukasi menjadi kunci dalam meningkatkan ketahanan kota terhadap bencana di wilayah pesisir. Pendekatan ini juga mencakup pendidikan publik tentang risiko bencana, pengelolaan sumber daya alam, serta pembangunan infrastruktur yang tangguh.

Dengan adanya kemitraan dan kolaborasi internasional ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas negara-negara dalam mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Pertemuan ini bukan hanya sekadar berbagi pengetahuan, tetapi lebih jauh bertujuan untuk mendorong tindakan nyata dalam melindungi ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat global. Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, komitmen kolaboratif ini menjadi semakin relevan dan mendesak.

Terkini