Waskita Karya Bangun dan Renovasi Masjid Ikonik di Indonesia, Perkuat Nilai Sejarah dan Kenyamanan Ibadah

Jumat, 28 Februari 2025 | 07:21:25 WIB
Waskita Karya Bangun dan Renovasi Masjid Ikonik di Indonesia, Perkuat Nilai Sejarah dan Kenyamanan Ibadah

JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah, berbagai masjid di Indonesia bersiap menyambut jamaah untuk melaksanakan ibadah tarawih berjamaah dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Salah satu perusahaan yang berkontribusi dalam pembangunan dan renovasi masjid di Indonesia adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Sebagai perusahaan konstruksi milik negara dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita telah menyelesaikan proyek pembangunan dan renovasi beberapa masjid besar di Tanah Air, termasuk Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Baiturrahman Semarang, dan Masjid Sheikh Zayed Solo.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa dalam setiap proyek pembangunan, termasuk renovasi masjid, perseroan selalu mengutamakan kenyamanan jamaah dan tetap mempertahankan nilai sejarah bangunan.

“Waskita juga melihat sejarah atau latar belakang berdirinya masjid yang ingin dibangun dan direnovasi. Hal ini guna menyelaraskan bangunan tanpa harus mengubah bentuk yang signifikan, sehingga nilai sejarah tetap terjaga,” ujar Ermy dalam.

Salah satu proyek monumental yang dikerjakan Waskita adalah renovasi Masjid Baiturrahman Aceh, yang telah berdiri sejak 1612 dan menjadi saksi bisu sejarah panjang Aceh. Masjid ini mengalami renovasi besar setelah terdampak tsunami pada 2004. Sejak 2015, Waskita telah melakukan berbagai pembaruan dengan tetap mempertahankan arsitektur khasnya. Kini, masjid ini dilengkapi 12 payung raksasa seperti di Masjid Nabawi, serta memiliki halaman yang lebih luas dengan pohon kurma yang memperindah lingkungan sekitar. Renovasi ini meningkatkan kapasitas daya tampung masjid dari semula 9.000 jamaah menjadi 24.405 jamaah.

Selain itu, Masjid Istiqlal Jakarta, sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara yang dibangun sejak 1961, juga mengalami renovasi besar oleh Waskita Karya. Proyek renovasi ini dimulai pada 2019 dan rampung pada Januari 2021. Perusahaan menata ulang lanskap halaman masjid, termasuk menambahkan area UMKM yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan ekonomi.

Sementara itu, di Kota Semarang, Masjid Baiturrahman yang terletak di Alun-alun Kota Semarang juga mendapat sentuhan modern dengan konsep smart building. Renovasi yang dilakukan Waskita meliputi integrasi sistem tata udara, pencahayaan khusus (special lighting), serta sistem kontrol peralatan mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (MEP) menggunakan Building Automation System (BAS). Teknologi ini menjadikan Masjid Baiturrahman sebagai salah satu mahakarya di Kota Semarang yang mengedepankan efisiensi energi dan kenyamanan jamaah.

Tak ketinggalan, Masjid Sheikh Zayed Solo yang merupakan hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) kepada Indonesia juga dibangun oleh Waskita Karya. Masjid ini dirancang menyerupai Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA, dengan ornamen khas yang disesuaikan dengan budaya lokal. Karpet masjid ini dihiasi motif batik kawung khas Solo, menambah nilai seni dan budaya dalam desain interiornya. Masjid ini mampu menampung hingga 10.000 jamaah dan menjadi ikon baru kebanggaan warga Solo serta Jawa Tengah.

Menurut Ermy, selain memastikan pembangunan dan renovasi berjalan sesuai jadwal, Waskita Karya juga menerapkan konsep green building dalam beberapa proyek masjidnya. Konsep ini menekankan penggunaan material ramah lingkungan serta teknologi hemat energi guna menciptakan bangunan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Dalam proses pembangunannya, masjid yang dibangun oleh Waskita diselesaikan dengan tepat waktu, bahkan ada beberapa yang selesai lebih cepat dari jadwal. Perseroan juga menambahkan inovasi green building serta beberapa fasilitas berteknologi modern,” tambahnya.

Dengan selesainya berbagai proyek renovasi dan pembangunan masjid ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan lebih nyaman dan khusyuk.

“Keempat masjid yang dibangun oleh Waskita menjadi simbol umat Islam di daerah tersebut, maka bisa dimanfaatkan pula sebagai destinasi wisata rohani. Kami berharap, masyarakat dapat melakukan kegiatan keagamaan maupun ibadah di bulan suci Ramadhan secara lebih khusyuk di berbagai masjid karya Waskita,” tutup Ermy.

Dengan pengalaman panjang dalam membangun berbagai infrastruktur strategis, Waskita Karya terus berkomitmen untuk menghadirkan proyek-proyek berkualitas yang tidak hanya memperkuat identitas budaya dan sejarah, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas.

Terkini