JAKARTA – Proyek pembangunan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin–Kakap yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk atau PTPP di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, telah memasuki tahap akhir. Hingga awal April 2025, progres fisik pembangunan terowongan ini telah mencapai 91,702 persen. Proyek senilai Rp395,9 miliar ini diharapkan akan menjadi solusi utama mengatasi kemacetan di kawasan Gunung Manggah dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap memiliki panjang 400 meter dengan lebar 10 meter dan dirancang sebagai jalur satu arah dengan dua lajur kendaraan. Pembangunan infrastruktur ini mencatat sejarah sebagai terowongan jalan pertama di Kalimantan Timur sekaligus menjadi proyek pertama sejenis di Indonesia yang seluruh pendanaannya berasal dari anggaran daerah kota.
Pemerintah Kota Samarinda menggandeng PTPP untuk menyelesaikan proyek strategis ini sebagai bagian dari komitmen membenahi infrastruktur transportasi perkotaan. Tak hanya dari sisi teknis dan pendanaan yang menarik perhatian, proyek ini juga menjadi sorotan karena melibatkan sepenuhnya tenaga kerja lokal dalam seluruh tahap pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan konstruksi.
Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan proyek ini adalah penggunaan metode konstruksi Parallel NATM (New Austrian Tunneling Method), sebuah pendekatan modern dalam pembangunan terowongan yang memungkinkan efisiensi waktu tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kualitas.
“Dengan penerapan inovasi NATM, waktu pengerjaan proyek dapat dipercepat secara signifikan tanpa mengurangi keselamatan dan kualitas konstruksi,” ujar Joko Raharjo, Corporate Secretary PT PP, dalam keterangan resminya, Selasa (9/4/2025).
Joko juga menyampaikan harapannya bahwa kehadiran Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di jalur utama Samarinda serta meningkatkan keselamatan pengendara, khususnya di kawasan Gunung Manggah. “Proyek ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur yang modern dan inovatif dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan dana daerah, sekaligus menjadi langkah penting dalam pengembangan sistem transportasi di kawasan perkotaan,” tuturnya.
Proyek terowongan ini mendapat perhatian dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan ke lokasi pada Februari 2025 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Gibran memberikan apresiasi terhadap proyek tersebut yang dinilai akan memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran mobilitas warga Samarinda dan mendukung pembangunan kawasan perkotaan yang berkelanjutan.
“Infrastruktur ini sangat penting dalam mendukung pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur,” kata Gibran, menyoroti pentingnya penyelesaian proyek agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat.
Dengan ditargetkan rampung pada pertengahan 2025, terowongan ini akan menjadi ikon baru infrastruktur Kalimantan Timur, sekaligus menunjukkan kemampuan daerah dalam menyelesaikan proyek kompleks secara mandiri. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun infrastruktur transportasi yang modern, efisien, dan berpihak pada pengembangan lokal.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur strategis di berbagai wilayah, keberhasilan proyek ini juga menegaskan posisi PTPP sebagai salah satu BUMN konstruksi terdepan yang terus berinovasi dalam mendukung percepatan pembangunan nasional.