JAKARTA - Petarung kelas berat ringan Alex Pereira kehilangan gelar juaranya di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) 313 setelah mengalami kekalahan dari Magomedov Ankalaev pada Minggu 9 Maret 2025 waktu setempat. Kekalahan tersebut diputuskan melalui angka mutlak oleh tiga juri dengan skor 46-49, 47-48, dan 47-48 di T-Mobile Arena, Las Vegas. Meski demikian, Pereira dengan tegas menyebut akan ada laga ulang untuk merebut kembali sabuk juara yang kini digenggam oleh Ankalaev.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosialnya, Pereira menyatakan akan melakukan evaluasi mendalam dan penyesuaian guna mempersiapkan diri lebih baik untuk pertandingan ulang. "Akan melakukan beberapa penyesuaian untuk pertandingan ulang, dan saya akan kembali dengan lebih baik," ujarnya dengan penuh optimisme.
Kekalahan ini mengakhiri rentetan kemenangan spektakuler Pereira sepanjang tahun 2024, di mana dia berhasil mengalahkan petarung-petarung top seperti Jamahal Hill, Jiri Prochazka, dan Khalil Rountree dengan kemenangan knockout, mempertahankan gelar juara kelas berat ringan sebanyak tiga kali dalam periode tersebut.
Kejadian ini tentu memberikan pukulan telak bagi petarung asal Brasil yang juga dikenal dengan julukan "Poatan". Meskipun harus merelakan gelarnya, Pereira memastikan dirinya dalam kondisi baik dan tetap semangat untuk bangkit. Dalam video tersebut, ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada para penggemar yang terus mendukungnya. "Anda dapat mengandalkan saya. Jangan pernah menyerah pada mimpimu. Chama," tambahnya, mengakhiri pesan dengan istilah khas yang kerap ia lontarkan untuk membakar semangat penggemar.
Magomedov Ankalaev, petarung asal Rusia yang berhasil merebut sabuk dari Pereira, menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu petarung paling berbahaya di divisi ini. Penampilan solid Ankalaev memang terlihat sepanjang laga, di mana ia mampu memanfaatkan momentum dan keberhasilan strategi yang diperhitungkan dengan baik untuk menjinakkan ketangguhan Pereira.
CEO UFC Dana White turut memberikan komentarnya dalam konferensi pers pasca laga UFC 313. Ia mengatakan bahwa terdapat kemungkinan besar untuk menggelar laga ulang. White menambahkan, "Pertarungan ini sangat dinanti-nantikan dan tentunya kita bisa melihat adanya peluang untuk laga ulang, kedua petarung pasti ingin membuktikan diri lagi."
Pernyataan dari White tersebut tentu membuka jalan bagi fanatix UFC untuk dapat menyaksikan kembali duel sengit antara dua petarung papan atas ini. Gelaran ulang ini tidak hanya akan menjadi ajang pembuktian diri bagi Pereira tetapi juga bagi Ankalaev untuk mempertahankan dominasinya dan membuktikan bahwa kemenangan yang ia raih bukan semata kebetulan.
Pertanyaan terbesar yang muncul setelah kekalahan tersebut adalah bagaimana strategi Pereira untuk menghadapi laga ulang ini. Apakah ia mampu menyesuaikan diri dan datang dengan plan baru yang bisa mengatasi kekuatan Ankalaev? Momen kekalahan ini mungkin menjadi refleksi signifikan bagi Pereira untuk merancang ulang strategi dan mendalami kelemahan serta kekuatan yang dimiliki lawan.
Laga ulang ini jelas menjadi satu poin krusial dalam karier Pereira dan akan menentukan bagaimana warisannya di UFC nanti. Para penggemar dan pendukung "Poatan" tentunya menantikan kembalinya dia dengan ketangguhan dan agresi yang selama ini menjadi ciri khasnya, serta melihat apakah Pereira bisa bangkit dari kekalahan ini dengan kemenangan gemilang di masa mendatang.
Adanya kemungkinan laga ulang ini menambah antusiasme jagat dunia bela diri, di saat para pecinta UFC tidak sabar menantikan pertempuran mendebarkan dan penuh taktik antara Alex Pereira dan Magomedov Ankalaev. Akankah Pereira berhasil merebut kembali gelar juara? Atau Ankalaev yang justru mengukuhkan dirinya sebagai raja baru di kelas berat ringan? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini.