Petrokimia Gresik Tingkatkan Efisiensi Logistik Melalui Konsep Pelabuhan Hijau

Selasa, 04 Maret 2025 | 09:51:39 WIB
Petrokimia Gresik Tingkatkan Efisiensi Logistik Melalui Konsep Pelabuhan Hijau

JAKARTA - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri dan bagian dari holding Pupuk Indonesia, terus berinovasi dalam mendukung swasembada pangan nasional melalui optimalisasi konsep Green Port pada Terminal Untuk Pelabuhan Sendiri (TUKS). Konsep pelabuhan hijau ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi logistik pupuk, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Pengumuman mengenai implementasi Green Port disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dalam acara “Green Port Award System 2024" yang diadakan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Rabu 26 Februari 2025. Dalam acara tersebut, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa Petrokimia Gresik telah mendapatkan amanat dari pemerintah untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia. Efektivitas penerapan Green Port akan berdampak signifikan terhadap kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.

“Optimalisasi penerapan Green Port tidak hanya mendukung distribusi pupuk di Pulau Jawa melalui jalur darat, tetapi juga antarpulau melalui jalur laut. Aktivitas di Pelabuhan Petrokimia Gresik juga melibatkan antarnegara, mengingat sebagian besar bahan baku diperoleh dari luar negeri. Karena itu, Green Port adalah kebutuhan yang mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Efisiensi dan Penghargaan

Konsep Green Port membuat proses kepelabuhanan Petrokimia Gresik lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Ini selaras dengan inisiatif Cost Reduction Program yang dijalankan perusahaan. Green Port terbukti mampu memberikan efisiensi dalam proses bongkar muat sebesar Rp37 miliar per tahun, serta penghematan biaya konsumsi energi di pelabuhan sebesar Rp1,6 miliar.

Penerapan ini juga mendatangkan berbagai penghargaan. Pada tahun 2022, Pelabuhan Petrokimia Gresik dianugerahi penghargaan Green Port Terbaik Se-Indonesia. Pada tahun berikutnya, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang meraih Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). Keberhasilan Green Port juga memperkuat perolehan Proper Emas, penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup, empat tahun berturut-turut.

**“Pencapaian ini membuktikan bahwa transformasi menuju pelabuhan ramah lingkungan dapat berlangsung seiring dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas,”** jelas Dwi lebih lanjut.

Teknologi Digital dan Dekarbonisasi

Ekosistem digital yang komprehensif menjadi landasan penerapan Green Port. Petrokimia Gresik telah mengembangkan berbagai sistem digital di pelabuhan, seperti Petroport untuk pengawasan dan pencatatan digital, Petrostar (aplikasi kepegawaian), POIN untuk mencatat pendapatan pelabuhan, E-Posh untuk manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), AI CCTV untuk pengawasan penggunaan alat pelindung diri (APD), serta Promize untuk monitoring proyek jasa pihak ketiga.

Selain itu, pelabuhan ini juga menyelenggarakan program dekarbonisasi dengan menggunakan kendaraan listrik, penggunaan solarcell, dan penggantian bahan bakar batubara menjadi gas alam. Program ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung lingkungan berkelanjutan.

Pengelolaan Lingkungan

Petrokimia Gresik juga aktif dalam pengelolaan lingkungan di sekitar pelabuhan. Mereka membangun fasilitas pengolahan sampah untuk memberikan nilai tambah seperti paving block dari sampah plastik dan kompos dari limbah organik, serta melakukan konservasi mangrove untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Implementasi Green Port juga difokuskan pada peningkatan kualitas kebersihan daratan dan perairan kolam dengan mengurangi polusi limbah cair, sampah domestik, dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Kualitas udara juga dijaga melalui penurunan kebisingan, emisi gas karbon, dan emisi gas rumah kaca.

“Dengan penerapan Green Port, kita dapat melindungi lingkungan sekitar perusahaan dari pencemaran proses kepelabuhanan, sekaligus meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui pemanfaatan sumber daya alam,” pungkas Dwi Satriyo.

Terkini