JAKARTA - Hari Musik Nasional yang diperingati setiap 9 Maret telah menjadi ajang penting untuk mengapresiasi dan merenungi perkembangan musik Indonesia. Sejak ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013, peringatan ini tidak hanya menjadi hari untuk mengenang sejarah musik di Indonesia tetapi juga sebagai momen untuk memikirkan arah perkembangan musik ke depan.
Pentingnya momen ini terletak pada usaha untuk memperkuat identitas nasional dan semangat persatuan melalui berbagai karya musik. Musik telah menjadi bahasa universal yang menyatukan perbedaan dan memperkuat kebersamaan. Setiap tahunnya, Hari Musik Nasional menjadi perayaan kontribusi penting musik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam acara Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Minggu, 9 Maret 2025, Ketua Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia, Satriyo Yudi Wahono atau yang lebih dikenal dengan Piyu, menekankan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam industri musik Indonesia. Piyu mengungkapkan, "Dalam setiap peringatan selalu ada perenungan, kontemplasi dalam satu tahun apa saja yang kita dapatkan. Saya rasa masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Terutama mengenai hak cipta, baik pelanggarannya, baik peningkatan kesejahteraan, maupun edukasi kepada masyarakat."
Hak cipta menjadi isu yang sangat krusial dalam industri musik. Pelanggaran hak cipta masih sering terjadi, dan ini menjadi salah satu fokus utama yang perlu ditangani. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai karya musisi. Hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan musisi lokal.
Tidak hanya hak cipta yang menjadi sorotan, namun juga keberagaman genre musik yang terus berkembang di Indonesia. Shindu Alpito, pemerhati musik, mencatat bahwa meskipun genre musik pop masih mendominasi, genre lainnya mulai memiliki panggung penting bahkan hingga kancah internasional. "Kalau dari datanya pop itu masih memuncaki popularitas dengan spesifik pop solo. Di samping itu band juga ada banyak yang menarik. Tampilnya band The Panturas di Fuji Rock Festival tahun ini merupakan sinyal baik skena musik Tanah Air," jelas Shindu.
Band The Panturas yang berhasil tampil di Fuji Rock Festival membuktikan bahwa musik Indonesia mampu bersaing dan mendapatkan tempat di hati penggemar musik internasional. Ini menjadi angin segar bagi industri musik Indonesia yang memang kaya akan talenta dan kreativitas.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut mendukung perkembangan musik Indonesia dengan inisiatif kolaborasi data guna memperkuat daya saing musisi lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang dan akses bagi musisi Indonesia untuk menunjukkan karyanya di kancah internasional.
Harapannya, Hari Musik Nasional bukan hanya menjadi peringatan tahunan semata, tetapi juga menjadi momen refleksi dan aksi nyata dalam memajukan industri musik di Indonesia. Dari peningkatan kesadaran hak cipta, penegakan hukum yang lebih baik, hingga dukungan pemerintah dan masyarakat, semuanya memiliki peran penting dalam mengembangkan musik Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kesadaran akan pentingnya menghargai karya musik dan dukungan nyata bagi para musisi adalah langkah penting menuju industri musik yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia diharapkan dapat mencetak lebih banyak musisi berbakat yang mampu berkiprah di kancah internasional, sekaligus menegaskan posisi Indonesia di peta musik dunia.
Dengan demikian, Hari Musik Nasional 2025 harus menjadi momen perenungan sekaligus perencanaan yang matang bagi semua pemangku kepentingan dalam industri musik Tanah Air untuk bangkit dan melangkah lebih jauh. Mari kita jadikan musik sebagai bagian integral dari pembangunan dan kebanggaan nasional yang terus memberikan inspirasi dan pengaruh positif bagi seluruh masyarakat.